Loading your location

212 The Power Of Love

212 The Power Of Love

DirectorJastis Arimba

CastsFauzi Baadila, Humaidi Abas, Adhin Abdul Hakim, Hamas Syahid, Meyda Sefira, Asma Nadia, Roni Dozer

Duration110 minutes

RatingR (Remaja)

GenreDrama

Trailer & Sinopsis

Rahmat (30th), seorang jurnalis di Majalah Republik. Selama ini Rahmat tinggal sendiri di Jakarta, sikapnya yang dingin dan cenderung sinis membuat ia tidak memiliki banyak teman, kecuali Adhin (29th) seorang fotografer yang menjadi satu satunya sahabat. Suatu ketika Rahmat mendapat kabar bahwa ibunya meninggal dunia, ia pun harus pulang ke rumahnya di Ciamis, rumah yang telah 10 tahun ia tinggalkan dan belum pernah satu kalipun kembali karena permasalahan di masa lalu. Di Ciamis Rahmat bertemu kembali dengan Yasna (25th) seorang gadis cantik, sahabat kecil yang diam-diam masih ia kagumi hingga saat ini. Usai pemakaman Rahmat bermaksud kembali ke Jakarta, namun dia mendapat berita bahwa ayahnya Ki Zanal (60th) akan melakukan longmarch bersama para santri dari Ciamis untuk mengikuti aksi pada tanggal 2 Desember 2016 di Jakarta yang dikenal dengan aksi bela Islam 212. Hubungan Rahmat dan Ki Zainal diketahui sangat tidak harmonis, bahkan Ki Zainal menganggap Rahmat adalah sosok pengecut yang tidak bertanggung jawab dan hanya mementingkan kepentingan dirinya sendiri. Walau Ki Zainal bersikeras, Rahmat terus berupaya menghentikan niat ayahnya tersebut, karena menurutnya itu tindakan konyol dan aksi 212 tak lebih dari aksi politis yang ditunggangi dan akan memicu kerusuhan serta jatuhnya korban jiwa seperti yang terjadi pada peristiwa aksi 98. Berhasilkah Rahmat menggagalkan niat ayahnya tersebut, atau justru terjebak dalam aksi tersebut? Lalu bagaimanakah akhir hubungan antara Rahmat, Yasna dan ayahnya ? Mampukah ia berdamai dengan masa lalunya?

Film 212 The Power Of Love sudah tayang di bioskop sejak tanggal 05 Mei 2018 - 16 Juli 2018

Tulis komentar, berikan review (rating) atau tambahkan foto nonton kamu
09 Mei 2018Gunawan “Lelaki tangguh.”

Akhirnya.... Film yang membuat penasaran yang dalam pembuatannya banyak halangan dan suatu Bigistory in Indonesia akhirnya bisa di tayangkan di bioskop terutama di cinemaxx... Bravo perfileman Indonesia.

08 Mei 2018Ranty Yogyakarta, DI...

[5/5 23.24] Risma W. Bintari: VIVA – Aktor Fauzi Baadila yang ikut bermain dalam film 212 The Power of Love mengaku, banyak kendala yang dihadapi oleh tim produksi film itu saat menjalani proses syuting. Sebab, sejumlah pihak menduga bahwa film ini sangat bermuatan politis, sehingga kerap kali dinilai mempersulit proses syutingnya.

"Yang gue tahu, susah dapat izin. Sulit banget, sampai script-nya dicek berkali-kali. Mau syuting di sebuah lokasi misalnya, itu enggak boleh. Ada banyak titik-titik yang kita enggak boleh syuting," kata Fauzi saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa 1 Mei 2018.

Kesulitan itu diakui Fauzi juga kerap terkait dengan masalah perizinan, "Izinnya buat lolos itu sulit, setahu saya ya. Sebenarnya sih itu bukan saya yang kompeten menjawab, tapi itu yang saya dengar," ujarnya.

Tak hanya itu, masalah pendanaan dari pihak sponsor pun turut mewarnai perjuangan tim produksi, dalam merampungkan film 212 The Power of Love ini.

"Setahu gue, sponsor mundur semuanya. Jadi pas syuting saja tuh kita mesti sampai berhenti-berhenti dulu karena kita masih harus ngumpulin dana lagi. Karena dananya tuh dana wakaf, jadi kita patungan. Karena enggak ada yang mau modalin," kata Fauzi.

Selain itu, Fauzi juga menyayangkan bahwa kuota layar yang diberikan pada film yang dibintanginya ini juga sangat minim.

Sehingga, dia berharap di hari-hari awal film ini bisa disaksikan di bioskop pada 9 Mei 2018 mendatang, jumlah penontonnya bisa membludak sehingga ada kemungkinan penambahan jumlah layar.

