Review Lampir: Film Horor Lokal yang Fresh
Di tengah kesibukan persiapan pernikahan, pasangan Wendy dan Angga memutuskan untuk pergi ke villa mewah dan vintage bersama teman-temannya untuk mengambil foto prewedding dan melepas penat. Tapi, mereka tidak pernah menyangka bahwa vila tersebut adalah sarang iblis Mak Lampir yang melakukan permainan kematian untuk menjadi manusia terindah dan abadi.
Mereka semua sangat ingin keluar dari vila tersebut, namun tidak semudah yang dikira. Pasalnya, hanya satu orang yang bisa keluar dengan selamat dan mereka semua terjebak dalam lingkaran kematian yang diciptakan oleh Mak Lampir tersebut.
Itulah kisah yang tersaji dalam karya terbaru sutradara Kenny Gulardi berjudul Lampir. Menurut penulis, salah satu elemen paling menonjol dari produksi teranyar Creator Pictures, Sinergi Pictures dan Vision+ ini adalah keberhasilannya dalam menyelipkan elemen budaya lokal ke dalam ceritanya.
Ya, Lampir tidak hanya sekadar menyuguhkan adegan horor, namun juga memperkenalkan penonton pada tradisi-tradisi budaya, terutama terkait dengan keberadaan legenda urban Mak Lampir. Alhasil, hal itu sukses memberikan dampak yang maksimal, terutama dalam menghadirkan kedekatan dengan para penontonnya sehingga lebih bisa merasakan dan larut dalam suasana teror yang dibangun.
Meski begitu, tak berarti Lampir tidak memiliki kekurangan. Menurut penulis, salah satu kelemahan film ini adalah tempo plotnya yang lambat dan tak segera menggulirkan konflik sehingga berpotensi membuat sobat nonton merasa bosan. Selain itu, latar belakang konflik antara kedua tokoh utamanya juga terasa kurang digali lebih dalam.
Dari segi teknis juga Lampir tampil sedikit kurang memuaskan. Yang paling kentara adalah tata busana dan tata rias dari sosok Mak Lampir yang tampil seadanya. Dan itu semakin terdegradasi dengan pergerakan kameranya yang sangat tidak stabil dan color gradingnya yang cenderung inkonsisten.
Terlepas dari itu, kalau sobat nonton ingin menyaksikan film horor lokal yang cukup fresh, maka film Lampir amat layak dicoba, terutama karena ada konsep game dan surviving-nya. Selamat menonton.