Review Confidential Assignment 2: 40 Persen Laga dan 60 Persen Komedi
Dunia perfilman Korea Selatan terus menampilkan beberapa film baru yang bisa dinikmati penggemarnya di seluruh dunia. Salah satu film terbaru yang juga tayang di bioskop Indonesia adalah film berjudul Confidential Assignment 2: International. Film ini merupakan film lanjutan dari seri pertama film Confidential Assignment yang dirilis pada tahun 2017 lalu.
Confidential Assignment 2: International berkisah tentang seorang detektif dari Korea Utara, Im Chul Ryung (Hyun Bin), yang kembali dikirim ke Korea Selatan untuk sebuah misi baru. Ia pun kembali bekerja sama dengan detektif dari Korea Selatan yang bekerja di divisi cyber crime, Kang Jin Tae (Yu Hae Jin).
Kang Jin Tae kini harus dipindahtugaskan ke divisi cyber crime setelah kesalahan yang dibuatnya saat berada di tim divisi investigasi. Target mereka kini adalah seorang pemimpin organisasi kriminal yang berasal dari Korea Utara. Sementara keduanya harus berusaha menyelesaikan misi tersebut, kini seorang agen FBI dari New York, Jack (Daniel Henney), juga muncul untuk bergabung dengan tujuan yang sama. Berhasilkah mereka semua?
Confidential Assignment 2: International sesungguhnya memang hanya mengandalkan running gag dari premis generiknya, yang tak pernah melelahkan, repetitif, apalagi membosankan, sebab humor dan jajaran pemainnya mampu saling mendukung.
Kalau sobat nonton sering menonton film komedi asal Korea Selatan, khususnya yang bersifat high profile blockbuster, sobat semestinya bisa menduga lelucon seperti apa yang akan hadir. Berbeda dengan Hollywood yang cenderung mengandalkan kegamblangan komikal, urusan komedi fisik (sebut saja aksi saling tendang antar tokoh misalnya), sineas Korea Selatan memilih menampilkan pukulan maupun tendangannya senyata mungkin. Semakin terasa menyakitkan, semakin lucu!
Dikemas lewat tempo cepat oleh Lee Seok-hoo, Confidential Assignment 2: International enggan berlama-lama menetap di satu momen action komedi. Alhasil, andai sebuah usaha melucu berujung kegagalan, dinamikanya tetap senantiasa terjaga, sebab filmnya segera beralih ke titik berikutnya.
Jajaran pemain pun melontarkan kekonyolan (terutama Yu Hae Jin!) yang seringkali bertambah lucu karena hadir di kesempatan maupun cara tak terduga, yang dibawakan dengan tingkah yang konyol, agar tatkala humornya meleset pun, kita setidaknya dapat tersenyum.
Bisa dibilang, seperti pendahulunya, Confidential Assignment 2: International adalah film dengan komposisi 40 persen laga, dan 60 persen komedi. Namun, film ini tidak memberikan lelucon nanggung dan tidak pula memberikan laga yang setengah-setengah. Semua unsur dalam film ini disajikan maksimal, sehingga rasanya tak akan membosankan bila ditonton berulang-ulang.
Sekali lagi, harus diakui, kesuksesan terbesar dari Confidential Assignment 2: International hadir berkat garapan naskah ceritanya yang cukup cerdas. Rasanya tidak ada satu adegan pun dalam presentasi film ini yang tidak akan berhasil mengocok perut para penontonnya. Mulai dari dialog, pengembangan karakter, hingga sajian konflik dalam film ini diberikan sentuhan komikal yang mengesankan.
Namun, naskah ceritanya tidak hanya melulu berfokus pada usaha untuk memberikan tawa dan ketegangan bagi para penontonnya. Sang sutradara juga berhasil memberikan galian kisah yang cukup mumpuni terhadap masing-masing karakter. Hasilnya, setiap karakter dan hubungan persahabatan yang mereka jalin dapat membentuk koneksi emosional dengan mudah, sehingga pada akhirnya membuat film ini berhasil menjadi sebuah film buddy cop berbalut aksi-komedi yang berkelas.