Loading your location

Review Hypnotic: Versi 'Mini' dari Inception Karya Christopher Nolan

By Ekowi04 Juni 2023

Setelah sering mengarahkan film-film bergenre action dan fantasy, kini sutradara Robert Rodriguez kembali datang menantang setiap penonton filmnya untuk dapat menggunakan sedikit pemikiran mereka dalam mengikuti alur film yang konon telah dikembangkan selama hampir 20 tahun ini. Tapi sayangnya, review awal film ini justru mengagetkan, karena nampaknya banyak dari penikmat film di luar sana yang kecewa atas hasil akhirnya. Namun, apakah Hypnotic benar-benar semengecewakan itu?

Hypnotic berkisah tentang Danny Rourke (Ben Affleck) yang merupakan seorang detektif kepolisian Austin yang mengalami trauma akibat kehilangan anaknya beberapa waktu lalu. Ia masih mencari keberadaan anaknya, sementara penculiknya sendiri mengaku tidak ingat pernah menculik anaknya.

Danny Rourke lalu beralih ke kasus baru tentang seseorang yang akan merampok sebuah bank, tepatnya sebuah ruang penyimpanan. Ia pun bergegas menuju ke ruangan tersebut dan menemukan foto anaknya dengan tulisan “Temukan Lev Dellrayne”.

Seorang pria yang disebut bernama Dellrayne (William Fichtner) memang terlihat menghipnotis orang lain untuk merampok bank tadi. Tapi ia berhasil kabur ketika Rourke mengejarnya. Kekejaman mulai muncul saat Dellrayne menghipnotis orang-orang untuk menghabisi nyawa Danny Rourke. Pada akhirnya, dibunuh atau membunuh akan menjadi pilihan akhir sang detektif.

Berbeda dengan review di luar sana yang menjelek-jelekkan film ini, menurut penulis, Hypnotic adalah sebuah film thriller yang justru cukup unik. Hypnotic sebenarnya sangat mudah untuk diikuti. Ibarat berada di dalam sebuah labirin, kunci jawaban untuk keluar dari kerumitan Hypnotic memang terletak pada sepertiga akhir durasi film ini yang harus sobat nonton perhatikan dengan sangat baik.

Jika sobat nonton pernah menonton film Inception milik Christopher Nolan, maka sebenarnya Hypnotic adalah versi “mini” dari Inception. Sang villain digambarkan memiliki skill untuk memanipulasi pikiran orang lain untuk kemudian melakukan extraction. Di sinilah kompleksitas cerita mulai memberikan tantangan kepada para penontonnya untuk tetap bertahan.

Walaupun tampil pintar, Hypnotic tidaklah hadir tanpa kelemahan. Robert Rodriguez sepertinya sangat berfokus pada kisah usaha Danny Rourke, sehingga sepertinya lupa untuk memberikan pengembangan karakter yang lebih dalam kepada setiap karakter lain yang ada di dalam cerita film ini, padahal hal tersebut amat berpengaruh pada pemberian twist di akhir film.

Bicara di sektor teknis, seperti yang sudah sedikit di singgung sebelumnya, tata musik dalam film ini benar-benar mengingatkan kita atas karya-karya yang dihasilkan Hans Zimmer untuk film-film Christopher Nolan, khususnya dalam film Inception. Musik bertempo cepat dipaksakan hadir sejak menit-menit awal untuk memunculkan efek mendebarkan, menegangkan dan memacu adrenalin. Belum lagi color grading yang juga terasa dimiripkan dengan judul di atas tadi.

Robert Rodriguez tentu saja tidak akan melonggarkan pikiran sobat nonton dengan mudah walaupun telah menjejali berbagai kebingungan di selama sekitar 90 menit durasi filmnya. Ending film ini dipastikan akan menyisakan begitu banyak tanda tanya pada setiap penontonnya. Namun tetap, perjalanan menuju bagian ending tersebut yang paling berarti dari Hypnotic ini.

Walaupun tidak menawarkan banyak di sektor departemen akting (tidak berarti jajaran aktor dan aktris di sini bermain buruk, bagus namun tidak istimewa), serta kurangnya unsur orisinalitas, tapi paling tidak, bagi penulis, Hypnotic berhasil tampil cukup memuaskan, dan mungkin akan memuaskan sobat nonton juga jika sobat nonton tidak tersesat di dalam labirin kisah film ini.

Membahas Hypnotic tanpa menyentuh ranah spoiler memang sulit, karena plot merupakan bagian terpenting dari film ini. Mungkin penulis hanya ingin menyarankan kepada sobat nonton agar tidak datang terlambat atau melewatkan satu detik pun saat menonton film ini di bioskop. Menonton film ini membutuhkan konsentrasi tinggi. Sedikit saja terlewat maka buyar segalanya. Bahkan terkadang detail kecil sekalipun sangat penting bagi film ini secara keseluruhan. Jadi, siapkan mood, matikan handphone, tuntaskan masalah di belakang, dan konsentrasilah saat menyaksikan film ini.

Sobat nonton, jangan lupa bagikan tulisan ini ya!

NOW PLAYING

YOLO
The Roundup: Punishment
Civil War
Mencadin: Dendam Pocong

COMING SOON

Tarot
The Strangers: Chapter 1
Mickey 17
Menghadap Tuhan