Loading your location

Review Retribution: Film Aksi yang Menegangkan dan Menyenangkan

By Ekowi14 September 2023

Sama seperti halnya dengan nama Meryl Streep yang justru mulai menjadi jaminan kesuksesan komersial sebuah film ketika ia menginjak usia 57 tahun setelah membintangi The Devil Wears Prada, transformasi karir Liam Neeson menjadi seorang bintang film aksi dimulai setelah ia membintangi Taken tepat ketika ia berusia 52 tahun pada tahun 2008 silam. Setelah itu, Neeson tercatat menjadi bintang utama bagi film-film aksi seperti The A-Team, Unknown, atau The Grey.

Meskipun tidak seluruhnya dari judul-judul tadi mampu meraih pujian dari kritikus film dunia, namun terus berhasil menarik minat penonton sekaligus semakin memperkuat citra Neeson sebagai seorang aktor laga yang dapat dihandalkan. Kharisma Neeson yang kuat, dingin dan begitu mengintimidasi bahkan mampu melebihi daya tarik yang dihasilkan nama-nama aktor spesialis laga seperti Arnold Schwarzenegger dan Sylvester Stallone dalam film-film teranyar mereka.

Dan kini, sambutlah Retribution, judul film terbaru yang dibintangi oleh aktor yang tahun ini telah menginjak usia 71 tahun. Retribution bercerita tentang seorang ayah yang juga berprofesi sebagai bankir senior bernama Matt Truner (Liam Neeson). Dalam perjalanan mengantarkan kedua anaknya menuju sekolah, sebuah ancaman diterimanya.

Seorang penelepon misterius mengatakakan bahwa dia telah meletakkan bom di bawah kursi mobil Matt. Matt lalu diperintahkan untuk mematuhi instruksi sang penelepon, atau dia dan anak-anaknya akan mati. Mobil yang sedang dikendarainya akan meledak apabila Ia keluar atau menghentikan mobilnya. Hal itu lantas membuatnya harus mencari cara bagaimana ia dan anak-anaknya yang juga berada di dalam mobil bersamanya selamat.

Dengan naskah yang ditulis oleh Alberto Marini bersama Christopher Salmanpour, Retribution dipenuhi dengan deretan konflik dan adegan yang cenderung terlihat seperti sebuah parodi bagi film-film aksi yang diperankan oleh Liam Neeson sebelumnya: konyol, bombastis hingga bagian-bagian yang mungkin akan diterima sebagai plot yang kurang (atau tidak?) masuk akal sama sekali.

Tapi, selaku sutradara, Nimrod Antal jelas benar-benar tahu jenis film apa yang sedang dirangkainya. Melalui sentuhan aksi menegangkan yang dihantarkan dengan ritme penceritaan yang begitu cepat, Retribution mampu tampil begitu hidup dalam bercerita, dan berhasil menempatkan deretan karakter menjadi calon korban sekaligus tersangka yang akan membuat setiap penonton terus-menerus memberikan tebakan mengenai jalan cerita film ini.

Selain itu, tentu saja, aksi Neeson yang begitu memikat dalam memberikan dua sisi karakternya yang begitu bertolak belakang, yakni sebagai sosok pahlawan yang mencoba menyelesaikan masalah sekaligus sebagai seorang pria dengan deretan permasalahan pribadi yang membuat karakter pahlawannya terkesan meragukan.

Masalah utama dalam penceritaan Retribution mungkin datang dari pengembangan karakter-karakternya. Jalan cerita film ini menghadirkan begitu banyak karakter yang sepertinya dilakukan untuk memberikan tipuan pada penonton mengenai pelaku utama dari kasus yang berjalan dalam film ini. Sayangnya, dengan pengembangan karakter yang minim, banyak di antara karakter-karakter tersebut terkesan muncul dan menghilang begitu saja di sepanjang penceritaan film ini.

Terlepas dari beberapa masalah yang muncul pada pendalaman karakter sekaligus pengembangan beberapa bagian plot penceritaan yang terdapat dalam film ini, kolaborasi Nimrod Antal dan Liam Neeson harus diakui berhasil memberikan momen-momen yang sangat menyenangkan bagi keberlangsungan narasi Retribution. Sekali lagi, Nimrod jelas tahu film seperti apa yang sedang ia garap dan ia hasilkan.

Oleh karenanya, ia mampu memanfaatkan setiap sisi penceritaan yang dimiliki oleh naskah cerita Retribution semaksimal mungkin guna menjadikannya sebuah sajian aksi yang begitu menegangkan. Tidak lupa, kharisma Neeson yang begitu kuat terpancar berhasil menjadikan karakternya begitu mudah untuk disukai dan diikuti pengisahannya. Ditambah dengan dukungan kualitas dari jajaran pemeran pendukung sekaligus tata produksi yang solid, Retribution adalah sebuah penceritaan aksi standar yang mampu dikelola secara maksimal dan berhasil menjadi sebuah sajian yang begitu memikat.

Sobat nonton, jangan lupa bagikan tulisan ini ya!

NOW PLAYING

Sorop
DEVILS STAY
WE LIVE IN TIME
Bila Esok Ibu Tiada

COMING SOON

PENGANTIN IBLIS
Jumbo
Para Perasuk
Darah Nyai