Loading your location

Review Jin Qorin: Rahasia Gelap Dibalik Cinta Seorang Pria

By Ekowi23 Maret 2023

Pasca kesuksesan beberapa film horor beberapa tahun ke belakang, genre ini nampaknya semakin dan akan selalu dianggap "seksi", setidaknya untuk beberapa tahun mendatang oleh sejumlah rumah produksi film di tanah air. Bahkan beberapa rumah produksi yang tak pernah menyentuh genre ini pun ikut-ikutan latah.

White Collar Pictures dan IDM film masuk ke dalam jajaran rumah produksi baru yang latah dengan trend di atas tadi. Mereka memproduksi sebuah film horor yang berjudul Jin Qorin. Jin Qorin bercerita tentang Seno (Marthino Lio) yang sangat mencintai istrinya yang bernama Alya (Tyara Vanessa) dan putrinya yang bernama Reva (Kanaya Gleadys).

Akan tetapi, ada rahasia besar yang harus ditutupi Seno di dalam rumah tangganya. Wina (Anissa Hasim), bos di tempat Seno bekerja, sebenarnya juga mencintai Seno. Abdi (Rama Michael), sahabat sekaligus kakak ipar Seno, mencurigai ada hubungan spesial antara Wina dan Seno.

Dalam penyelidikannya, Abdi menemukan kejanggalan pada diri Seno. Di saat bersamaan, Wina yang masih bersikeras mendapatkan cinta Seno, menemukan bukti yang memperkuat rahasia yang ditutupi oleh Seno.

Bingung membaca sinopsisnya yang terkesan njelimet? Bukan itu saja. Jika sobat nonton memperhatikan baik-baik poster film ini, maka penulis berani bilang bahwa si pembuat posternya berhasil mengangkat esensi poster ke tingkatan lebih jauh, yakni memprediksi apa yang akan sobat nonton rasakan kala menyaksikan filmnya.

Jika Marthino Lio tampak tersiksa karena jiwanya terlihat dihisap oleh sesosok jin, maka nantinya sobat nonton juga akan terjerat. Terjerat keburukan demi keburukan dari film ini yang tak butuh waktu lama untuk memancing frustrasi.

Jin Qorin dibuka lewat presentasi sinematografi paling cantik sepanjang film, walau konteksnya layak dipertanyakan, dan baru dijawab menjelang akhir, itu pun tetap tak masuk akal. Tapi ini film milik sutradara Ubay Fox. Alangkah baiknya demi kesehatan sobat nonton, logika serta akal sehat disimpan rapat-rapat kala menonton filmnya.

Film ini juga menyentuh beberapa elemen psikologi, yang alih-alih menjadikannya cerdas, justru membuat naskahnya seolah tersusun atas hasil riset kilat lewat Wikipedia, yang bahkan sepertinya cuma dibaca sekilas. Ditambah tata suara film ini yang mengancam kesehatan gendang telinga.

Belum lagi jika kita membahas soal karakterisasi tokoh-tokohnya yang tanpa latar belakang memadai dan tanpa adegan perkenalan karakter yang menggugah rasa simpati, kita semua jelas tak tertarik dan tak peduli dengan keberadaan karakter-karakter tersebut.

Lagi-lagi, setelah sederet film horor berkualitas usang seperti Rasuk, Kembang Kantil, serta Roh Fasik, nama sineas Ubay Fox sepertinya tidak akan berhenti membuat karya horor dengan kualitas sejenis ke depannya. Mari kita tunggu, “siksakan” apa lagi yang akan diberikan olehnya kepada kita semua kelak.

Sobat nonton, jangan lupa bagikan tulisan ini ya!

NOW PLAYING

Godzilla x Kong: The New Empire
Dune: Part Two
The First Omen
Ghostbusters: Frozen Empire

COMING SOON

Heartbreak Motel
Monkey Man
Challengers
GANAPATH A HERO IS BORN