Loading your location

Review Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutant Mayhem: Brilian!!!

By Ekowi10 Agustus 2023

Tahun 2023 adalah tahun di mana film animasi berjaya. Puss in Boots 2, Across The Spider-Verse, atau Nimona meraih sukses baik di bioskop maupun di jaringan streaming service. Lalu kini hadir Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutant Mayhem. Yap, hampir tiap beberapa pekan, film bagus terus bermunculan. Kemudian tiap beberapa bulan, dirilislah film yang disebut "spesial" dan menjadi calon unggulan di musim penghargaan. Tapi film masterpiece seperti Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutant Mayhem ini pastinya hanya muncul dalam beberapa tahun sekali!

Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutant Mayhem sendiri berlatar di kota New York, di mana perusahaan bernama Techno Cosmic Research Institute (TCRI) di bawah pimpinan Cynthia Utrom (Maya Rudolph) mengutus pasukannya untuk menangkap ilmuwan Baxter Stockman (Giancarlo Esposito), yang berhasil menciptakan formula untuk menjadikan hewan sebagai genetik baru atau mutan. Dalam proses penangkapan tersebut, TCRI mengalami kegagalan karena para hewan peliharaan Baxter berhasil melarikan diri, bahkan ada satu formula yang secara tidak sengaja tumpah ke dalam pipa pembuangan.

Lima belas tahun berlalu, kisah beralih pada keempat kura-kura yang mendapat tugas untuk mencuri berbagai kebutuhan harian. Mereka adalah Michelangelo (Shamon Brown Jr.), Leonardo (Nicolas Cantu), Raphael (Brady Noon) dan Donatello (Micah Abbey). Diasuh oleh sang ayah yang merupakan wujud mutan tikus, Splinter (Jackie Chan), keempat bersaudara ini hidup dalam parit, jauh dari manusia.

Berbeda dengan sang ayah, keempat kura-kura ini punya keinginan untuk berbaur dengan manusia bahkan merasakan kehidupan sekolah. Maklum, meski hidup sebagai mutan, mereka berempat punya aktivitas seperti manusia pada umumnya dan aware dengan dunia media sosial.

Kesempatan untuk hidup berdampingan dengan manusia datang ketika para kura-kura bertemu dengan April O'Neil (Ayo Edebiri), anak SMA yang juga anggota jurnalis sekolah. Setelah membantu April mendapatkan skuternya yang dicuri sekelompok gang, petualangan keempat kura-kura remaja ini berlanjut hingga mereka bertemu dengan 'saudara' sesama mutan ciptaan Baxter yang berhasil melarikan diri saat penangkapan 15 tahun lalu.

Well, dengan komposisi pengisahan penuh warna, serta layer tadi, jelas tidak mengherankan jika film ini kemudian digarap dengan tampilan animasi yang sama eksentriknya dengan Across The Spider-Verse kemarin. Layaknya sebuah surat cinta bagi para penggemar komik, Jeff Rowe selaku sutradara lantas mengemas tampilan penceritaan film ini layaknya sebuah buku komik yang kemudian menjadi hidup, penuh dengan warna-warna terang nan tegas, dengan deretan dialog yang kemudian hadir menghiasi banyak adegan, dan efek-efek visual yang tampil begitu mencuri perhatian.

Kelebihan lain yang dimiliki film ini ada di semua referensi, frasa, dan topik percakapan pop culture yang disampaikan di dalamnya. Sang pengisi suara keempat karakter utama kita seperti remaja yang menjadi dirinya sendiri dan berbicara seperti remaja modern berbicara.

Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutant Mayhem juga mengingatkan kita akan adanya potensi tanpa batas, baik dalam medium animasi. Film ini seakan ingin mengeksplorasi kebebasan ruang gerak itu secara lebih jauh. Alhasil ia pun memiliki segalanya. Visual indah, cerita emosional, hingga fan service selaku pemanis yang tak mendistraksi.

Ketika banyak film animasi mencoba untuk mengikuti tampilan animasi yang telah diterapkan oleh film-film rilisan Pixar Animation Studios, jelas cukup menyenangkan untuk melihat Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutant Mayhem yang penuh keberanian dan langkah yang meyakinkan untuk menghadirkan sebuah sajian animasi yang menyegarkan. Sebuah presentasi yang memberikan kesegaran baru, baik pada genre animasi maupun pada pengisahan film-film pahlawan super. Brilian.

Sobat nonton, jangan lupa bagikan tulisan ini ya!

NOW PLAYING

Venom: The Last Dance
WE LIVE IN TIME
Dirty Money
AFTERMATH

COMING SOON

KAMI (BUKAN) SARJANA KERTAS
The Hole
Kolong Wewe
Ngunduh Jiwo