Paragon Pictures Siap Garap Film 'Kuasa Gelap'
Paragon Pictures, perusahaan produksi film yang telah memproduksi Kalian Pantas Mati, Losmen Bu Broto dan Backstage, bersiap untuk menghadirkan film horor terbarunya yang berjudul Kuasa Gelap di bioskop di seluruh Indonesia. Film ini terinspirasi dari kisah nyata kasus eksorsisme yang terjadi di Indonesia.
Setelah kesuksesan film sebelumnya, Kalian Pantas Mati, yang telah tayang di bioskop Kamboja, Filipina, Malaysia, dan Taiwan, Paragon Pictures ingin menghadirkan film horor berkualitas bagi penonton di dalam negeri. Film Kuasa Gelap akan mengeksplorasi tema eksorsisme yang masih jarang dieksplorasi dalam perfilman Indonesia.
Dalam acara konferensi pers yang digelar di International Design School, Bangka, Jakarta Selatan, Andi Boediman, Produser Eksekutif Ideosource Entertainment, mengungkapkan:
"Industri film horor Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang pesat, baik dalam hal kualitas maupun kuantitas. Oleh karena itu, dalam film 'Kuasa Gelap', Ideosource Entertainment dan Paragon Pictures berupaya menghadirkan film dengan tema yang belum banyak dieksplorasi oleh sineas lain, dengan tujuan menarik minat penonton di Indonesia dan negara lain.”
Robert Ronny, Produser Paragon Pictures, mengungkap bahwa, "Kuasa Gelap terinspirasi dari kisah nyata kasus eksorsisme yang ditangani oleh Gereja Katolik di Indonesia. Untuk itu kami telah memperoleh persetujuan dari Gereja Katolik Indonesia untuk membuat film ini."
"Untuk menjaga akurasi dan otentisitas cerita, Paragon Pictures melibatkan sejumlah pastor dan romo sebagai penasihat dalam pembuatan naskah film Kuasa Gelap," demikian ungkap Arvin Sutedja, co-producer film ini.
Film Kuasa Gelap akan disutradarai oleh Bobby Prasetya dan dibintangi oleh Jerome Kurnia, Lukman Sardi, dan Astrid Tiar. Sang sutradara berjanji bahwa Kuasa Gelap akan memberikan pengalaman yang berbeda dibandingkan dengan film-film horor Indonesia belakangan ini. Ia pun ingin menggabung nuansa klasik dan modern di film ini.
"Nuansa klasik dan modern akan menjadi perpaduan yang pas dalam film ini. Karena kita bicara soal eksistensi gereja yang berumur ribuan tahun, namun di sisi lain, saya ingin membalutnya dengan treatment teror yang modern dan up to date," jelasnya.
Sementara itu, Jerome Kurnia mengaku tertarik untuk terlibat dalam film ini karena Kuasa Gelap menyajikan sesuatu yang berbeda dengan film-film lainnya. Menurutnya, film ini juga memiliki sudut pandang yang tidak biasa.
"Saya sangat tertarik dengan film ini karena ceritanya yang benar-benar tidak biasa. Film ini memiliki cerita horor dengan sudut pandang yang berbeda, yaitu dari perspektif gereja. Selain ceritanya yang unik, saya juga sangat mengagumi orang-orang di balik produksinya yang sangat berbakat, dan saya ingin memiliki kesempatan untuk bekerja sama dengan mereka," ujar Jerome.
Senada dengan Jerome, Lukman Sardi juga mengungkapkan bahwa latar belakang cerita Kuasa Gelap berbeda dengan film-film lainnya.
"Film Kuasa Gelap memang sebuah film horor, salah satu genre film yang sangat dekat dengan masyarakat Indonesia. Tapi film ini dikemas dalam bentuk dan latar belakang yang berbeda dengan film-film horor yang ada di Indonesia. Apalagi di sini kita akan menghadirkan cerita tentang seorang pastor yang melakukan eksorsisme, jadi pasti akan sangat menarik," ungkap Lukman.
Astrid Tiar pun merasa sangat antusias untuk terlibat dalam film ini. Bagi Astrid, ini adalah kesempatan pertamanya mendapat peran besar dalam film horor.
"Aku belum pernah terlibat dalam film horor sebelum nya, aku sangat senang bisa terlibat dalam film ini dan menantang diri untuk berakting dengan baik dalam film horor. Peran yang ditawarkan ke aku di film ini cukup kompleks, di mana karakter seorang Ibu muda yang mempunyai masa lalu yang cukup bebas sehingga bermasalah dengan putri remajanya. Aku percaya film ini bisa menjadi film horor yang menarik dan berbeda dari film horor lainnya," ucap Astrid Tiar.