Review Siksa Neraka: Sajikan Atmosfer Nyata Berada di Neraka
Empat kakak beradik, Saleh (Rizky Fachrel), Fajar (Kiesha Alvaro), Tyas (Ratu Sofya), dan Azizah (Nayla Purnama), sejak kecil telah mendengar kisah-kisah mengenai surga dan neraka. Mereka dididik dengan keras oleh seorang Bapak (Ariyo Wahab) yang merupakan seorang ustad muda yang terpandang di desa.
Suatu malam, dalam perjalanan menuju desa seberang tanpa sepengetahuan orang tua mereka, Saleh dan adik-adiknya terseret arus sungai yang deras dan menghilang. Saleh kemudian terbangun di alam yang lain, yakni neraka yang selalu dikisahkan bapaknya.
Alhasil, pencarian dilakukan di dunia untuk menemukan anak-anak tersebut, entah hidup atau mati. Satu per satu rahasia terungkap, membuat Bapak dan Ibu (Astri Nurdin) mempertanyakan apakah mereka sudah cukup membekali anak-anaknya. Di neraka, Saleh dan yang lain juga saling mencari, sambil menghadapi siksaan yang kian besar atas dosa-dosa yang selama ini mereka sembunyikan.
Kisah di atas tersaji dalam karya terbaru sutradara Anggy Umbara berjudul Siksa Neraka. Menurut penulis, produksi terbaru Dee Company ini pada dasarnya memiliki premis yang sangat sederhana dan mirip dengan sinetron-sinetron reliji yang menghiasi layar kaca. Tapi, sang penulis Lele Leila terasa seperti kebingungan dalam merangkai ceritanya, meski sudah memiliki basic cerita dari komik dengan judul yang sama.
Menurut penulis, ia seperti tidak paham apa tujuan dari film reliji, terutama dalam hal memberi hidayah bagi penontonnya. Layaknya filmnya sebelumnya, Sijjin, Leila lagi-lagi belum mampu memberikan karakter-karakternya latar belakang cerita yang kuat sehingga membuat penonton tidak bisa merasakan emosi mereka. Baik itu yang terkena siksa neraka maupun orang tua yang kehilangan anaknya. Nyaris terasa begitu datar.
Bahkan, hakikat dari siksa neraka pun pada akhirnya terasa kurang kuat karena lemahnya cerita dan karakter-karakter utama yang ada. Beruntung, Anggy selaku sutradara berhasil mengaplikasikan Computer Generated Imagery (CGI) dalam film ini dengan sangat baik. Menurut penulis, inilah unsur terkuat dari Siksa Neraka.
Ya, CGI tersebut sukses menciptakan atmosfer ketakutan dan kesakitan mengalami siksa neraka yang begitu nyata. Sobat nonton dijamin bakal merasakan sekali betapa pedihnya hal tersebut. Tapi, apakah itu bisa membuat penontonnya sadar atau takut akan siksa neraka di kehidupan nyata? Silakan sobat nilai sendiri.