Review Gran Turismo: Penuh Ketegangan yang Memacu Adrenalin
Apakah sobat nonton pernah mendengar nama Jann Mardenborough? Bagi Gamers yang senang dengan permainan game bernama Gran Turismo atau GT, pastinya sudah tidak asing lagi mendengar nama tadi. Ya, Jann sejatinya adalah seorang gamer biasa. Namun, kehidupannya berubah drastis setelah ia mencoba mengikuti event gaming Nissan GT Academy, yang bertujuan melatih para gamer Gran Turismo menjadi pembalap sungguhan. Dan kini, kisah ajaib tersebut diangkat ke sebuah film layar lebar yang berjudul Gran Turismo.
Seperti yang sudah disinggung di atas tadi, film Gran Turismo bercerita tentang seorang pemuda bernama Jann Mardenborough (Archie Madekwe). Pada awalnya, Jann adalah seorang remaja yang gemar dan terampil dalam memainkan sebuah game bernama Gran Turismo. Kemampuan Jann dalam memainkan game tersebut pun seringkali mendapatkan penghargaan dari kompetisi video game yang diadakan oleh Nissan.
Kian hari, Jann yang mula-mula hanyalah seorang gamer ini pun memiliki cita-cita untuk menjadi seorang pembalap sungguhan. Dari seorang gamer yang berada di depan layar, kini Jann pun tengah berjuang untuk menjadi pembalap profesional. Namun, proses yang dijalaninya untuk mencapai cita-cita tersebut tentu tidaklah mudah.
Banyak rintangan yang harus dihadapinya, termasuk kesulitannya untuk merealisasikan keahliannya di dunia nyata. Belum lagi persaingan yang ia hadapi, juga latihan keras yang dijalaninya bersama sang pelatih, Jack Salter (David Harbour).
Lalu, bagaimana nasib Jann ke depannya? Apakah akhirnya ia mampu menjalani semua latihan dan membuatnya sukses menjadi pembalap profesional? Atau Jann justru memilih menyerah dan melanjutkan kegemarannya bermain video game?
Well, Gran Turismo ternyata bukan hanya sekadar sajian ringan yang menggelar kisah di mana nyawa film bergantung sepenuhnya kepada arena balap yang ramai, berisik, dan penuh gejolak. Namun melampaui itu semua, sang sutradara, Neil Blomkamp turut mengajak sobat nonton untuk menyelami lebih dalam pikiran-pikiran karakternya, apa mimpi besar sang karakter tersebut, bagaimana kerasnya perjuangan untuk mencapainya, hingga sederetan konflik yang menguji keteguhan hati demi mencapai posisi yang diimpikan.
Di bawah penanganan Neil, Gran Turismo hadir sebagai sebuah suguhan yang tidak hanya mampu membuat adrenalin terpacu, tetapi juga sanggup mempermainkan emosi penonton habis-habisan. Jelas, ini adalah salah satu film balapan terbaik yang pernah dihadirkan di layar besar. Sekali lagi, Neil mampu membuktikan betapa piawainya dia dalam mengkreasi ulang sebuah peristiwa nyata menjadi sebuah bahasa gambar yang begitu memikat serta mengikat.
Si pembuat film mencoba untuk berbicara kepada setiap penonton tanpa terkecuali, sehingga sobat nonton tidak harus menjadi penggemar game atau balap mobil terlebih dahulu untuk mampu menyelami apa yang coba digulirkan di film ini. Ya, siapapun dapat menikmati Gran Turismo, meski tidak menyukai game atau balap mobil sekalipun. Malahan, apabila sobat nonton sama sekali buta perihal sejarah hidup sang tokoh utama, bisa jadi hal tersebut akan membuat film ini kian penuh kejutan.
Kekuatan dari film ini pun tak terpusat pada satu poros saja, melainkan cenderung menyebar dan merata. Setiap departemen mengaum dengan sama kerasnya dan memberi kontribusi atas berjayanya film dengan sama besarnya. Kegemilangan akting para pemain pun turut disokong oleh sinematografi yang stylish dari Jacques Jouffret, editing yang gesit oleh trio Austyn Daines, Eric Freidenberg, dan Colby Parker Jr, serta skoring yang epik olahan Lorne Balfe dan Andrew Kawczynski.
Dengan durasi yang merentang hingga 2 Jam 15 menit, Gran Turismo mampu menjadi semakin menarik untuk diikuti dari menit ke menit tanpa sekalipun menimbulkan rasa bosan. Ada semacam sihir yang diterapkan oleh Neil Blomkamp sehingga duduk di kursi bioskop terasa begitu nyaman, waktu berlalu dengan begitu cepat, dan layar bioskop menjadi terlihat begitu indah. Neil dengan cerdas mampu menghidangkan sebuah sajian yang mengombinasikan ketegangan yang memacu adrenalin dengan gelaran kisah yang melibatkan emosi penonton ke dalam film.