"Dapat jumlah layar bioskopnya juga sedikit banget, cuma dapat 20 layar. Kalah dibanding film-film pop lainnya. Jadi kalau emang mau ya nonton di awal-awal tayang tanggal 9 atau 10 Mei, supaya kalau penontonnya banyak mudah-mudah bisa dapat kuota (layar) lebih banyak juga," ujarnya.
[5/5 23.32] Risma W. Bintari: Film 212 The Power of Love, di Bioskop 9 Mei 2018
Mengabadikan aksi super damai dalam sebuah film epik
Mohon dishare

Aksi 212 kini menjadi kebanggaan umat Islam, tidak hanya di Indonesia, juga di dunia. Bahkan ini menjadi kebanggaan sejarah.

Bayangkan, sekitar 7 juta orang berkumpul dalam waktu bersamaan di satu tempat, tanpa menimbulkan kekerasan atau korban.

Orang bule dan turis asing dengan aman mengabadikan aksi. Umat agama lain dengan tenang, tetap berdoa di rumah ibadah mereka. Pasangan pengantin yang mengikrarkan janji suci di gereja tetap berjalan sesuai rencana. Tidak ada yang diganggu.
Bahkan yang ditanamkan pada peserta aksi, sebisa mungkin, rumput tidak diinjak, ranting pohon tidak ada yang patah.

Begitu aksi selesai, ribuan peserta menjadi relawan yang membersihkan sampah, sehingga tidak ada sisa yang menumpuk seusai aksi.

Ketika agama dinista, orang boleh saja marah, tapi umat Islam Indonesia memilih jalan damai, bahkan super damai untuk menyatakan sikapnya.

Aksi 212 membuktikan bahwa umat Islam adalah masyarakat cinta damai.
Amar ma'ruf nahi munkar bisa ditegakkan dengan semangat cinta.
Kenyataan ini jelas membatalkan stereo-type yang memojokkan Islam.

Film 212 The Power of Love mengabadikan perjuangan, semangat, dan gerakan damai umat Islam Indonesia.

Penting bagi generasi Islam, terutama remaja dan generasi muda, untuk mengingat aksi ini sebagai rujukan di masa depan.

Kini saatnya alumni 212 kembali mengenang keindahan aksi masif dengan semangat cinta ilahi.

Ini juga saatnya buat semua pendukung 212 yang tidak sempat menghadiri aksi tersebut ikut merasakan aura semangat jutaan ummat berkumpul di Monas..

Bahkan bagi umat agama lain, film ini akan mengajak kita untuk memahami semangat damai aksi 212.

Film ini hadir untuk kita semua. Menghibur dan inspiring.

Saatnya umat Islam kembali membuktikan, kita bersatu, bersama untuk mendukung prokyek kebaikan.

Saksikan 212 The Power of Love di Biskop 9 Mei 2018

Bagi saudara sesama muslim yang ingin nobar atau bersedekah tiket untuk membiayai anak yatim dan dhuafa menonton film ini silakan hub: Hilma Ihaqi 0811-1340364

NB:
Mohon di-share agar proyek kebaikan ini tersebar seluas mungkin. Setiap klik, insya Allah menjadi tabungan pahala.


DAFTAR BIOSKOP YANG INSYA ALLAH MENAYANGKAN FILM 212 THE POWER OF LOVE MULAI 9 MEI 2018
Mohon di-share

Buat sahabat alumni 212, relawan, simpatisan, serta pecinta film positif dan inspiratif Indonesia, di bawah ini dicantumkan daftar bioskop yang sudah konfirmasi akan memutar film 212 The Power of Love mulai 9 Mei 2018.

Dengan segala kerendahan hati, mohon sempatkan menonton di pertama, karena apabila jumlah penonton di hari pertama tidak memuaskan pihak bioskop, atas pertimbangan bisnis, akan menurunkan film dari layar. Seandainya tidak sempat di hari pertama, mohon sempatkan di hari kedua atau ketiga, agar film-film positif bisa berjaya di tanah air.

Jika di tempat kita biasa nonton film belum diputar, jangan menunggu sampai film diputar di bioskop terdekat, karena mungkin tidak akan pernah diputar di sana. Dalam bisnis bioskop, sekali film tidak dapat jatah di satu tempat maka tidak dapat jatah seterusnya, KECUALI: penontonnya membludak dan terbukti filmnya diminati. Dan itu hanya bisa terjadi jika di hari pertama, banyak antrian yang tidak kebagian tiket. Artinya, jika di hari pertama datang k ebioskop ternyata tidak kebagian tiket, insya Allah itu bagian dari perjuangan. Mudah-mudah pihak bioskop menambah layar sebagaimana lazimnya.

