Review Si Paling Aktor: Film yang Menyenangkan sekaligus Unik
							
Mungkin di antara sobat nonton pernah mendengar seorang penulis buku bernama Adhitya Mulya. Ya, pesona karyanya memang seakan tak pernah pudar semenjak dirinya menerbitkan buku berjudul Jomblo yang juga telah diangkat ke layar lebar beberapa tahun silam. Kini, sebuah karyanya yang berjudul Si Paling Aktor juga coba diangkat ke layar lebar dengan sutradara Ody C. Harahap.
Film Si Paling Aktor akan mengikuti kisah Gilang (Jourdy Pranata), seorang figuran yang sudah belasan tahun berkarier di dunia perfilman. Meski selalu mendapat peran kecil, ia dikenal sangat totalitas dalam setiap penampilannya, bahkan sampai dianggap “berlebihan” oleh para kru dan sutradara.
Namun, hidup Gilang berubah drastis ketika ia ikut syuting sebuah film horor dan mengalami kejadian tak terduga. Di tengah proses pengambilan gambar, ia dan beberapa orang lain, termasuk pemeran utama laki-laki, pemeran utama perempuan, dan sang sutradara, diculik oleh sekelompok orang bersenjata.
Awalnya, mereka mengira insiden itu sebagai bagian dari adegan film, tetapi segera sadar bahwa semuanya nyata. Para penculik berniat meminta tebusan, dan setelah itu menghabisi mereka untuk menghilangkan jejak. Lantas, mampukah Gilang dan para bintang lainnya bertahan hidup di tengah ancaman dari sang penculik?
Di balik premis film ini yang terbilang nyeleneh, sebenarnya film ini memiliki pesan moral yang cukup mendalam, yakni tentang investasi. Ya, investasi dalam tanda petik. Investasi yang dimaksud di sini adalah pengorbanan yang dilakukan oleh karakter Gilang dalam rangka totalitasnya dalam bekerja, walaupun hanya sebagai tokoh figuran yang seringkali hanya dipandang sebelah mata oleh insan film lainnya.
Investasi yang tak hanya berwujud harta, tapi segala skill yang dipelajarinya untuk menunjang aktingnya tadi. Itu pun juga dilakukannya dalam rangka mencapai mimpinya untuk menjadi seorang aktor utama suatu saat nanti. Walaupun kelakuannya itu harus mengorbankan hal yang disayanginya sekalipun.
Seperti halnya cerita khas Adhitya Mulya yang lainnya, film ini juga dijamin akan berhasil membuat kita terharu dan merenung pada beberapa titik cerita. Dialog seperti “kamu bukan pecundang, tapi pejuang,” di salah satu bagian filmnya dijamin akan melahirkan sebuah refleksi hidup bagi sobat nonton yang menyaksikannya.
Pada akhirnya, dengan segala kekurangan dan kelebihannya, tidak akan mengubah fakta bahwa film Si Paling Aktor adalah sebuah suguhan menyenangkan sekaligus unik. Sebuah genre-bending yang entah disengaja atau tidak, bak cerminan industri perfilman Indonesia dewasa ini.

 
						 
						 
						 
						






