Review Cinta Tak Pernah Tepat Waktu: Salah Satu Karya Terbaik Hanung Bramantyo
Pernahkah sobat nonton merasa tidak kunjung menemukan seseorang yang tepat untuk menghabiskan sisa hidup? Inilah yang dialami oleh karakter Daku, yang diperankan oleh Refal Hady, dalam film terbarunya berjudul Cinta Tak Pernah Tepat Waktu, karya sutradara kenamaan Hanung Bramantyo.
Film yang juga merupakan adaptasi dari novel berjudul sama karya Puthut EA ini berkisah tentang Daku (Refal Hady), seorang penulis yang selalu gagal dalam percintaan. Kedua orang tuanya berharap ia segera menikah, namun Daku merasa belum menemukan seseorang yang benar-benar membuatnya yakin.
Padahal, Daku sendiri telah menjalin hubungan dengan Nadya (Nadya Arina) selama bertahun-tahun. Karena tak kunjung mendapat kepastian, kekasih yang sudah lama menemaninya itu akhirnya memilih untuk menikah dengan pria lain.
Kepergian Nadya membuat Daku semakin mempertanyakan makna cinta dan apakah dirinya memang ditakdirkan untuk bersama seseorang. Singkat cerita, Daku pun bertemu dengan berbagai orang yang membuatnya menyadari bahwa cinta bukan soal waktu yang tepat, tetapi soal kesiapan hati dalam menerimanya. Lantas, akankah Daku pada akhirnya berhasil menemukan cinta sejatinya?
Sejatinya, Cinta Tak Pernah Tepat Waktu merupakan sebuah film drama slice of life yang kuat dan bagus karena bersifat kontemplatif, serta mampu mengajak kita merefleksikan makna cinta dan persoalan waktu. Salah satu karya terbaik dari seorang Hanung Bramantyo ini sangat cocok ditonton sendiri ataupun bersama pasangan, terutama dalam momen Valentine seperti saat ini.
Dialog-dialog yang dilantunkan film ini terasa puitis, scoring-nya pun terdengar dramatis, belum lagi soundtrack-nya yang begitu padu dengan narasi filmnya. Sinematografinya juga apik, apalagi didukung oleh grading pewarnaan yang tepat.
Namun, masih ada sedikit kekurangan dari film ini, yakni motif ketakutan dari si karakter utama yang masih terasa kurang kuat dan mungkin akan membuat sobat nonton sulit untuk berempati. Tapi tenang, karena kekurangan tadi mungkin tidak terlalu terasa bagi sebagian besar penontonnya karena scriptnya yang masih masuk dalam kategori well-written.
So, tontonlah film ini, niscaya sobat nonton yang belum bertemu dengan jodohnya akan tercerahkan karena jikalau memang sobat nonton belum bertemu atau ditakdirkan bersama dengan pasangannya, maka ada baiknya sobat nonton tidak perlu mencemaskan hal tersebut. Seperti salah satu dialog dalam film ini, "bersyukur dengan apa yang terjadi, tapi biarkan semua ini mengalir sesuai alurnya".