Loading your location

Review 13 Bom di Jakarta: Film Action Indonesia Paling Menghibur Sejauh Ini

By Ekowi29 Desember 2023

Jakarta, kota metropolitan dengan segala hingar bingarnya, seketika menjadi kelam. Sekumpulan teroris melancarkan serangannya dengan ancaman 13 bom yang disebar di seantero Jakarta. Penelusuran Badan Intelijen dan agen rahasia atas teror tersebut mengarah pada Oscar (Chicco Kurniawan) dan William (Ardhito Pramono) yang dianggap terlibat.

Misi tim agen rahasia pun menjadi rumit ketika mereka mencurigai adanya penyusup dalam tim. Di sisi lain, pemimpin kelompok teroris, Arok (Rio Dewanto) tak henti menebar teror dengan meledakkan bom setiap 8 jam. Satu-satunya cara menghentikan serangan teror tersebut adalah menyerahkan imbalan bernilai miliaran rupiah dalam bentuk bitcoin kepada Arok atau keselamatan seluruh warga Jakarta terancam.

Kisah di atas menjadi tema utama dalam film 13 Bom di Jakarta. Menurut penulis, walau disusun dengan formula penuturan yang cenderung serupa, action movie memang membutuhkan perhatian ekstra dalam hal pembangunan latar konflik, penggalian sekaligus pendalaman rencana tatanan aksi, hingga paparan karakter-karakter yang menjalankan aksi tersebut. Oh, dan, tentu saja, kehadiran sejumlah kejutan yang akan membuat intensitas ketegangan cerita semakin mengikat.

Menurut penulis, kualitas paparan cerita yang ditunjukkan oleh Angga Dwimas Sasongko lewat film ini jelas menunjukkan bahwa sang sutradara telah merancang sebuah masterplan yang cukup matang, termasuk dengan mendapatkan banyak inspirasi dari berbagai film action popular Hollywood yang bahkan selalu direferensikan oleh sang sutradara di banyak bagian 13 Bom di Jakarta.

Untuk ukuran film berdurasi 2 jam 23 menit, 13 Bom di Jakarta memberikan ruang yang cukup luas dalam membangun pondasi cerita yang nantinya akan mengeskalasi rentetan aksi yang akan dihadirkan pada paruh pengisahan selanjutnya. Tiap karakter dihadirkan dengan porsi cerita yang mumpuni agar penonton dapat memahami alasan keberadaan mereka dalam linimasa penceritaan film ini.

Dan menariknya, sang sutradara mampu mengumpulkan barisan pengisi departemen akting yang tidak hanya dapat membuat karakter maupun peran mereka terasa meyakinkan, namun juga menghasilkan jalinan interaksi yang semakin mendorong kompleksitas dan keepikan rencana aksi yang dijabarkan di sepanjang alur cerita.

Skenario film ini juga tidak melulu menyoal strategi kucing-kucingan belaka. Angga, yang dibantu oleh Irfan Ramly selaku penulis skenario, juga menyelami kisah akan kelicikan dan pengkhianatan serta usaha untuk mengakali kembali kelicikan dan pengkhianatan tersebut dalam barisan konflik film ini dengan lugas.

Jadi, menurut penulis, Angga sukses menunjukkan warna berbeda dalam penyutradaraannya lewat 13 Bom di Jakarta. Perhatian yang erat terhadap berbagai komponen cerita yang dipadu dengan kemampuan untuk mengendalikan ritme penuturan narasinya, membuat film ini mampu melaju dengan mulus menghantarkan ketegangan sekaligus hiburan secara maksimal.

Sobat nonton, jangan lupa bagikan tulisan ini ya!

NOW PLAYING

Vina: Sebelum 7 Hari
Badarawuhi di Desa Penari
The Architecture of Love (TAOL)
The Fall Guy

COMING SOON

Harta Tahta Raisa
UNDER PARALLEL SKIES
The Wild Robot
MARNI: The Story of Wewe Gombel