Loading your location

Review Alien: Romulus: Penuh Adegan Aksi Seru dan Menegangkan

By Ekowi15 Agustus 2024

Waralaba Alien jelas merupakan salah satu yang tertua di kancah Hollywood. Dari beberapa seri film, sepasang video game non-adaptasi, hingga banyaknya seri komik, puluhan tahun karir Alien bukanlah hal yang dapat diremehkan begitu saja. Dan kini, sambutlah Alien: Romulus yang disutradarai oleh Fede Alvarez,
sineas yang pernah menghasilkan film ternama berjudul Don’t Breathe.

Berlatar waktu di antara peristiwa Alien (1979) dan Aliens (1986), Alien: Romulus akan mengikuti kisah sekelompok remaja pemberontak yang mencari petualangan dan kekayaan di luar angkasa. Mereka adalah Rain (Cailee Spaeny), seorang remaja pemberontak yang menjadi pemimpin kelompok, Kay (Isabela Merced), gadis cerdas dan penuh rasa ingin tahu, Andy (David Jonsson) seorang remaja dengan keterampilan teknis yang tinggi, Tyler (Archie Renaux), sosok pemuda yang kuat dan protektif, Bjorn (Spike Fearn) yang akan membawa semangat muda dan jiwa petualang yang tak kenal takut, serta Navarro (Aileen Wu) yang akan menambahkan lapisan misteri cerita dengan karakternya yang penuh rahasia.

Mereka berenam memutuskan untuk menjelajahi stasiun luar angkasa yang sudah lama ditinggalkan dan berharap menemukan harta karun yang tersembunyi. Namun, yang ditemukan malah jauh lebih mengerikan dari yang dibayangkan. Saat menjelajahi stasiun luar angkasa tersebut, mereka secara tidak sengaja membangunkan makhluk alien yang mengerikan. Makhluk ini dengan segera memburu mereka, sehingga memaksa mereka untuk berjuang hidup di lingkungan yang sempit dan mencekam.

Setelah menonton film ini, terasa sekali usaha Fede untuk memberikan filmnya berbagai ciri khas seri film Alien yang telah begitu familiar dan dicintai oleh banyak penggemarnya. Tentu, pilihan tersebut mampu menjadikan Alien: Romulus tampil dengan warna pengisahan yang lebih menegangkan. Sayangnya, di saat yang bersamaan, pilihan untuk menyajikan formula cerita yang (terlalu) familiar tersebut justru membuat film ini kehilangan sentuhan inovatif yang biasanya selalu hadir dalam seri film Alien.

Penulis paham, mungkin Fede seperti mendengarkan keluhan-keluhan yang dialamatkan kepada film Prometheus atau Alien: Covenant oleh barisan penggemar Alien yang menyatakan bahwa kedua film tadi terasa berjalan terlalu jauh dari rute perjalanan yang biasa diambil oleh film-film Alien terdahulu. Fede lantas berusaha memperbaiki “kesalahan” Ridley Scott tadi. Hasilnya, Alien: Romulus lantas dihadirkan dengan lebih banyak adegan aksi, serta deretan monster yang siap membunuh siapa saja yang dihadapinya.

Namun, dengan kata lain, Alien: Romulus lebih terasa sebagai kumpulan adegan-adegan popular dari seri film Alien daripada sebagai sebuah langkah baru atau maju dalam seri film tersebut. Meskipun Fede Alvarez masih mampu menggarap Alien: Romulus dengan kualitas produksi yang berkelas, tidak dapat disangkal bahwa “kemalasannya” dalam memberikan kualitas penceritaan yang lebih baik, pada akhirnya membuat film ini kekurangan daya tariknya. Setidaknya bagi penulis.

Overall, sebagai waralaba yang sudah berdiri lintas generasi, Alien: Romulus bisa menjadi pintu masuk bagi sobat nonton yang ingin mengeksplor lebih jauh tentang waralaba Alien. Dan bagi para pengikut setia waralaba ini, tentu saja film ini akan berhasil memberikan pengalaman menonton yang sangat menegangkan, disertai keseruan yang tetap terjaga dengan baik.

Sobat nonton, jangan lupa bagikan tulisan ini ya!

NOW PLAYING

Dirty Money
Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu
Bila Esok Ibu Tiada
Flow

COMING SOON

Sore: Istri dari Masa Depan
Mothernet
Cinta Tak Pernah Tepat Waktu
Cocote Tonggo