Loading your location

Review Kandahar: Penuh Adegan yang Memicu Adrenalin

By Ekowi26 Mei 2023

Serangan 11 September ke World Trade Center, New York, Amerika Serikat memang berbuntut panjang. Setelah kejadian tersebut, Amerika Serikat mengerahkan kekuatan militer terbesarnya untuk mencari Osama bin Laden dan meminta Taliban untuk mengekstradisinya. Namun, Taliban menolak dan bin Laden keburu kabur ke Pakistan. Amerika bersama sekutunya tetap berada di Afghanistan menjalani operasi milter itu hingga berakhir tahun 2021.

Selama perang di Afghanistan tersebut, rupanya banyak kisah-kisah menarik yang menjadi inspirasi Hollywood dalam merancang sebuah premis film. Salah satunya adalah Kandahar, sebuah film yang lagi-lagi mengambil latar belakang konflik Afghanistan di dalamnya. Film ini juga menjadi film teranyar dari Gerard Buttler, yang belum lama ini kita saksikan sepak terjangnya dalam film action lainnya, Plane.

Film Kandahar bercerita tentang seorang agen CIA, Tom Harris (Gerard Butler) yang dikirim ke Timur Tengah untuk melakukan penyamaran. Film ini dimulai saat Tom mendapatkan misi untuk meledakkan pusat tenaga nuklir di Iran.

Setelah berhasil meledakkan pusat tenaga nuklir tersebut, Tom kemudian diberikan sebuah misi baru yakni melakukan penyamaran di Afghanistan. Setuju dengan misi itu, Tom akhirnya memulai petualangannya bersama seorang penerjemah lokal yang bernama Mohammad (Navid Negahban), atau yang biasa dipanggil Mo.

Namun apesnya, penyamaran Tom akhirnya terbongkar. Tom dan Mo secepat mungkin harus menyelamatkan diri dan keluar dari Afghanistan. Petualangan semakin seru karena mereka harus menuju titik ekstraksi di Kandahar sambil terus diburu oleh pasukan elit Iran dan Afghanistan. Lantas, berhasilkah Tom dan Mo lolos dari kejaran pasukan dari dua negara tadi?

Baiklah, Kandahar memang bukanlah sebuah film yang dipersenjatai dengan naskah yang menakjubkan maupun serangkaian dialog yang brilian. Sobat nonton tentu sudah mengetahuinya. Segalanya dalam film ini sangat mudah untuk ditebak dan tentunya, klise.

Pun demikian, segala sesuatu yang berbau klise, mudah ditebak, dan tidak lebih dari sekadar bongkar pasang karakter ini tetap sanggup dikemas menjadi sesuatu yang menyenangkan serta menarik untuk disimak berkat penanganan yang cermat dari Ric Roman Waugh yang sebelumnya sudah bekerjasama dengan Gerard Butler seperti dalam film Angel Has Fallen dan Greenland, serta sentuhan editing hebat hasil kerja keras dari Colby Parker Jr. Sejumlah momen yang sanggup membuat kita menahan nafas selama beberapa detik pun berhasil dihadirkan. 

Untuk sekali ini, Ric Roman Waugh benar-benar menyuguhkan sebuah tontonan eskapisme murni bagi penonton. Berbagai adegan tak dapat diterima akal sehat lengkap dengan serba kebetulannya yang kerap menghiasi film heroisme Hollywood pun turut dimunculkannya atas nama hiburan. Ric benar-benar menjaga tensi film ini agar tetap stabil serta cenderung merangkak naik tanpa sekalipun mengendur hanya untuk memberi ruang bagi dramatisasi maupun penjelasan panjang lebar mengenai motif para karakternya.

Dengan pace yang melaju kencang tak terhentikan disertai ledakan di sana-sini, plus muncratan darah sebagai bonus, adrenalin sobat nonton akan terus dipacu bersama dengan panasnya gurun Kandahar hingga film menyudahi segalanya di menit ke-119. Segala bentuk ketegangan dan keseruan yang hadir di sini tentu tidak bisa dilepaskan dari kinerja departemen stunt yang luar biasa pula.

Meski Kandahar tidak lebih dari sebuah film untuk bersenang-senang, pada kenyataannya jajaran pemain bermain dengan serius yang secara otomatis turut mengangkat film ini ke tingkatan yang lebih terhormat. Gerard Butler dengan fisiknya yang tegap atletis sanggup merasuk ke jiwa Tom Harris dan tampil beringas tanpa kenal ampun kala berhadapan dengan lawan-lawannya.

Walaupun harus diakui, duetnya bersama aktor yang biasa memerankan tokoh berlatarbelakang Timur Tengah, Navid Negahban, sama sekali belum mampu menyamai kualitas dari duet Jake Gyllenhaal dengan Dar Salim di film Guy Ritchie's the Covenant yang dirilis beberapa waktu silam yang sedikit banyak juga menampilkan dua karakter sejenis.

Pada akhirnya, sekalipun Kandahar tidak menawarkan sesuatu yang benar-benar segar serta inovatif dalam genre aksi yang bersinggungan dengan dunia politik (atau sebut saja political thriller), namun Ric Roman Waugh tetap berhasil menyajikan sebuah tontonan yang mampu mengikat penontonnya untuk tetap duduk manis di kursi bioskop sejak menit pertama hingga lampu bioskop dinyalakan.

Menyaksikan Kandahar bagaikan menerima sebuah bingkisan yang dikemas seolah ala kadarnya namun membuat hati terpuaskan dan riang gembira setelah membukanya. Sebuah kejutan manis yang tidak disangka-sangka. Dan menarik kita tunggu, akan berduet dengan aktor siapa lagi Gerard Butler kelak? Mengingat tren di dua filmnya yang terakhir, ia selalu mengajak aktor yang namanya belum terlalu dikenal di kancah perfilman Hollywood.

Sobat nonton, jangan lupa bagikan tulisan ini ya!

NOW PLAYING

Dirty Money
Amazon Bullseye
Venom: The Last Dance
Santet Segoro Pitu

COMING SOON

MaXXXine
Kampung Jabang Mayit
Psykopat (2024)
Sampai Nanti Hanna!