Loading your location

Review Dosa Musyrik: Horor dengan Visual yang Ciamik

By Ekowi01 November 2024

Nama sutradara perempuan Hadrah Daeng Ratu sedang menjadi sorotan karena secara berturut-turut menghasilkan film dengan jutaan penonton. Kini, ia siap kembali menggebrak industri perfilman tanah air dengan film horor terbarunya yang berjudul Dosa Musyrik.

Film Dosa Musyrik akan mengikuti kisah seorang pemuda bernama Nugie (Marthino Lio) yang berasal dari keluarga ekonomi kelas bawah, ditambah ibunya (Yati Surachman) juga memiliki penyakit keras. Demi keberlangsungan hidup dan biaya pengobatan ibunya, Nugie rela berhutang kepada orang-orang di sekitarnya.

Hari demi hari, kondisi ibu Nugie tidak kunjung membaik. Di waktu yang bersamaan, Nugie pun dikejar rentenir karena terbelit hutang yang tidak kunjung dibayar. Karena terdesak hutang dan tidak bisa membayarnya, akhirnya dia terpaksa membawa ibunya yang sedang sakit untuk pergi ke dukun sakti bernama Mbah Narto (Pritt Timothy).

Setibanya di rumah Mbah Narto, Nugie terkesima dengan kekayaan yang dimiliki Mbah Narto. Dia pun tertarik untuk melakukan pencurian di rumah tersebut. Namun malang, bukan uang yang diambil olehnya, tetapi keris keramat milik Mbah Narto. Semenjak kejadian itu, kehidupan Nugie berubah menjadi mimpi buruk. Ia kerap kali sering menerima teror supranatural akibat keris keramat yang telah diambilnya.

Teror mistis tersebut tidak hanya dirasakan oleh Nugie saja, melainkan orang-orang yang berada disekitar Nugie pun ikut merasakannya. Bahkan beberapa orang meninggal dunia secara tiba-tiba. Lantas, atas perbuatan Nugie tersebut, mampukah dia menyelamatkan ibu dan keluarganya?

Boleh dibilang, Dosa Musyrik tidak menawarkan sesuatu yang baru. Walaupun begitu, film ini tetap bisa menimbulkan efek ngeri yang tidak main-main. Keterampilan Hadrah selaku sutradara dalam menangani horor makin terus ditingkatkan di film ini.

Ya, Hadrah memang adalah tipe sineas yang menaruh atensi penuh terhadap karya-karyanya dan dengan jeli merangkai karya-karya tersebut menjadi tontonan yang tidak hanya pantas disaksikan, tetapi juga dirasakan. Kita bisa melihat dan merasakan sentuhan dari hati Hadrah dalam film ini dan film-film Hadrah yang lain.

Atmosfer film ini menjadi semakin berat ketika nuansa horornya mulai merembet masuk. Suasana klenik yang kental, efek kejut yang tidak terduga datangnya, dan sejumlah adegan berdarah-darah yang membuat ngilu akan melingkupi premis yang sedari awal sudah membuat penonton geleng-geleng kepala ini.

Cita rasa horor yang disuguhkan Hadrah di sini, sarat tersurat dalam visualisasi yang ciamik. Jeli dalam masalah detil dan cermat memainkan kamera, Hadrah yang dibantu oleh penata artistik handal T. Moty D. Setyanto dan sinematografer cakap Muhammad Firdaus, menyusun iklim menyeramkan yang cukup meyakinkan penonton untuk berdebar-debar, resah, sampai tidak nyaman. Salut juga untuk tim di bagian efek visual yang berandil signifikan membuat para penontonnya mengernyit jijik dan nyeri.

Pada akhirnya, Dosa Musyrik menambah satu lagi kisah penakluk tengkuk dari seorang sineas perempuan bernama Hadrah Daeng Ratu yang mencoba menempuh cara efektif untuk berusaha menunaikan durasi filmnya dengan maksimal.

Sobat nonton, jangan lupa bagikan tulisan ini ya!

NOW PLAYING

Aku Jati, Aku Asperger
WEEKEND IN TAIPEI
Bhool Bhulaiyaa 3
Bolehkah Sekali Saja Ku Menangis

COMING SOON

Kejarlah Janji
Betting with Ghost
Penunggu Rumah: Buto Ijo
Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu