Loading your location

Review The Nun II: Film Horor dengan Sinematografi Cantik dan Akting nan Apik

By Ekowi07 September 2023

Apakah sobat nonton masih ingat dengan sesosok iblis yang menampakkan wujudnya kepada manusia dalam rupa seperti halnya seorang biarawati yang bernama Valak? Rasa-rasanya, jika sobat nonton adalah penggemar berat dari angsuran The Conjuring, sosok Valak akan cukup sulit untuk dienyahkan dari pikiran, terlebih gaya berbusananya yang memang tergolong khas.

Jika ada yang kurang mengenai sosoknya, maka itu adalah latar belakangnya yang kurang dieksplorasi. Apakah ini memang disengaja sehingga dia berkesempatan memiliki filmnya sendiri yang difungsikan sebagai origin story? Pastinya begitu. Annabelle saja dibuatkan filmnya, Valak juga mestinya punya dong.

Terlebih, para petinggi studio tentu tidak ingin mesin pencetak uangnya ini diberhentikan begitu saja. Itulah kenapa tidak membutuhkan waktu lama bagi James Wan bersama Peter Safran selaku otak dibalik kesuksesan semesta The Conjuring untuk kembali mengkreasi The Nun dalam sebuah sekuelnya yang berjudul The Nun II.

Tak berbeda jauh dari film pertamanya, film The Nun II masih akan berkutat di kehidupan Suster Irene (Taissa Farmiga). Kali ini, kisahnya berlatar di Prancis pada tahun 1956, tepatnya setelah teror dari hantu Valak (Bonnie Aarons) yang telah dialami oleh Suster Irene.

Suatu ketika, seorang pastor dibunuh dan kejadian tersebut nampak seperti sebuah perbuatan yang dilakukan oleh sesosok iblis. Sebelum kejahatan dari iblis tersebut makin merajalela, Suster Irene mau tak mau harus kembali lagi berhadapan dengan Valak.

Belum cukup sampai di situ, sebuah fakta pun terungkap tentang bagaimana Valak bisa kembali dan meneror para biarawati tersebut. Lantas, apakah kali ini Suster Irene mampu untuk kembali menaklukkan kekuatan iblis Valak dan menyelamatkan kehidupan di biara?

Sejujurnya, apa yang ditawarkan oleh Michael Chaves selaku sutradara dalam The Nun II ini tentu saja menggoda iman. Lihatlah adegan pembukanya yang mengisyaratkan bahwa The Nun II akan menghadirkan mimpi buruk yang diharapkan seperti halnya dalam angsuran The Conjuring. Terlebih, ada bonus imaji yang mengusik kenyamanan menonton dalam sekuen tersebut.

Tapi, setelah sederet eksposisi di sana sini, film ini lantas menunjukkan gelagat yang kurang mengenakkan. Alih-alih mengemasnya sebagai wahana rumah berhantu murni seperti sederet judul lain dalam angsuran ini, si pembuat film justru bereksperimen dengan memberi warna berbeda pada The Nun II.

Well, apabila Chaves secara konsisten mengambil jalur tersebut hingga durasi berakhir, bisa jadi The Nun II masih memiliki kesempatan untuk mengajak para penontonnya untuk gila-gilaan, meski konsekuensinya adalah hujatan dari para purist. Akan tetapi, dia seperti mengalami keragu-raguan untuk membawa film ini sepenuhnya keluar dari zona nyaman dengan tetap mencampuradukannya bersama teror hantu konvensional ala The Conjuring sehingga hasil akhirnya pun menjadi setengah matang.

Untungnya, The Nun II masih berbaik hati untuk menawarkan obat pereda nyeri kepada para penonton yang komposisinya terdiri dari sinematografi cantik yang beberapa tangkapan gambarnya boleh jadi suatu saat nanti bakal dicuplik oleh akun twitter One Perfect Shot serta mampu menguatkan atmosfer gothic di beberapa titik, ditambah musik pengiring yang menciptakan nuansa ngeri-ngeri sedap, serta performa para pemainnya yang terbilang apik.

Pengarahan sang sutradara untuk desain produksi film ini memang harus diakui mampu menonjolkan atmosfer horor yang cukup kuat. Beberapa tampilan lokasi yang berhasil ditata dengan baik dan sound design yang tepat amatlah sukses dalam memberikan kesan yang kelam bagi pengisahan The Nun II. Apalagi di bagian klimaks, momen saat The Nun II akhirnya berani melangkah lebih jauh lagi ke lingkup petualangan.

Pada akhirnya, ambisi melahirkan sebuah spin-off bernuansa lain memang layak diberi nilai tambah. Akan tetapi, bila James Wan dan rekan-rekannya berharap ingin terus memperpanjang sekaligus memperlebar cakupan dunia The Conjuring, sebuah formula agar warna baru dan signature lamanya mampu disatukan, perlu untuk segera ditemukan.

Dan jangan beranjak dulu dari kursi tonton sobat nonton ketika film ini telah berakhir, karena terdapat 1 mid credit scene yang berkaitan erat dengan semesta pengisahan The Conjuring. Adegan apakah itu? Jangan lupa nonton ya untuk tahu jawabannya!

Sobat nonton, jangan lupa bagikan tulisan ini ya!

NOW PLAYING

ABSOLUTION
Flow
Amazon Bullseye
Venom: The Last Dance

COMING SOON

28 Years Later (2025)
Elio
Modal Nekad
THE BELL : PANGGILAN UNTUK MATI