Loading your location

Review Afterburn: Duet Dave Bautista dan Olga Kurylenko Tampil Padu

By Ekowi19 September 2025

Film terbaru aktor Dave Bautista berjudul Afterburn sudah tayang di bioskop seluruh Indonesia. Berlatar satu dekade setelah peristiwa "The Burn", ketika sebagian besar peradaban dunia musnah akibat ledakan dahsyat di matahari, film ini mengikuti kisah Jake (Dave Bautista), seorang "Pemburu Harta Karun" profesional.

Ia punya tuga yang sederhana, namun berbahaya, yaitu mencari artefak atau karya seni berharga dari reruntuhan peradaban lama untuk dijual di pasar gelap. Misi terbarunya membawanya ke suatu tempat yang konon menyimpan "Harta Karun Terakhir", sebuah item legendaris yang diyakini bisa mengubah nasib dunia.

Tapi menariknya, ia bukanlah satu-satunya yang memburu item tersebut. Ada Drea (Olga Kurylenko), seorang sniper dengan masa lalu gelap, yang memiliki agendanya sendiri. Keduanya harus bekerja sama untuk menghadapi faksi-faksi brutal, mutan pasca-apokaliptik, dan, yang paling berbahaya, masa lalu mereka sendiri.

Menurut penulis, karya terbaru sutradara J.J. Perry ini terbilang cukup menarik. Setidaknya ada tiga faktor yang menjadi alasannya. Pertama, Adegan pertarungan di Afterburn, baik itu tangan kosong maupun tembak-tembakan, terasa begitu "nyata" dan brutal. Tidak ada gerakan berlebihan yang tidak perlu.

Setiap pukulan, tendangan, dan tembakan begitu terasa natural. Sang sutradara tampaknya paham sekali bagaimana memanfaatkan kekuatan fisik Bautista tanpa membuatnya terasa kaku. Hasilnya adalah adegan-adegan yang mendebarkan, namun tetap masuk akal alias tidak mengada-ada.

Kedua, Dave Bautista dan Olga Kurylenko adalah nyawa film ini. Bautista, yang telah membuktikan kemampuannya sebagai aktor dengan rentang emosi yang luas di film-film seperti "Blade Runner 2049" dan "Dune", mampu memerankan Jake dengan pas, terutama dalam menampilkan sosoknya yang kuat, tampak kelelahan, namun tetap bisa tampil lucu lewat humor yang sinis.

Sedangkan Olga Kurylenko, yang karismanya meledak di setiap adegan, memberikan karakter Drea kedalaman yang tak terduga. Ia bukan sekadar "rekan wanita yang tangguh", tetapi seorang karakter yang kompleks dengan motivasi yang tulus. Alhasil, chemistry di antara mereka bukanlah romansa yang murahan, melainkan kepercayaan yang tumbuh di tengah situasi hidup atau mati.

Ketiga, Desain produksi Afterburn harus diakui adalah salah satu aset terbesar film ini. Reruntuhan yang ditampilkan terasa otentik dan memiliki sejarahnya sendiri. Visual efek tidak hanya digunakan untuk menciptakan kekacauan, tetapi juga untuk membangun dunia yang terasa benar-benar ditinggalkan. Sinematografi, yang sering kali menggunakan warna-warna suram dan palet yang pudar, berhasil menangkap suasana keputusasaan, tetapi kadang diselingi oleh keindahan lanskap yang rusak.

Jadi, bagi sobat nonton yang sedang mencari tontonan hiburan yang seru dan menghibur akhir pekan ini, Afterburn layak jadi pilihan. Selamat menonton.

Sobat nonton, jangan lupa bagikan tulisan ini ya!

NOW PLAYING

A Big Bold Beautiful Journey
Detective Conan the Movie: One-Eyed Flashback
LINTRIK
Sukma

COMING SOON

Return to Silent Hill
Ash
Dongji Rescue
Skyline: Warpath