Loading your location

Review Dirty Angels: Sajikan Action Pemacu Adrenalin yang Solid

By Ekowi04 Januari 2025

Nama aktris Eva Green mungkin semakin dikenal setelah memerankan Vesper Lynd dalam film Casino Royale yang dirilis pada tahun 2006 silam. Atas perannya tersebut, Eva Green berhasil memenangkan penghargaan Empire Awards untuk kategori Pendatang Baru Terbaik serta mendapatkan nominasi Saturn Award untuk Aktris Pendukung Terbaik. Setelahnya, Eva banyak membintangi film-film seperti

Kini, ia kembali lagi di dalam sebuah film aksi-thriller yang disutradarai oleh Martin Campbell berjudul Dirty Angels. Dirty Angels sendiri bercerita tentang Jake (Eva Green), seorang tentara tangguh yang akan memimpin tim komando wanita dalam sebuah misi berbahaya. Mereka harus menyamar sebagai tim medis untuk menyelamatkan sekelompok siswi yang diculik dan terjebak di tengah konflik antara ISIS dan Taliban.

Dalam menjalankan misi ini, Jake dan timnya yang terdiri dari Medic (Ruby Rose), The Bomb (Maria Bakalova), Mechanic (Rona-Lee Shimon), dan Geek (Jojo T. Gibbs) harus menghadapi berbagai rintangan, mulai dari medan perang yang sulit, ancaman dari musuh, hingga konflik internal yang menguji kesetiaan mereka satu sama lain.

Selain itu, Jake juga harus berjuang melawan trauma masa lalunya yang kerap membayangi langkahnya. Lantas, berhasilkah Jake bersama timnya menuntuskan misi berbahaya tadi?

Well, bagaikan film-film action generik lainnya, Dirty Angels memang berjalan begitu cepat, singkat, dan padat. Namun, bukan berarti Martin Campbell selaku sutradara enggan menginjak pedal rem. Martin sepertinya tahu betul kapan waktunya untuk berhenti sejenak guna mengajak penonton meresapi rasa demi rasa yang karakternya bagikan.

Konten pembicaraannya dalam film ini seringkali mengusung hal-hal yang menyesakkan, mengingat karakter utama kita ini memendam trauma masa lalu. Tapi tenang, karena Martin Campbell tak pernah menjadikannya alat penguras air mata atau sebuah eksploitasi penderitaan.

Fokus utama Dirty Angels adalah membawa para karakter di dalamnya menemukan kedamaian, dan nuansa itu pula yang coba dimunculkan di sini. Ada kegetiran, tapi seiring waktu, perjalanan menonton Dirty Angels turut menghadirkan rasa damai bagi kita. Simply said, this is a "healing movie".

Sayangnya, berbagai pencapaian yang diraih tadi agak dilemahkan oleh babak ketiganya. Penuturan penuh kesabaran digantikan oleh progresi alur yang terburu-buru. Penulis skenarionya bak kewalahan dalam menangani kompleksitas trauma dari si tokoh utama tadi, sehingga terkesan kebingungan harus bagaimana dalam menutup dinamika psikis pelik tersebut. Ada kesan, permasalahan usai semata karena durasi film memang harus diakhiri.

Tapi di atas itu semua, nikmatilah Dirty Angels sebagai sebuah sajian action pemacu adrenalin yang cukup solid. Karena pengalaman Martin Campbell dalam merangkai adegan aksi mampu memberi cukup gaya serta dinamika di tiap baku hantam di film ini. Tidak mengejutkan, toh dia sempat berperan besar dua kali mengembalikan kejayaan James Bond melalui film GoldenEye serta Casino Royale. Tanpa Martin Campbell dan Eva Green, bisa saja film ini setara dengan jajaran action-thriller di rak-rak straight-to-DVD lainnya.

Sobat nonton, jangan lupa bagikan tulisan ini ya!

NOW PLAYING

Harbin
HYPERFOCUS : TOMORROW X TOGETHER VR CONCERT
Pengantin Setan
Sonic the Hedgehog 3

COMING SOON

Leak Kanjeng Kliwon
Captain America: Brave New World
Blok M
Samawa