Loading your location

Review Hellboy: The Crooked Man: Potensial, Tapi...

By Ekowi20 September 2024

Hellboy menjadi sebuah fenomena superhero atau adaptasi karakter komik bahkan sebelum Marvel dan DC bersaing untuk menjadi yang terbaik. Hal ini tidak lepas dari campur tangan sutradara asal Mexico bernama Guillermo del Toro. Sebagai seorang master dari film monster, ia berhasil memberikan tontonan menghibur dari aksi Hellboy yang diperankan oleh Ron Perlman kala itu.

Kini, sineas Brian Taylor yang pernah beken dengan film Crank beberapa tahun silam itu coba kembali menghidupkan sosok Hellboy dalam film terbaru berjudul Hellboy: The Crooked Man, yang lagi-lagi dengan pemeran yang juga baru, Jack Kesy. Setelah sebelumnya si tokoh iblis merah yang tanduknya terpotong ini diperankan oleh Ron Perlman dan juga David Harbour.

Film Hellboy: The Crooked Man sendiri akan berlatar di tahun 1950-an di sebuah tempat bernama Appalachia. Appalachia adalah sebuah tempat yang jauh dari hiruk-pikuk kota besar. Bersama dengan agen baru Biro Penelitian dan Pertahanan Paranormal atau BPRD bernama Bobbie Jo Song (Adeline Rudolph), Hellboy pergi ke pedesaan Appalachia.

Di pedesaan itu, Hellboy bersama dengan agen pemula tersebut menemukan komunitas kecil yang dihantui oleh para penyihir. Komunitas itu dipimpin oleh iblis lokal yang disebut Crooked Man (Martin Bassindale). Namun, Crooked Man ternyata punya keterkaitan masa lalu dengan Hellboy. Hal ini tentu menambah rumit situasi, apalagi Hellboy dan agen pemula tersebut harus melindungi penduduk Appalachia dari para penjahat yang bekerja sama dengan para iblis.

Well, penulis harus jujur. Melihat sumber masalah utama dari film ini sepertinya tidak lain tidak bukan ialah berasal dari kualitas cerita yang sepertinya tidak memiliki identitas kuat seperti Hellboy milik Guillermo del Toro. Hellboy: The Crooked Man bisa dibilang menjadi sebuah cerita ‘origin’ Hellboy dalam menemukan jati dirinya kembali.

Di sepanjang film, Hellboy berulang kali dihadapkan pada konflik serta dilema mengenai identitas serta jati dirinya yang sebenarnya. Cerita ambisius yang berpotensi menjadi luar biasa ini sayangnya dicemari oleh aksi yang membosankan serta humor hambar yang gagal membuat tawa bagi penonton. Salah satu hal yang membuat film Hellboy milik del Toro spesial tidak lain adalah keseimbangan antara aksi, humor serta perwujudan konflik dari dilema yang dirasakan Hellboy secara realistis dan relatable. Dan Hellboy milik Brian Taylor ini sepertinya gagal pada setiap aspek tersebut.

Pada beberapa poin di film ini, sobat nonton seakan merasa lelah dengan karakter Hellboy yang seperti sibuk dengan dunianya sendiri. Banyak subplot yang ditawarkan di sepanjang film ini, tetapi banyak juga subplot tadi yang terasa tidak penting atau tidak memiliki sebuah akhir yang memuaskan. Berbagai latar belakang cerita yang dituangkan lewat narasinya juga digulirkan secara kurang cermat kepada penonton.

Dengan materi utama yang sebetulnya sudah kaya, seharusnya hal seperti di atas tadi dapat dihindari jika cerita adaptasinya sudah disiapkan dengan matang. Namun lagi-lagi, sayangnya, dengan plot yang terasa kurang fokus, potensi yang dimiliki juga otomatis tidak tercapai. Belum lagi dari berbagai adegan aksi yang ditampilkan, hanya sedikit aksi yang tergolong memukau atau menghibur penonton.

Pada akhirnya, Hellboy: The Crooked Man terbukti menjadi sebuah film yang tidak diinginkan dan hanya menjadi “film pengganti” untuk para penggemar yang bermimpi mendapatkan sekuel atau prekuel Hellboy milik Guillermo del Toro. Akan tetapi, menarik dicermati apakah film ini akan mendapatkan sequel nantinya? Ataukah penonton akan mendapatkan sebuah reboot baru yang mudah-mudahan berhasil menyamai atau melebihi standard serta kualitas dari film garapan Guillermo del Toro? Atau jangan-jangan del Toro sendiri akan kembali turun gunung menggarap karakter iblis merah ini? Kita tunggu saja dengan sabar, karena karakter Hellboy berhak mendapatkan treatment yang lebih baik dari film garapan Brian Taylor ini.

Sobat nonton, jangan lupa bagikan tulisan ini ya!

NOW PLAYING

KANG MAK (FROM PEE MAK)
Subservience
Roman Peony
LAURA

COMING SOON

Misteri Rumah Darah
Bolehkah Sekali Saja Ku Menangis
The Lord of the Rings: The War of the Rohirrim
Wicked