Review Imaginary: Hadirkan Parade Jumpscare yang Khas
Membicarakan waralaba film horor Hollywood, kita semua tidak bisa melupakan sepak terjang rumah produksi Blumhouse dengan segala kesuksesan panjang untuk menghadirkan kengerian dari setiap film mereka. Dan kali ini, Imaginary hadir untuk menggenapi kesuksesan film-film mereka seperti M3GAN dan Five Nights at Freddy’s.
Imaginary bercerita tentang Jessica (DeWanda Wise), seorang wanita yang kembali ke rumah masa kecilnya bersama keluarganya, termasuk Alice (Pyper Braun), anak tiri bungsu Jessica. Suatu hari, Alice menemukan sebuah boneka beruang misterius bernama Chauncey di ruang bawah tanah.
Awalnya terlihat menggemaskan, namun hubungan antara Alice dan Chauncey mulai menjadi menyeramkan. Alice mulai melakukan tindakan-tindakan aneh agar bisa terus bermain dengan Chauncey. Hal itulah yang membuat Jessica menjadi curiga dan menyadari bahwa Chauncey tidaklah sekadar boneka biasa.
Seperti halnya plot cerita film-film Blumhouse lainnya, kita akan dibawa ke dalam cerita dari sebuah keluarga yang problematik, untuk kemudian salah satu anggota keluarga tersebut harus berhadapan dengan hal-hal di luar nalar manusia.
Ya, seiring berkembangnya cerita, mulailah kita akan dibawa ke dalam rollercoaster khas film horor. Tiap beberapa menit sekali, ada jumpscare yang bisa dibilang lumayan menyeramkan. Cameraworks ala film horor membuat para penonton seakan sudah disiapkan kesempatan untuk berhati-hati dengan kejutan yang mungkin saja akan muncul.
Kelebihan dari film ini ialah bahwa Jeff Wadlow sebagai sutradara coba mengandalkan jumpscare dengan format yang berbeda-beda. Kita dibuat untuk fokus terhadap satu aktivitas, kemudian tanpa tedeng aling-aling langsung diberikan kejutan penggedor jantung. Semua part dalam film ini seakan sudah diperhitungkan dengan matang.
Jeff juga cukup sering menggunakan angle close-up dan menyisakan space kosong pada bagian belakang karakternya. Keberadaan space kosong ini pun membuat kita sebagai penonton menjadi semakin waspada terhadap kemunculan jumpscare yang tidak disangka-sangka.
Pada akhirnya, Imaginary memang berhasil memenuhi fungsinya sebagai film horor dengan menghadirkan jumpscare khas-nya. Namun sayangnya, film ini gagal menjadi film horor yang se-memorable film-film Blumhouse lainnya karena ceritanya yang kurang matang dan masih berkesan text book.