Review Freelance: Film Action Seru dengan Sinematografi yang Ciamik!

Sudah bukan rahasia lagi jika Hollywood sering sekali menggarap film action yang bercerita tentang seseorang yang terjebak di sebuah negara yang sedang berkonflik. Kini, Pierre Morel yang terkenal dengan portofolionya dalam menggarap beberapa judul action terkenal seperti Taken, From Paris with Love, Peppermint, dan The Ambush coba kembali menghasilkan film yang memang sudah menjadi zona nyamannya tersebut. Film itu ia beri judul Freelance.

Freelance mengisahkan tentang Claire Wellington (Alison Brie), seorang jurnalis paruh waktu yang ditugaskan melakukan perjalanan untuk mewawancarai seorang diktator yang kejam dan zalim, yakni Presiden Juan Venegas (Juan Pablo Raba) yang merupakan seorang presiden di negara fiktif bernama Paldonia.

Untuk menjaga keamanan Claire, mantan anggota pasukan khusus bernama Mason Petit (John Cena) dipekerjakan untuk menemaninya dalam tugas berbahaya tersebut. Namun, rencana tersebut harus dikesampingkan ketika terjadi kudeta militer di negara Paldonia. Dan pada akhirnya, Claire, Mason, dan Presiden Venegas harus mencari cara untuk bertahan hidup di tengah berkecamuknya suasana kudeta.

Layaknya film-film milik sang sutradara yang terdahulu, Freelance turut mengandalkan sentuhan thriller dari awal hingga akhir. Setelah memperkenalkan latar belakang karakter utama serta karakter pendukungnya, Pierre Morel selaku sutradara langsung mengantarkan ketegangan demi ketegangan silih berganti.

Premis awal yang disampaikan memang tak terlalu rumit. Pun dengan guliran cerita yang tak begitu eksklusif. Seringkali akhir plot bahkan mudah tertebak. Tapi tetap saja, film ini memberikan pengalaman menonton yang mendebarkan dan menyenangkan dengan plot yang dinamis.

Plot yang dibuat senyata mungkin dan logika dari keseluruhan narasi memang menjadi poin penting dalam membawa penonton lebih dalam mengikuti kisah petualangan Claire dan Mason di sini. Kepanikan yang terasa, ketakutan, serta kecemasan dalam keadaan genting diperlihatkan secara jelas. Bumbu utama genre survival yang memperlihatkan sifat asli manusia ketika menghadapi kematian benar-benar ditampilkan di sini.

Tak ada adegan aksi yang seringkali dilebih-lebihkan demi menghasilkan sinematografi yang ciamik. Pertarungan jarak dekat antara karakter coba diperlihatkan secara mentah dan liar. Meski memang masih ada beberapa celah plothole yang terlihat. Seperti kebetulan-kebetulan yang mungkin terkesan terlalu mudah dan tertebak. Yah, anggap saja hal tersebut sekadar untuk penyedap cerita. Toh hal-hal tadi divisualkan secara tak berlebihan.

Dibandingkan dengan film lain dari genre survival yang sejenis, film Freelance memang tak heboh dengan plot penuh twist yang mindblowing. Tapi untuk sebuah tontonan bagi para pencinta adrenalin, film ini tetap menyenangkan dengan narasi yang padat, bahkan juga menggelitik hingga ke penghujung cerita.

Sobat nonton, jangan lupa bagikan tulisan ini ya!