Review Miracle in Cell No. 7: Lebih Cocok untuk Penonton Indonesia
Salah satu film remake paling dinanti tahun ini, Miracle in Cell No. 7, sudah tayang di bioskop seluruh Indonesia sejak hari Kamis (8/9) lalu. Berkisah tentang Dodo Rozak (Vino G. Bastian) yang ingin menjadi ayah yang baik bagi anaknya, Kartika (Graciella Abigail), sekalipun ia hanyalah pria dengan kecerdasan terbatas serta bertingkah dan berperilaku seperti anak-anak.
Bahkan, di kehidupan sehari-hari, justru Kartikalah yang lebih sering menjaga dan merawat Dodo. Meski begitu, keduanya hidup bahagia. Ia bangga pada ayahnya yang tetap semangat berjualan balon untuk mencari nafkah. Sayangnya, kebahagiaan mereka tak berlangsung lama ketika ada peristiwa tak terduga datang.
Ya, Dodo ditangkap atas tuduhan memperkosa dan membunuh gadis kecil bernama Melati. Dodo langsung dijebloskan ke penjara, dan dimasukkan dalam sel nomor 7 yang dihuni oleh napi-napi beringas, seperti Japra (Indro Warkop), Zaki (Tora Sudiro), Asrul (Bryan Domani), Atmo (Indra Jegel), serta Yunus (Rigen Rakelna). Uniknya, mereka justru bersimpati pada ayah Kartika itu.
Itulah kisah yang tersaji dalam film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo tersebut. Menurut penulis, dari segi cerita, Miracle in Cell No. 7 buatan lokal ini secara garis besar tak berbeda jauh dengan versi aslinya (Korea Selatan). Tapi, Hanung dengan cerdas mampu menghadirkan sentuhan drama dan komedi berbeda yang membuatnya lebih relate untuk dikonsumsi penonton Indonesia.
Selain itu, performa akting para pemainnya juga menjadi kekuatan serta daya tarik tersendiri untuk produksi Falcon Pictures ini. Menurut penulis, selain chemistry Vino dan Graciella yang sangat believable, beberapa aktor lain, seperti Jegel, Rigen, dan Denny Sumargo juga tampil prima. Khusus untuk Sumargo, yang melakoni Hendro Sanusi, penampilannya terbilang cukup mengejutkan.
Dan layaknya versi aslinya, kekuatan utama Miracle in Cell No. 7 versi Indonesia ini terletak pada unsur dramanya yang sukses menciptakan keharuan maksimal. Bahkan, menurut penulis, Hanung membuat babak terakhir film ini menjadi sajian yang dijamin bakal membuat sobat nonton banyak menyeka air mata, tidak kalah dengan buatan Korea Selatan. Tak percaya? Silakan tonton sendiri!