Review Out of Death: Kisah Polisi Jujur Melawan Polisi Korup

Pada bulan Maret tahun 2022 lalu, salah satu aktor besar Hollywood, yaitu Bruce Willis, resmi menyatakan dirinya pensiun dari dunia akting. Bukan tanpa sebab, Willis memilih mundur dari dunia akting karena mengidap penyakit afasia, yang merupakan gangguan komunikasi akibat adanya kerusakan pada otak.

Sebelum memutuskan untuk pensiun, Willis bisa dibilang cukup aktif dalam membintangi film rilisan tahun 2021—2022. Ada cukup banyak film rilisan 2021—2022 yang dibintangi olehnya, salah satunya adalah Out of Death, sebuah film yang disutradarai oleh Mike Burns. Di film ini, Willis beradu akting dengan Jaime King.

Out of Death mengisahkan tentang seorang polisi senior bernama Jack Harris (Bruce Willis) yang tinggal di sebuah desa kecil dekat pegunungan. Jack diceritakan tengah depresi akibat kematian istrinya yang menderita sakit kanker. Kebetulan, departemen polisi (sheriff) di desa itu tak sepenuhnya diisi para polisi jujur. Sebagian petugasnya terlibat korupsi dan sindikat mafia gembong narkoba.

Suatu ketika, seorang wartawati bernama Shannon Mathers (Jaime King) berkunjung ke desa itu dengan maksud untuk menjelajah ke perbukitan Lake Easton Remote Forest Lands. Tanpa sengaja di tengah perjalanan, Shannon menyaksikan transaksi narkoba yang melibatkan salah seorang petugas kepolisian desa tersebut. Ia lalu mengabadikan kejadian itu dengan kamera dan bermaksud kabur ke tempat aman. Sayangnya, ia ketahuan dan dinyatakan sebagai buronan.

Dikelilingi oleh para polisi korup di sebuah desa antah berantah, membuat Shannon mau tak mau harus mencari pertolongan ke orang yang tepat. Akhirnya, ia bertemu dengan Jack, polisi jujur yang juga ingin membasmi kebusukan departemen kepolisian di mana ia bertugas.

Setelah mengetahui latar belakang filmografi Randall Emmett, sang produser film ini, tidak heran jika Out of Death hadir dengan kualitas yang bisa dibilang kurang memuaskan. Film ini menghadirkan plot yang cukup klise dan pasaran untuk ukuran film thriller kriminal. Sudah ceritanya klise, naskah Out of Death juga terasa underdeveloped dan begitu lemah.

Dengan durasi film yang kurang dari 100 menit, pembangunan cerita yang ditampilkan film ini terasa memaksa dan terburu-buru. Sebenarnya masalah bukan karena faktor durasi, akan tetapi pembangunan ceritanya terasa terburu-buru karena film ini menampilkan banyak adegan, khususnya adegan flashback, yang sebenarnya tidak perlu dan tidak logis. Belum lagi, sobat nonton juga bakal menemukan banyak dialog yang cringe dan topik yang ke sana ke mari di hampir sepanjang film.

Hal ini sepertinya sudah menjadi kebiasaan buruk sang pembuat dalam beberapa karyanya yang terakhir. Perpindahan dari satu adegan ke adegan lainnya terasa seperti melompat-lompat dan begitu cepat. Akibat naskahnya yang underdeveloped, sobat nonton pasti sudah langsung tahu kejadian apa saja yang akan tampil di layar pada menit-menit berikutnya. Setelah muncul konflik utamanya, jangan harap sobat nonton bakal menemukan kejutan lainnya di film ini.

Peranan Jaime King yang berpasangan dengan Willis di sini juga sama sekali tidak membantu mendongkrak kualitas film ini. Chemistry-nya dengan Bruce Willis sama sekali tak tampak di layar, ditambah lagi dengan aktingnya yang begitu kaku. Belum lagi para jajaran aktor pendukung lainnya yang muncul di film ini menampilkan akting yang cukup lebay dan cringe.

Pada akhirnya, Out of Death merupakan kombinasi sempurna dari sutradara yang kurang berpengalaman, cerita yang dangkal, serta akting yang buruk. Namun, setidaknya masih ada satu alasan bagi sobat nonton untuk menonton film ini, yaitu bisa melihat penampilannya Bruce Willis setelah dia mengumumkan pensiunnya di dunia akting.

Sobat nonton, jangan lupa bagikan tulisan ini ya!