Review Blue Beetle: Punya Cerita yang Bagus dan Karakter yang Super Charming
Bulan Juli lalu, dalam sebuah unggahan di akun Threads, James Gunn menjawab pertanyaan seorang netizen soal masa depan Blue Beetle di semesta superhero DC. Gunn memastikan, Blue Beetle dan sejumlah karakter lainnya akan berlanjut di DCU. Bahkan, Angel Manuel Soto yang ditunjuk sebagai sutradara Blue Beetle juga membocorkan bahwa Blue Beetle akan menjadi proyek trilogi.
Blue Beetle sendiri berkisah tentang seorang pemuda bernama Jaime Reyes (Xolo Mariduene). Ia baru saja lulus dari perguruan tinggi dan kembali ke rumah di kampung halamannya, Palmera City. Namun ketika Jaime kembali, ia menemukan kondisi rumahnnya tidak seperti yang dia tinggalkan sebelumnya.
Tiba-tiba, takdir membawa Jaime menemukan sebuah peninggalan kuno bioteknologi alien yang bernama Scarab. Scarab kemudian memberi Jaime baju besi exoskeleton yang amat kuat. Baju tersebut ternyata mampu memberikan kekuatan luar biasa dan tak terduga. Hal itulah yang membuat Jaime Reyes sadar bahwa dirinya telah berubah menjadi sosok Blue Beetle.
Sebagai sebuah origin story, Blue Beetle menampilkan pengenalan yang cukup baik. Kita bisa melihat proses transformasi Jaime menjadi sosok Blue Beetle bukan hanya dari segi fisik, melainkan juga secara emosi. Blue Beetle juga benar-benar memiliki kesatuan cerita yang solid, seru dan menyenangkan tanpa harus banyak memberikan fan service kepada para penontonnya.
Proses pengenalan karakter superhero di Blue Beetle juga terkesan tidak berbelit-belit dan bahkan seperti menonton gabungan beberapa origin story dari karakter superhero lainnya, tapi dengan cara yang lebih lugas. Bahkan, bukan tidak mungkin menonton Blue Beetle malah membuat sobat nonton teringat dengan superhero "tetangga sebelah" karena memang beberapa plot-nya terasa sekali kemiripannya.
Walaupun banyak kemiripan dengan beberapa superhero lainnya, namun nyatanya Blue Beetle tetap sukses memainkan emosi penonton. Sobat nonton dijamin akan terhibur dan tertawa terbahak-bahak kala mendengar celetukan dari beberapa karakter keluarga Reyes (meski tidak 100 persen mulus, karena ada beberapa jokes yang hit and miss), sekaligus dibuat meneteskan air mata dengan kisah hidup mereka. Yap, Blue Beetle adalah salah satu film superhero dengan tema keluarga yang akan relate ke banyak penontonnya.
Kuatnya kultur hispanik di film ini dibuktikan dengan banyak munculnya dialog-dialog dengan bahasa slang yang mungkin hanya akan dipahami oleh mereka yang pernah belajar atau setidaknya mengerti tentang budaya Spanish. Namun tenang saja, karena hal tersebut tentunya tidak akan mengurangi keseruan yang disajikan oleh film ini.
Berbicara soal hispanik, film ini juga mengangkat tentang class injustice dan tema latino imigran di tengah neon-filled city of Palmera yang megah dengan sedikit sentuhan cyberpunk. Sangat terasa bagaimana perjuangan para pekerja kerah biru melawan war-mongering corporate yang amat kapitalistik.
Walau, harus diakui, masih ada beberapa kekurangan dari film ini, seperti unsur directing dan editingnya yang seperti kebingungan dalam menentukan titik potong adegan. Tapi, cerita dan para karakternya yang super charming akan membuat kita semua tidak peduli dengan hal minor tadi.
Akhir kata, Blue Beetle cukup sukses dalam memperkenalkan sosok superhero baru dengan cerita yang hangat tanpa harus membawa banyak embel-embel fan service. Ditambah, menonton film ini akan membuat kita semua bernostalgia saat kita menonton telenovela-telenovela bertema keluarga era 1990-an akhir atau 2000-an awal silam.