Loading your location

Review The Curse of Rosalie: Suguhkan Atmosfer yang Mengerikan

By Ekowi06 Desember 2022

The Curse of Rosalie menceritakan tentang pasangan Daniel (Will Klipstine) dan Theresa Snyder (Amanda MacDonald) yang memindahkan putri mereka yang bermasalah, Rosalie (Madeleine McGraw), ke kota kecil bernama Midwestern. Niatan untuk hidup tenang dan damai akhirnya pupus ketika satu-persatu tetangga mereka malah mati secara misterius.

Warga kota tersebut lalu mencurigai bahwa Rosalie lah penyebabnya. Untuk menyelamatkan nyawa serta nama baik keluarganya, Daniel pun berusaha mengungkap legenda yang mungkin menjadi kunci atas semua persoalan berbau supranatural tersebut.

Sebagai tontonan yang berpijak di koridor horor, The Curse of Rosalie ternyata dibekali trik menakut-nakuti yang boleh dikata cukup mumpuni. Will Klipstine yang juga bertindak sebagai sutradara di sini mengeluarkan kengerian melalui perpaduan atmosfer yang mengusik ketenangan batin, setidaknya di paruh pertama film.

Sayangnya, meskipun memiliki premis yang menarik, film ini tidak pernah benar-benar mampu menggali maupun menyelami premisnya tersebut untuk dikembangkan menjadi sebuah pengisahan yang lebih kuat.

Fokus pengisahan dalam naskah cerita garapan Will bersama Amy Mills ini seperti hanya terpaku pada momen-momen krusial dalam linimasa transisi perubahan sikap dari karakter Rosalie tanpa pernah berusaha untuk menghadirkan detil yang lebih rinci tentang sang karakter. Belum lagi background karakter dari keluarga Snyder yang masih kurang tergali.

Hal inilah yang kemudian menyebabkan pertanyaan-pertanyaan seperti latar belakang keberadaan karakter Rosalie atau apa yang mendorong perubahan sikapnya sama sekali tidak terjawab dengan lugas.

Pun begitu, The Curse of Rosalie jelas bukanlah sebuah film yang buruk. Walau terasa hanya mengedepankan momen-momen dalam penceritaan daripada menyajikan sebuah jalinan kisah yang lebih padat dan berisi, sang sutradara setidaknya berhasil menunjukkan kemampuan pengarahan ceritanya yang cukup apik.

Menyajikan filmnya dalam alur penceritaan yang cepat, Will tetap memberikan ruang yang cukup bagi para karakter dalam film ini untuk membentuk jalinan hubungan emosional dengan para penontonnya, khususnya karakter yang dimainkan oleh Irene Bedard yang memiliki bangunan karakter terkuat sebagai seorang cenayang.

Namun, Will Klipstine benar-benar menunjukkan kehandalan pengarahannya ketika menyajikan elemen horor dalam film ini. Sejak The Curse of Rosalie mulai menghadirkan adegan horornya, Will menjadikan film ini sebagai sebuah taman bermain bagi adegan-adegan beraroma kematian yang tak jarang dipenuhi dengan darah.

Deretan adegan menegangkan itulah yang menjadi saat-saat terbaik bagi film ini. Dipadukan dengan kehandalan Will untuk mengeksekusi adegannya dengan kualitas produksi yang maksimal, The Curse of Rosalie berhasil memberikan beberapa momen horor yang jelas tidak akan mudah dilupakan begitu saja bagi siapa saja yang menyaksikannya.

Kualitas pengarahan yang diberikan oleh Will jelas juga sangat terdorong oleh penampilan yang diberikan para pengisi departemen aktingnya. Will bersama Amanda berhasil menghadirkan chemistry yang hangat dan meyakinkan sebagai pasangan suami istri. Chemistry yang kemudian akan membuat setiap penonton turut merasa perih dengan tragedi yang kemudian menghampiri pasangan tersebut.

Pada akhirnya, terlepas dari kekurangan dari segi penulisan naskahnya, The Curse of Rosalie adalah sebuah film yang sayang untuk dilewatkan pengalaman sinematisnya. Seru, tegang, mengerikan, sekaligus ngilu adalah efek yang bisa didapatkan seusai menonton film ini.

Sobat nonton, jangan lupa bagikan tulisan ini ya!

NOW PLAYING

Petak Umpet
WE LIVE IN TIME
Flow
Santet Segoro Pitu

COMING SOON

Rest Area
Nobody 2
Tabayyun
Panggonan Wingit 2: Miss K