Review Labinak: Film Horor Thriller Lokal yang Menjanjikan, Tapi...

Rumah produksi Anami Films telah merilis film horor terbarunya yang berjudul Labinak: Mereka Ada di Sini. Disutradarai oleh Azhar Kinoi Lubis, film ini merupakan sebuah sajian horor yang dibungkus dengan elemen thriller psikologis tentang sekte kanibalisme.

Film Labinak: Mereka Ada di Sini sendiri bercerita tentang Najwa (Raihaanun), seorang guru dari kota kecil, yang harus pindah ke Jakarta demi masa depan putrinya, Yanti (Nayla D. Purnama), setelah menerima tawaran mengajar di sebuah yayasan. Najwa dan Yanti pun pindah ke Jakarta untuk memulai hidup baru setelah mengalami masa lalu yang kelam.

Seiring waktu, hubungannya dengan keluarga Bhairawa (Arifin Putra), pemilik yayasan sekolah tersebut menjadi semakin dekat. Najwa dan putrinya bahkan sudah beberapa kali diundang makan malam di rumah keluarga tersebut. Namun, suasana nyaman itu tidak berlangsung lama. Najwa mulai merasakan kejanggalan dari perilaku keluarga kaya tersebut dan para ibu di sekitar yayasan. Tatapan aneh, bisikan samar, dan perhatian berlebihan pun membuatnya curiga.

Di balik sikap ramah mereka, ternyata ada praktik ritual kanibalisme kuno yang dilakukan secara turun-temurun demi mempertahankan kekuasaan dan kekayaan. Najwa lalu menyadari bahwa putrinya, Yanti, ternyata telah menjadi sasaran dari ritual mengerikan yang dilakukan oleh keluarga Bhairawa tersebut. Najwa pun harus berjuang dengan seluruh keberanian dan kasih sayangnya sebagai seorang ibu untuk menyelamatkan putri kesayangannya tadi.

Sekilas, film ini pasti akan mengingatkan kita pada sebuah film bergenre serupa yang berjudul Rumah Dara, meski unsur gore-nya lebih dibuat halus di sini. Hal tersebut menjadi salah sayu poin positif, karena masih jarang sekali horor Indonesia yang menghadirkan kisah cult pemakan daging manusia, ditambah dengan gambaran keluarga kaya raya yang menyembunyikan sisi kelam dan trauma masa lalunya. Hal tersebut yang membuat film ini terasa cukup segar dari segi ide cerita yang ditawarkan.

Sayangnya, meski babak pertama filmnya dibangun dengan baik, namun rupanya eksekusi cerita perlahan menjadi terasa melemah hingga mencapai babak terakhirnya. Padahal, setting tempatnya sudah cukup mendukung bagi kepentingan ceritanya. Akan tetapi, klimaks yang seharusnya menjadi puncak ketegangan justru terasa kurang menggigit.

Adegan-adegan yang diharapkan akan menampilkan sisi brutal kanibalisme pun tidak sepenuhnya dieksplorasi di sini, pun dengan sekte kanibalisme yang sudah ditawarkan di babak pertamanya. Meski begitu, film ini masih memberikan kejutan di bagian akhir lewat sebuah plot twist penampakan yang lumayan tidak terduga.

Secara garis besar, Labinak: Mereka Ada di Sini memang hadir dengan ide cerita yang segar dan berpotensi kuat sebagai horor thriller lokal yang menjanjikan. Namun, eksekusi yang kurang rapi membuat klimaksnya masih terasa flat. Akan tetapi, film ini tetaplah menarik untuk ditonton bagi sobat nonton pecinta horor yang menyukai nuansa kultus dan sekte kanibalisme sebagai core ceritanya.

Sobat nonton, jangan lupa bagikan tulisan ini ya!