Loading your location

Review Badarawuhi di Desa Penari: Lebih Baik Dibanding Film Pertamanya

By Ekowi15 April 2024

Salah satu sekuel paling dinanti tahun ini, Badarawuhi di Desa Penari, sudah tayang di bioskop seluru Indonesia. Kisahnya berawal ketika seorang gadis bernama Mila (Maudy Effrosina) tengah berjuang merawat ibunya yang sedang sakit parah. Karena suatu kondisi, Mila pun mencari dukun untuk menyembuhkan ibunya. Dukun tersebut pun memberikan cara untuk menyembuhkan sang ibunda. Mila harus mengembalikan gelang penari bernama Kawaturih ke Desa Penari di timur Pulau Jawa.

Tanpa berpikir panjang, Mila bersama teman-temannya, yakni Yuda (Jourdy Pranata), Arya (Ardit Erwandha), dan Jito (Iqbal Sulaiman) pergi ke Desa Penari. Singkat cerita, selama berada di desa tersebut, Mila dan teman-temannya mulai merasakan teror dari Badarawuhi dan siluman ularnya. Lantas, berhasilkah mereka mengembalikan gelang Kawaturih?

Untuk sobat nonton yang merasa kecewa dengan pendalaman karakter atau arc mengenai Desa Penari dan Badarawuhi, tak pelu khawatir. Pasalnya, di sekuel ini sobat dipastikan akan jauh lebih tercerahkan soal itu. Detail-detail bersejarah tentang misteri Desa Penari akan diungkap dengan cukup jelas di film ini.

Pengambilan gambar yang ciamik pun banyak disajikan di sepanjang film. Disertai dengan scoring yang tak kalah apik. Dijamin, mata dan telinga sobat nonton akan cukup dimanjakan dengan dua hal tadi. Belum lagi dukungan set production yang tidak main-main. Ya, sekuel ini jelas merupakan peningkatan dari segala sisi teknis.

Berbicara soal penceritaan, sebenarnya film ini bisa dikatakan solid dari sejak sepertiga awal film. Transisinya pun cukup mulus, meskipun film ini memiliki alu yang maju-mundur. Hanya saja, mulai pertengahan film, narasi tadi sedikit goyah, hingga puncak klimasnya yang terasa agak dragging.

Namun sobat nonton tak perlu khawatir. Meskipun terasa dragging, namun babak akhirnya masih memberikan sentuhan magis berupa koreografi tari yang sangat wah, dijamin pada bagian ini akan membuat bulu kuduk sobat nonton berdiri. Lagi-lagi, peranan sound design amat penting untuk membuat final moment tersebut terasa memorable.

Pujian layak diberikan kepada karakter Ratih yang diperankan oleh Claresta Taufan yang mampu membuat kita semua merasakan emosi yang dikeluarkannya. Apalagi, ketika memerankan adegan di mana ekspresi wajah terpaksa dan harus memelas, yang sama sekali tidak sinkron dengan tubuh yang luwes ketika sedang menari.

Tapi, bagi sobat nonton yang sudah menonton dan sempat kecewa dengan film pendahulunya, tenang, karena berbagai macam treatment dan eksekusi yang dilakukan oleh film prekuelnya kali ini jelas akan lebih memuaskan. Dan bagi sobat yang kangen dengan sosok Badarawuhi, bersiap-siaplah karena di film ini aura magis dan intimidatif dari karakter tersebut bakal terasa jauh lebih kuat dibandingkan di film sebelumnya.

Sobat nonton, jangan lupa bagikan tulisan ini ya!

NOW PLAYING

The First Omen
Glenn Fredly: The Movie
Badarawuhi di Desa Penari
The Roundup: Punishment

COMING SOON

Kuasa Gelap
A Quiet Place: Day One
Strange World
Immaculate