Loading your location

Review Don't Worry Darling: Bukan Film Thriller Biasa

By Ekowi13 Oktober 2022

Kita semua pasti menyukai tontonan yang menghibur. Itu sebabnya media rekam, termasuk film diciptakan, agar objek hiburan dapat direkam, abadi dalam ingatan. Tapi apakah ketertarikan kita dibarengi kepedulian terhadap objek tersebut? Ataukah cuma perannya sebagai penghibur yang kita pedulikan, tetapi tidak dengan eksistensi aslinya? Lalu apakah semua "hal menarik" perlu dijadikan tontonan? Don’t Worry Darling merupakan salah satu contoh film spektakel mengenai spektakel tersebut.

Secara garis besar, Don’t Worry Darling mengisahkan tentang kehidupan rumah tangga yang bernama Alice (Florence Pugh) dan Jack (Harry Styles). Mereka berdua tinggal di kota perusahaan bernama Victory. Mulanya, kehidupan mereka berjalan sempurna, tetapi masalah mulai hadir ketika Alice berusaha mencari tahu mengenai perusahaan tempat suaminya bekerja.

Olivia Wilde selaku sutradara menyajikan paruh pertama film ini dengan lambat, baik secara tempo maupun progresi cerita. Ada kalanya pendekatan tersebut didukung oleh kesesuaian suasana, termasuk imageries atmosferik lewat kamera besutan Matthew Libatique, tapi tidak jarang esensi pacing itu patut dipertanyakan. Don’t Worry Darling berjalan kurang pasti di antara hiburan drama atau horor/sci-fi alternatif.

Bermodalkan budget 20 juta dollar, Don’t Worry Darling adalah film termahal Wilde sejauh ini. Pertumbuhan anggaran yang masuk akal, dan Wilde mampu memaksimalkannya di layar. Pasca sejam pertama yang bergulir lambat, Don’t Worry Darling perlahan bertransformasi jadi spektakel yang cukup menarik. Olivia Wilde tampak bersenang-senang, seperti menggunakan teknik “cigarette burn” layaknya film legendaris Fight Club.

Mungkin banyak orang yang akan menyebut gaya bertutur Wilde tersebut "sok pintar", tapi penulis lebih suka memandang ambisi Wilde untuk tampil beda itu sebagai caranya bersenang-senang. Lagipula, dengan memakai teknik storytelling tersebut, Don’t Worry Darling dapat memberikan sebuah kontras antara apa yang dilihat di layar, dengan apa yang dirasakan oleh karakter.

Olivia Wilde juga mencoba melemparkan satir secara gamblang melalui film ini. Lihat saja bagaimana ia berbicara tentang manusia modern yang memiliki kegemaran untuk mengeksploitasi teknologi sebagai bentuk “eskapisme”. Paruh akhir film ini dialokasikan Wilde untuk berfokus utuh pada metafora tersebut.

Penyampaiannya sebenarnya cukup efektif, namun seringkali mengalihkan perhatian dari alur cerita utama yang berjalan. Hal ini khususnya cukup terasa ketika Wilde mengganti strategi penuturan di bagian klimaks dan menjadikan bagian tersebut sebagai wilayah di mana ia menjelaskan berbagai misteri yang telah dibangun di paruh-paruh pendahulu film ini. Berkesan tidak rapi dan cenderung terburu-buru dalam pengemasannya.

Terlepas dari kelemahan tersebut, visi Wilde untuk menyajikan pengisahan berskala blockbuster jelas cukup berhasil diwujudkannya melalui film ini. Don’t Worry Darling pun jelas mampu menghadirkan sejumlah adegan ikonik (walau beberapa bagian penting juga harus menjadi korban dari gunting sensor LSF) yang tidak akan dilupakan oleh memori para penontonnya begitu saja.

Pada akhirnya, kalau ada yang bisa diambil pulang setelah menonton Don’t Worry Darling, ya tentu saja pesan dari Olivia Wilde tentang posisi kita saat melihat dan dilihat. Ada relasi kuasa di sana. Berapa banyak kekerasan di dunia ini dimulai dari cara orang berkuasa melihat mereka yang lemah?

Film ini secara lebih luas juga ingin mengobrak-abrik obsesi manusia pada budaya mereproduksi kehidupan. Di tengah segala gelaran visual maupun tata suara, Wilde membuat kita semua penasaran dengan metafora di balik perusahaan Victory yang menjadi “core” dari film ini.

Segala kebingungan yang ditawarkan Wilde pun dapat mempertebal kekayaan film ini, tanpa kita perlu bisa menangkap maksudnya atau tidak. Di samping itu, dari ide-ide segar yang ditawarkan, rasanya, ini jenis film yang tak perlu terlalu ruwet untuk kita simak. Visual maha cantik, penataan suara apik, serta terdapat makna yang bisa dibolak-balik, Don’t Worry Darling merupakan salah satu penawaran menarik dari dunia sinema pada tahun ini.

Sobat nonton, jangan lupa bagikan tulisan ini ya!

NOW PLAYING

DANYANG: MAHAR TUKAR NYAWA
Gladiator II
My Hero Academia: You're Next
The Substance

COMING SOON

Anak Medan: Cocok Ko Rasa?
Mission: Impossible - The Final Reckoning
Apres Girl
Terkutuk