Review Suzzanna: Malam Jumat Kliwon: Luna Maya Sukses Hidupkan Kembali Ratu Horor Perfilman Indonesia
Saat rencana untuk menggarap film Suzzanna: Bernapas Dalam Kubur, diumumkan beberapa tahun silam, respon publik saat itu terpecah ke dalam dua golongan utama, yakni mendukung dengan alasan ingin bernostalgia, dan menentang dengan alasan trauma pada hasil akhir film Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss.
Direkrutnya sineas Anggy Umbara untuk mengomandoi proyek tersebut jelas tidak membantu untuk memenangkan hati kaum kontra, lebih-lebih konsep film yang dipergunakan menyerupai Jangkrik Boss alih-alih berwujud remake atau membentuk narasi yang sama sekali baru.
Sikap skeptis yang membayangi sebagian masyarakat ini perlahan mulai luntur menyusul diluncurkannya foto adegan oleh rumah produksi Soraya Intercine Films. Foto yang menampilkan Luna Maya (kala itu namanya belum diumumkan secara resmi) sebagai Suzzanna ini menuai komentar positif dari netizen Indonesia yang dikenal julid.
Ditambah raihan box office yang cukup bombastis, yakni lebih dari 3 juta penonton ketika telah dirilis ke publik, mau tidak mau membuat Soraya Intercine Films makin yakin bahwa publik Indonesia masih rindu dengan sang ikon horor tersebut.
Ingin mengulang kesuksesan, tahun ini Soraya Intercine Films kembali meluncurkan edisi keduanya yang berjudul Suzzanna: Malam Jumat Kliwon, dan masih dibintangi oleh aktris utamanya, Luna Maya. Suzzanna: Malam Jumat Kliwon berkisah tentang Suzzanna (Luna Maya) yang hidup bahagia bersama kekasihnya, Surya (Achmad Megantara). Namun, kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama karena Suzzana mendengar keluarganya dililit hutang.
Jumlah hutangnya pun cukup banyak dan waktu pelunasannya sangat singkat, sehingga akhirnya Suzzanna dijadikan sebagai jaminan. Suzzanna kemudian menjadi istri kedua si pemberi hutang, Raden Aryo (Tyo Pakusadewo), yang belum dikaruniai anak dari istri pertamanya. Pernikahan Suzzanna dan Raden Aryo membuat hati Surya sakit dan tidak terima. Seiring berjalannya waktu, Suzzanna hamil dan hendak melahirkan. Surya lantas menggali kubur untuk melakukan perjanjian dengan iblis.
Well, film-film Suzzanna yang terdahulu adalah sebuah wujud totalitas hiburan, yang meski punya tujuan utama menakut-nakuti, namun menolak malu-malu menyentuh ranah kekonyolan, baik melalui komedi maupun cara metode membunuh over-the-top dari sang hantu. Sebuah hiburan paket lengkap bagi semua kalangan yang seru disaksikan beramai-ramai, baik di studio bioskop atau layar tancap di tengah lapangan kampung. Nah, Suzzanna: Malam Jumat Kliwon pun mengusung tujuan serupa, sehingga diselipkanlah komedi, yang penghantarannnya dilimpahkan pada nama-nama seperti Opie Kumis dan Ence Bagus.
Selain itu, Suzzanna: Malam Jumat Kliwon bukan hanya hendak mengikuti formula horor Suzzanna masa lalu, namun juga berfungsi selaku modernisasi. Daripada b-movie, pendekatan lebih "besar" pun diterapkan, yang mana dapat kita sadari hanya dengan sekilas mengamati tata artistik dan sinematografi garapan Allan Sebastian dan Hany Pradigya.
Bentuk modernisasi lainnya adalah ditiadakannya cara membunuh yang terkesan cartoonish, lalu sebagai gantinya, ditambahlah kadar blood and gore. Suzzanna: Malam Jumat Kliwon cukup memberi kepuasan tatkala memperlihatkan setan yang punya peran cenderung heroik ketimbang makhluk kejam, menegakkan keadilan dengan caranya. She’s really a supranatural vigilante. Tatkala dunia nyata kerap membebaskan para pelaku kejahatan terhadap wanita dari hukuman, menyaksikan mereka menerima penghakiman di sini jelas sangat menyenangkan.
Namun di atas semuanya, pemenang terbesar dalam Suzzanna: Malam Jumat Kliwon tentulah Luna Maya yang bertransformasi sedemikian rupa menghidupkan kembali ratu horor perfilman Indonesia itu. Di balik digdayanya make-up hasil tata rias dan busana Gorshenin dan Melkomova yang diimpor langsung dari negeri Rusia, keseriusan akting Luna Maya dalam menirukan sosok Suzzanna dengan teknik mirroring-act meliputi gestur, ekspresi hingga intonasinya memang nyaris sempurna. Dan kita seakan tak lagi melihat Luna, tapi sosok Suzzanna di layar bioskop!