Loading your location

Review Insidious The Red Door: Suguhkan Rangkaian Jumpscare Cerdik dan Tata Rias yang Memikat

By Ekowi13 Juli 2023

Seberapa sering kita menonton film horor belakangan ini? Pastinya tak terhitung lagi. Terang saja horor akan terus ngehits selama manusia masih suka untuk ditakuti-takuti. Namun, seberapa sering kita menonton film horor, bahkan sebuah franchise horor, yang berpusat pada karakter yang sudah nenek-nenek? Ya, Insidious lah jawabannya!

Saat ini sudah memasuki tahun 2023, dan Insidious sudah mencapai film kelimanya, namun waralaba ini masih tetap kekeuh berpegang pada akar ceritanya. Walaupun memang kebanyakan ditonton oleh para penonton remaja, tetapi waralaba Insidious tidak lantas ditujukan untuk kaum remaja. Tokoh utamanya selalu adalah orang dewasa, yang memiliki masalah-masalah dewasa. Dan film kelimanya ini pun melanjutkan tradisi tersebut.

Secara garis besar, film kelima yang diberi judul Insidious: The Red Door ini mengambil timeline pengisahan 10 tahun setelah kejadian di film sebelumnya, yaitu ketika Dalton Lambert (Ty Simpkins) sedang mempersiapkan diri untuk memulai kuliahnya. Diceritakan, keluarga Lambert hendak mengantar Dalton ke kampus barunya. Namun sayangnya, para iblis kembali menghantui Dalton.

Benar, setan-setan dari masa lalu yang pernah meresahkan keluarga Lambert muncul kembali. Untuk mengakhiri gangguan para setan itu selamanya, Josh Lambert (Patrick Wilson) dan Dalton memutuskan untuk pergi ke The Further sekali lagi, sama seperti yang terjadi pada film Insidious yang pertama.

Sebagai informasi tambahan, The Further adalah dunia roh yang pernah Dalton masuki ketika dia masih kecil, yang menyebabkan dia koma selama beberapa bulan. Langkah ini harus diambil oleh Josh dan Dalton untuk mengakhiri teror yang mengancam keluarga Lambert selamanya.

Harus diakui, kealpaan James Wan di kursi penyutradaraan semenjak Insidious: Chapter 2 yang rilis di tahun 2013 silam, memang memberikan pengaruh yang cukup signifikan pada kualitas pengisahaan seri film Insidious. Naskah cerita seri film Insidious yang kebanyakan melibatkan Leigh Whannell ini memang tidak memberikan sebuah sentuhan baru bagi pengisahan film horor secara keseluruhan.

Namun, dengan pengarahan James Wan yang amat kuat, Insidious dan Insidious: Chapter 2 mampu mempresentasikan berbagai konflik klise dalam film-film horor yang terdapat dalam naskah ceritanya dengan menarik. Dan, yang paling utama, tetap mampu memberikan sensasi kejutan horor yang menyenangkan.

Nah, sayangnya, Insidious: The Red Door yang menjadi debut penyutradaraan dari sang aktor utama, Patrick Wilson, gagal memberikan kualitas penceritaan yang sama. Patrick Wilson terasa hanya mengikuti taktik yang telah diterapkan Wan dalam dua seri awal Insidious tanpa pernah berusaha memberikan sentuhan pengarahan personal yang mampu membuat film arahannya memiliki keunikan tersendiri.

Untuk film ini, Scott Teems selaku penulis cerita sebenarnya mampu memberikan struktur pengisahan yang cukup menarik, meskipun familiar, mengenai masa lalu dari karakter utama film ini, Josh Lambert. Sayangnya, seiring dengan perjalanan durasi pengisahan film, Insidious: The Red Door lantas terjebak dengan konflik-konflik standar khas Insidious. Dan yang lebih buruk lagi, dialog-dialog komikalnya pun gagal untuk bekerja dengan baik.

Banyak plot pengisahan serta karakter dalam lanjutan pengisahan Insidious: The Red Door hadir setengah matang. Pengarahan Patrick Wilson juga tidak menjadikan presentasi cerita film ini menjadi lebih baik. Selain bergerak dengan alur pengisahan yang cenderung lamban dalam menangani plot maupun karakter yang muncul dalam jalan cerita film, Patrick juga kurang mampu menciptakan atmosfer drama yang kuat.

Beruntung Insidious: The Red Door tertolong oleh beberapa jumpscare yang masih cerdik mempermainkan ekspektasi, pun tepat menempatkan gebrakan, daripada asal berisik. Beberapa adalah penerapan ulang trik lama yang sulit disangkal memang masih efektif membuat para penonton terperanjat dari kursinya. Belum lagi memikatnya tata rias pembungkus tampilan para iblis yang cenderung menyentuh ranah fantasi yang imajinatif.

Bagi kalian yang belum pernah sekalipun menonton film dari waralaba Insidious, film ini tidak akan membuat kalian menjadi fans, sebab ceritanya yang memang generik ini tidak benar-benar mengandung sesuatu yang baru. Namun, bagi penonton yang sudah setia mengikuti sejak film pertamanya, Insidious: The Red Door akan tetap menjadi tontonan wajib, karena film ini tetap dibuat dengan kompeten, dimainkan dengan meyakinkan, dan tetap memegang teguh akar yang membuat film-film pendahulunya disenangi.

Sobat nonton, jangan lupa bagikan tulisan ini ya!

NOW PLAYING

Red One
Kanguva
Tebusan Dosa
Santet Segoro Pitu

COMING SOON

TIDURLAH SELAMANYA NAK!
Dadu
Panggonan Wingit 2: Miss K
Avatar: Fire and Ash