Review Qodrat 2: Sangat Mencekam!!!
Salah satu sekuel film lokal paling dinanti tahun ini, Qodrat 2, akhirnya tayang di bioskop seluruh Indonesia. Berkisah tentang Qodrat (Vino G. Bastian), yang setelah pertempuran melawan Assuala melanjutkan perjalanannya mencari istrinya, Azizah (Acha Septriasa), yang ternyata menderita depresi karena menjual dirinya pada Assuala demi menyelamatkan Alif (Jason Bangun).
Sempat dirawat di Rumah Sakit Jiwa, Azizah ternyata sudah keluar dan bekerja di sebuah pabrik pemintalan yang justru tengah dirundung masalah atas serangkaian kematian misterius yang terjadi pada para pekerjanya, akibat ritual iblis yang dilakukan pemilik pabrik demi sebuah tindak pesugihan.
Mengetahui hal ini, Qodrat pun berusaha menyelamatkan Azizah dengan segala cara, apalagi ketika semua teror ini memuncak ke sebuah serangan kesurupan massal di mana iblis sekali lagi siap untuk menyerang, menunggu Qodrat takluk ke perangkap mereka.
Menurut penulis, angsuran kedua ini pada dasarnya memiliki narasi yang cukup menarik. Tapi sayangnya, terdapat sejumlah adegan yang terasa membosankan sehingga membuat tensi film ini tidak terjaga dengan baik. Adegan aksinya pun cukup baik, namun sayangnya karakter antagonisnya tidak se-eksplosif film pertamanya, yang kala itu diperankan oleh Randy Pangalila.
Peran yang di sekuel ini dilakoni oleh Septian Dwi Cahyo itu pada dasarnya sangat potensial, namun perannya kurang mendapatkan treatment yang cukup. Selain itu, adegan romantic yang terjadi antara Ustadz Qodrat dan Azizah ketika berada dalam pelarian juga dirasa kurang tepat lantaran mereka hanya bersembunyi di balik mesin pabrik yang sangat tidak aman untuk saling bertukar rindu yang selama ini mereka pendam.
Beruntung, di balik kekurangan minornya tadi, Qodrat 2 masih memiliki adegan-adegan unggulan yang berbeda dengan film horor sejenis, dan membuat film ini terselamatkan oleh konklusi yang bisa dikatakan cukup mencekam. Di sinilah film ini mampu berbicara banyak melalui penggunaan efek-efek praktikal yang disematkan melalui sosok Assuala, iblis yang selama ini meneror Ustadz Qodrat dan Azizah.
Jadi, secara keseluruhan, walaupun tidak dapat menyaingi film pertamanya, namun Qodrat 2 tetap memiliki keunggulan yang jauh lebih signifikan. Pasalnya, sekual ini adalah sebuah film horor-religi rasa superhero yang proper dan mampu memberikan pengalaman baru dalam menikmati horor lokal.