Review Guy Ritchie's The Covenant: Suguhkan Akting dan Efek Visual yang Luar Biasa!
Setelah mengarahkan beberapa film yang kurang mendapatkan sambutan meriah dari beberapa kalangan, The Covenant seakan menandai kembalinya Guy Ritchie untuk mengarahkan sebuah film aksi bernuansa militer dengan nada penceritaan yang lebih serius dan dramatis. Sekilas, tema cerita yang bersinggungan dengan permasalahan yang memang sedang dihadapi oleh pihak militer Amerika Serikat sendiri ini membuat The Covenant terlihat memiliki keterkaitan yang erat dengan beberapa judul lain seperti The Kingdom ataupun Lone Survivor.
The Covenant rupanya merupakan kisah fiksi yang beranjak dari sebuah fakta perang yang kemudian mendorong Ritchie untuk memberikan fokus yang benar-benar kuat pada setiap karakter yang hadir di dalam jalan cerita agar dapat menciptakan atmosfer penceritaan sealami dan senyata mungkin kepada para penontonnya.
The Covenant sendiri berkisah tentang Sersan John Kinley (Jake Gyllenhaal), seorang pimpinan pasukan khusus pelacak bom dan senjata berat Amerika Serikat yang sedang ditugaskan di Afghanistan. Ia harus menghadapi sebuah kenyataan pahit saat salah seorang anak buah dan penerjemahnya tewas akibat ledakan bom Taliban.
Hadirnya penerjemah baru bernama Ahmed (Dar Rahim) pun membawa angin segar ke dalam tim yang dipimpin oleh Kinley. Berkat skill yang dimiliki Ahmed ditambah kedekatannya dengan dunia kriminal di Afganistan membuat Ahmed jadi aset berharga di tim Kinley. Sebuah tragedi yang menimpa Kinley dan timnya pun membuat Kinley berutang besar pada Ahmed, yang membuatnya menjadi buronan utama Taliban. Dan kini, saatnya bagi Kinley untuk membalas utang budi kepada Ahmed.
Tidak banyak hal yang ingin disampaikan oleh film ini. Di sepanjang 123 menit presentasi ceritanya, film ini murni berfokus pada satu konflik utama yang kemudian diisi dengan konflik-konflik minor, namun sama sekali tidak pernah melepaskan fokus utama yang semenjak awal telah diterapkan oleh jalan ceritanya. Guy Ritchie memang sepertinya tidak ingin memberikan aksesoris tambahan pada kisah kepahlawanan dari karakter utama film ini.
Guy Ritchie murni menyajikan The Covenant sebagai sebuah rekaman perjalanan prajurit dalam mengerjakan misi yang telah ditugaskan kepada mereka serta berbagai halangan yang menghadang selama pelaksanaan misi tersebut. Eksekusi Ritchie yang terus berfokus pada dua karakter utamanya seringkali membuat film ini memiliki atmosfer penceritaan yang serupa dengan sebuah film dokumenter. Dengan mentahnya materi yang ingin disampaikan, pilihan tersebut ternyata bekerja sangat baik pada kelangsungan penceritaan film ini.
Meskipun memiliki plot penceritaan yang minimalis, The Covenant bukannya hadir tanpa pengembangan karakter yang kuat. Ritchie memang memulai film dengan tempo penceritaan yang cenderung lamban. Namun, melalui rekaman keseharian tersebut, sobat nonton mulai dikenalkan pada sosok prajurit yang begitu humanis. Ritchie tidak menampilkan karakter-karakternya sebagai sosok pahlawan nasionalis yang rela mati demi negara mereka. Well, para karakter ini memang rela mati demi negara mereka, tetapi Ritchie menggambarkan mereka dengan begitu nyata. Pendekatan inilah yang secara perlahan mampu membangun hubungan emosional antara penonton dengan karakter-karakter yang sedang disaksikan kisahnya di layar.
Kekuatan para karakter berhasil tampil prima berkat kemampuan para pemerannya yang hadir dengan penampilan akting yang cemerlang sekaligus chemistry yang begitu erat di antara mereka. Jake Gyllenhaal memang bintang utama film ini, tapi spotlight pantas diberikan kepada Dar Salim. Aktor asal Denmark berdarah Irak ini benar-benar mencuri perhatian lewat mata dan pengarahan Ritchie kala menapak porsi action lead pertamanya di produksi Hollywood.
Guy Ritchie juga sukses menghasilkan kualitas tata produksi terbaik untuk film ini. Special effect tampil begitu hidup dalam menghadirkan atmosfer penceritaan yang nyata ketika jalan cerita sedang berfokus pada peperangan yang dihadapi karakter-karakter di film ini. Begitu nyata sehingga mampu memberikan rasa sakit pada penonton. Tata musik langganan Guy Ritchie yakni Christopher Benstead juga berhasil menambah intensitas emosional cerita di banyak adegan film.
Meskipun kadang terasa hadir dengan eksplorasi emosi yang sebenarnya masih dapat ditingkatkan lebih dalam lagi, The Covenant tetap berhasil membuktikan bahwa Guy Ritchie mampu menggarap sebuah jalinan kisah yang, meskipun sederhana, tetap dapat berbicara banyak secara emosional. Keahlian Ritchie dalam menggarap film dengan special effect yang kuat sangat terasa memberikan kontribusi yang nyata pada kesuksesan The Covenant untuk memberikan pengalaman yang lebih mendalam kepada para penonton film ini mengenai apa yang sebenarnya dapat terjadi di sebuah medan perang.