Loading your location

Review Keeper: Suguhkan Sensasi Creepy, Sunyi, dan Suram yang Melenakan dengan Caranya Sendiri

By Ekowi21 November 2025

Osgood Perkins, sutradara yang sebelumnya sukses dengan Longlegs dan The Monkey, kini kembali menghadirkan film horor terbarunya berjudul Keeper. Tayang di bioskop-bioskop Indonesia mulai pekan ini, Keeper akan menyuguhkan suasana mencekam, cerita yang slow-burning, serta teror psikologis.

Film Keeper akan mengikuti kisah Liz dan Malcolm, pasangan suami istri yang melakukan perjalanan akhir pekan ke sebuah kabin terpencil untuk merayakan ulang tahun pernikahan. Awalnya, suasana terasa tenang dan romantis. Namun, ketegangan mulai muncul saat Malcolm harus kembali ke kota untuk urusan mendadak, meninggalkan Liz seorang diri.

Begitu malam tiba, Liz mulai merasakan kehadiran sesosok misterius di kabin, mulai dari suara-suara aneh hingga penampakan tak wajar. Seiring waktu, rahasia kelam yang tersembunyi di kabin mulai terungkap. Liburan yang awalnya menyenangkan malah berubah menjadi serangkaian teror psikologis, yang mengharuskan Liz menghadapi ketakutan yang berakar pada masa lalu kabin tersebut.

Menonton Keeper mengingatkan akan perasaan kita saat pulang berjalan kaki kala malam gulita, sendirian, menyusuri jalanan minim penerangan, serta hanya ada suara nafas dan derap kaki sendiri. Sensasi creepy, sunyi, dan suram seolah memang menjadi tujuan Osgood Perkins dalam menulis dan menggarap film ini. Sensasi itu, yang bagi penulis, adalah sensasi horor real di dunia nyata.

Jeremy Cox selaku sinematografer jelas memahami dan mengeksekusi imaji Perkins dengan baik. Permainan lensa, jenis kamera, hingga aspek rasio bisa dikatakan berhasil dalam membuat otak penonton harus ekstra menyesuaikan diri. Sang sinematografer juga seolah ingin menegaskan bahwa Parkins tak ingin penonton terdistraksi dengan objek lain selain yang ingin ia tonjolkan.

Bukan hal baru bagi Osgood Perkins dalam hal menerapkan pacing slow-burn pada filmnya. Pun dengan beberapa adegan jumpscare yang sinkron dengan musik latar ala formula horor klasik. Nuansa film yang didominasi dengan ketenangan, membuat adegan di mana tiba-tiba terdapat suara scoring yang cukup keras, maka otomatis akan menimbulkan perasaan tidak nyaman.

Terlepas dari segala sajian Keeper yang creepy, Osgood Perkins rupanya memang tak ingin menampilkan film yang mudah dicerna oleh sobat nonton. Hal itu terlihat dari sejumlah hal yang memang dibiarkan menjadi pertanyaan. Meski begitu, Perkins lihai dalam menempatkan adegan ikonis untuk memastikan sobat nonton tak akan lupa dengan film ini. Pada akhirnya, menonton Keeper terasa seperti menyelami mimpi saat kita sedang demam. Rasanya aneh, memusingkan tapi melenakan dengan caranya sendiri.

Sobat nonton, jangan lupa bagikan tulisan ini ya!

NOW PLAYING

Agak Laen: Menyala Pantiku!
Sosok Ketiga: Lintrik
Wicked: For Good
Five Nights at Freddy's 2

COMING SOON

We Bury the Dead
Blade
Mercy
Awas Kepunan Kelak Celako