Review Sky Force: Unik dan Mendebarkan
Pada pengujung bulan Januari ini, bioskop Indonesia kedatangan film Bollywood berjudul Sky Force. Film ini akan mengangkat keberanian Angkatan Udara India (IAF) saat melakukan serangan balasan pada Pangkalan Udara Sargodha milik Pakistan pada masa Perang Indo-Pak tahun 1965 silam.
Kala itu, Pakistan menyerang sejumlah pangkalan udara India, seperti Pathankot, Adampur, dan Halwara. Sebagai balasan, IAF melancarkan serangan ke Pangkalan Udara Sargodha di Punjab, Pakistan, yang dikenal sebagai salah satu pangkalan paling terlindungi di Asia. Operasi ini berhasil menghancurkan berbagai aset militer Pakistan, termasuk tank dan senjata anti-pesawat.
Salah satu cerita paling heroik dari serangan ini adalah keberanian Sq. Ldr. Ajjamada Boppayya Devayya (Veer Pahariya). Ia menghadapi musuh dalam situasi yang tidak seimbang hingga akhirnya dinyatakan gugur. Devayya pada akhirnya dianugerahi penghargaan Maha Vir Chakra secara anumerta.
Awalnya, Sky Force memang menjanjikan pengalaman sinematik yang memikat dengan pertarungan udara yang mendebarkan. Namun, segera film ini beralih ke wilayah patriotisme yang sayangnya cukup berlebihan, sehingga menciptakan suasana sinema yang terbagi dua, yakni dramatisme nasionalistik yang agak berlebihan serta duel tempur udara yang gila.
Film yang menampilkan aksi ciamik dari aktor legendaris macam Akshay Kumar ini juga menawarkan campuran unik dari berbagai genre. Sky Force menggabungkan elemen-elemen film laga dengan dosis tinggi, yang mana akan menciptakan sebuah pengalaman yang unik dan mendebarkan. Meskipun awalnya film ini terkesan style over substance, tetapi hasil akhirnya tetap berhasil mempertahankan keunikan dan daya tariknya.
Adegan aksi udara yang memukau secara visual nan memacu adrenalin tentunya menandai puncak film ini. Meskipun beberapa dialognya terkadang mengganggu, tetapi film ini tetap mampu memberikan momen emosional yang tajam, terutama dalam interaksi antara karakter yang dimainkan oleh Veer Pahariya dan Akshay Kumar.
Berbicara soal dialog, hal tersebut merujuk pada percakapan yang bisa dianggap klise, lebay, atau terlalu dibuat-buat. Dialog yang terdengat tersebut cenderung mengandung ekspresi atau frase yang overdramatis atau melodramatis, dan seringkali melebihi batas keaslian, sehingga dapat terdengar tidak alami atau terlalu teatrikal.
Akan tetapi, hal di atas tadi bisa terobati oleh kualitas akting dari para jajaran aktornya. Ditambah, film ini juga memiliki lapisan kejutan yang masih cukup menghibur. So, bagi sobat nonton penikmat sajian pemacu adrenalin, maka Sky Force jangan sampai dilewatkan begitu saja.