Persaingan timing 212 sangat ketat. Pertama film Infinity War di Indonesia sedang mendominasi, konon mengisi 1.500 layar, dan Indonesia bisa dibilang salah satu pemasar yang tersukses di dunia. Semoga saja minggu depan boomingnya mulai surut, karena pada sudah kebagian nonton, saat film 212 The Power of Love tayang.

JABODETABEK
Jakarta Selatan: Blok M Square 21
Jakarta Barat: Daan Mogot XXI, CGV Slipi Jaya
Jakarta Timur: Bassura XXI, Cinemaxx Tamini Square,
Jakarta Utara: CGV Transmart Cempaka Putih, CGV Aeon JGC Cakung
Jakarta Pusat: Cinemaxx Semanggi
Bogor: BTM 21, Lippo Plaza Bogor Two
Cibinong: Platinum Cineplex Cibinong Square
Depok: Depok XXI, CGV Depok Mall
Bintaro: Bintaro XXI
Tangerang: CGV Teras Kota, CGV Eco Plaza Cikupa, Cinemaxx WTC Matahari, Cinemaxx Metropolis Town Square
Serang: Cinemaxx Mall of Serang
Cibubur/ Cileungsi: Plasa Cibubur XXI, Cinemaxx Cibubur Junction,
Bekasi: Metropolitan XXI, CGV Bekasi Cyber Park, CGV Bekasi Trade Center, Bioskop Kota Cinema Mall Jatiasih
Cikarang: Cinemaxx Orange County Cikarang
Karawang: CGV Festive Walk, CGV Technomart

JAWA BARAT
Bandung: TSM XXI, Empire XXI, Istana Plaza, CGV Miko Mall, CGV Metro Indah Mall
Cirebon : Grage 21, CGV Grage City Mall, CGV Transmart
Tasik: Tasik 21

JAWA TENGAH - YOGYA
Yogya: Ambarrukmo XXI, Lippo Plaza Jogja, CGV Sahid Jwalk
Magelang; Platinum Cineplex Artos
Solo: Platinum Cineplex Hartono Ma, CGV Transmart Solo
Semarang: Cinemaxx Java Supermall
Tegal: Cinemaxx, Pacific Mall, CGV Transmart
Purwokerto: CGV Rita Supermall

JAWA TIMUR
Surabaya: Tunjungan XXI, CGV BG Junction
Sidoarjo: Platinum Cineplex Sun City Sidoarjo
Malang: Cinemaxx Lippo Plaza Batu
Mojokerto: CGV Sunrise Mall
Jember: Cinemaxx Lippo Mall Jember, Jember;
Ponorogo: Cinemaxx Ponorogo

SUMATERA
Medan: Centre Point XXI, CGV Focal Point
Lampung: Boemi Kedaton XXI
Padang: Plaza Andalas XXI
Palembang: Cinemaxx Palembang Icon, CGV Transmart Palembang
Lubuklinggau: Cinmaxx Lippo Plaza
Baturaja, Sumsel: Platinum Cineplex Citimall
Pekanbaru: CGV Transmart Pekanbaru
Batam: CGV Kepri Mall – Batam
Jambi: Cinemaxx Lippo Plaza Jambi, Jambi;

KALIMANTAN
Balikpapan: Cinemaxx Living Plaza
Sampit: Cinemaxx Citimall Sampit
Ketapang: Cinemaxx Citimall Ketapang
Banjarmasin: Cinemaxx Q Mall, Banjarbaru

SULAWESI
Makasar: Panakkukang XXI, CGV Daya Grand Square
Gorontalo: Gorontalo XXI
Bitung: Platinum Cineplex Citimart Bitung
Palopo: Platinum Cineplex City Market Palopo

BALI NUSATENGGARA
Lombok: LEM XX

Semoga bermanfaat. 😊

12 Mei 2018Abdul Hanan Member since 2018

Terlalu berlebihan orang-orang mengulasnya. Rata-rata tidak memiliki pengetahuan mendalam soal sinematografi maupun perwatakan tokohnya sehingga hanya bilang bagus-bagus saja. Padahal perwatakan Rahmat dangkal sekali, sebagai seorang Marxis hanya digambarkan tengah melihat gambar Marx di komputer saja. Rupanya memang bagi para penulis naskah tak mai bersentuhan sama sekali dengan tokoh Marxis sehingga tak tahu bagaimana memasukan referensi yang mereka perlukan. Padahal jelas sangat penting detil serta gagasan Rahmat untuk memperkuat wataknya sebagai orang yang kurang religius. Sangat penting untuk melihat referensi terlebih dahulu sekalipun ideologi penulisnya bertentangan, thoh ia hendak diputihkan.

Kecewa sangat,

Lihat semua komentar / review

SIMILAR MOVIES

24 Jam Bersama Gaspar
If
Kaka Boss
The Fall Guy

COMING SOON

Kuyank
Mbutik
Tarot
The Strangers: Chapter 1