Loading your location

Review Drop: Film Thriller dengan Suguhan Dark Comedy dan Deretan Karakter yang Kuat

By Ekowi23 April 2025

Setelah sukses dengan Happy Death Day dan Happy Death Day 2 U, kini sutradara Christopher Landon dipercaya oleh Universal Pictures untuk kembali menggarap film bergenre thriller berjudul Drop. Jika menilik sinopsisnya, mungkin film ini akan terasa familiar. Akan tetapi, Landon mampu menjadikan Drop sebagai sebuah presentasi yang akan cukup mampu menyenangkan banyak penontonnya.

Drop sendiri berkisah tentang Violet (Meghann Fahy), seorang ibu tunggal yang memutuskan untuk menjalani kencan pertama setelah bertahun-tahun lamanya. Ia pergi berkencan dengan seorang fotografer bernama Henry (Brandon Sklenar). Namun, kencan tersebut tidak berjalan mulus seperti yang ia bayangkan.

Awalnya, Violet ragu untuk datang ke kencan tersebut, tetapi pada akhirnya ia berhasil diyakinkan. Sesampainya di sebuah restoran fine dining, Violet merasa gugup dan memutuskan untuk meminum segelas anggur di bar restoran. Tak lama kemudian, Henry datang. Tak disangka, penampilan Henry jauh lebih tampan daripada yang selama ini terlihat di aplikasi kencan.

Setelah duduk di tempat yang telah mereka pesan, Violet mulai menerima pesan teror misterius dari sebuah fitur bernama “DigiDROP”. Awalnya, Violet mengabaikan pesan-pesan tersebut. Namun, setelah diabaikan berkali-kali, si pengirim pesan mulai mengancam keselamatan dirinya serta keluarganya. Lantas, bagaimanakah nasib Violet selanjutnya? Dan siapakah pengirim pesan misterius tadi?

Landon memang tidak banyak melakukan inovasi pada plot pengisahan slasher remaja yang dibentuknya untuk Drop ini. Inspirasi yang didapatkan dari film-film sejenis lainnya jelas dapat dirasakan pada plot, dialog, maupun karakterisasi dari film yang berdurasi 95 menit tersebut.

Mereka yang merupakan penikmat film-film thriller misteri kemungkinan besar bahkan telah dapat mengidentifikasi sang pelaku ketika karakter tersebut pertama kali tampil dalam  jalan cerita. Meskipun familiar, bukan berarti Drop gagal untuk hadir menyenangkan.

Sentuhan dark comedy dan deretan karakter garapan Landon yang begitu mudah untuk disukai berhasil tampil memikat dan menjadi salah satu elemen terkuat Drop. Berbagai petunjuk yang diberikan Landon dalam pengelolaan plot whodunit yang juga krusial bagi pengisahan film ini juga mampu disajikan dengan cukup rapi, terlepas dari masih adanya beberapa kelemahan di beberapa bagiannya.

Pengarahan yang diberikan oleh Landon terhadap penceritaan film ini pun semakin menambah dinamis kualitas Drop secara keseluruhan. Landon secara seksama mengeksekusi tiap adegan filmnya, serta menjaga ritme penceritaan sehingga tidak pernah tampil terburu-buru atau terlalu lamban, sekaligus membuatnya berhasil memberikan kengerian pada penonton.

So, tontonlah Drop. Pasalnya, dengan segala kegenerikan yang ditawarkan oleh premis film ini, Landon pada akhirnya tidak pernah terasa berusaha untuk menjadikannya terlihat lebih “cerdas” dari kualitas aslinya. Hal itulah yang kemudian membuat film ini berhasil tampil playful dengan segala elemen pengisahannya yang mungkin telah (terlalu) familiar.

Sobat nonton, jangan lupa bagikan tulisan ini ya!

NOW PLAYING

Korban Jatuh Tempo: Pinjol
Conclave
The Amateur
Rumah Untuk Alie

COMING SOON

The Last Showgirl
Moana
Presence
Coco 2