Loading your location

Review The Fall Guy: Penuh Aksi Bertegangan Tinggi

By Ekowi27 April 2024

Karya terbaru sutradara Bullet Train (2022), David Leitch, berjudul The Fall Guy sudah tayang di bioskop seluruh Indonesia. Berkisah tentang Colt Seavers (Ryan Gosling), seorang stuntman yang hiatus setelah terlibat kecelakaan di sebuah set film yang dipanggil kembali untuk menunaikan tugasnya. Produser Gail Meyer (Hannah Waddingham) meminta Colt kembali menjadi stuntman untuk aktor Tom Ryder (Aaron Taylor-Johnson) di film terbarunya yang berjudul Metalstorm.

Untuk membuat Colt semakin tertarik dengan pekerjaan ini, film tersebut lalu digarap oleh Jody Moreno (Emily Blunt), sinematografer dan mantan kekasih Colt yang kini debut sebagai seorang sutradara. Meskipun Colt antusias untuk membantu Jody merampungkan filmnya, Jody sendiri merasa kesal karena pernah di-ghosting Colt sejak kecelakaannya di masa lalu.

Di balik keterlibatan Colt di set film Jody, ternyata ia diberikan sebuah misi rahasia oleh Gail yang berhubungan dengan Tom dan juga nasib film Metalstorm. Misi rahasia apakah itu?

Menurut penulis, butuh waktu hingga The Fall Guy menemukan pijakannya. Seiring waktu, film ini mulai membentuk identitasnya sendiri. Bukan "just another stylish movie", bukan pula replika kelas dua dari karya Quentin Tarantino ataupun Guy Ritchie. The Fall Guy adalah...The Fall Guy. Sebuah spektakel yang semakin tampil berlebihan, semakin menghibur.

The Fall Guy seperti menjadi semacam surat cinta dari David Leitch untuk para stuntman atau pemeran pengganti di luar sana. Aksi stunts-nya di sini benar-benar ditampilkan secara tidak tanggung- tanggung, serasa seperti sedang menonton sebuah stunt show di wahana Universal Studios.

David Leitch juga masih menggunakan pendekatan yang sama dengan karya-karyanya sebelumnya, yakni adegan fighting yang membuat melek dan sesekali membuat tertawa. Sebuah kombinasi yang asik tentunya. Hal tersebut ditunjang oleh ensemble cast-nya yang tak perlu diragukan lagi. Ryan Gosling di film ini somehow memang masih terasa karakternya di film Barbie yang nyeleneh namun masih pas dengan karakter di film ini. Ditambah lagi chemistry-nya dengan Emily Blunt yang menggemaskan.

Menurut penulis, sebagai sosok yang melakukan debut penyutradaraan melalui John Wick sekaligus veteran di bidang stunt, kapasitas David Leitch dalam mengarahkan aksi tak perlu diragukan lagi. Dan itu dibuktikannya di babak ketiga yang mutlak menjadi keunggulan utama The Fall Guy.

Di banyak film aksi Hollywood, seluas apapun latar tempat yang dipakai, kerap muncul batasan-batasan yang dibuat sendiri akibat minimnya keterampilan sineas. Penyuntingan cepat yang manipulatif sering jadi jalan mengakali lemahnya penyutradaraan. Namun Leitch sebaliknya. Latar boleh sempit, tapi kemampuannya amatlah luas. Setiap baku hantam di The Fall Guy sungguh terlihat jelas. Koreografi yang disusun sedemikian rupa pun menjadi tak sia-sia.

Overall, The Fall Guy jelas merupakan film yang tidak hanya mengandung unsur aksi bertegangan tinggi yang seru, namun juga memikat dalam hal komedi dan secara teknisnya, meskipun tidak serta memikat secara emosional dan logika.

Sobat nonton, jangan lupa bagikan tulisan ini ya!

NOW PLAYING

YOLO
Possession: Kerasukan
The Architecture of Love (TAOL)
Civil War

COMING SOON

Monkey Man
IF: IMAGINARY FRIENDS
A Cat's Life
Dosen Ghaib: Sudah Malam Atau Sudah Tahu