Loading your location

Review Teman Tidur: Sematkan Pesan Soal Bahaya Bullying di Kalangan Remaja

By Ekowi01 April 2023

Telah cukup lama sineas Ray Nayoan tidak memproduksi film horor. Terakhir kali dirinya bersentuhan dengan dunia memedi yakni melalui film dengan format omnibus bertajuk Takut: Faces of Fear yang dilepas pada tahun 2008 silam. Teman Tidur rupanya menandai kembalinya Ray Nayoan ke ranah film seram setelah terakhir kalinya memilih untuk menelurkan film bertema drama yang berjudul Jelita Sejuba.

Mengambil latar penceritaan di sebuah SMA serta menampilkan barisan bintang-bintang muda bertampang rupawan yang masih segar, pada permukaannya Teman Tidur memang sepintas tampak seperti another Indonesian teen horror movie yang gemar sekali mengambil lokasi teror di sekolah. Yang kemudian mengusik keingintahuan penulis sehingga berniat mencicipi film ini adalah tema yang diusungnya.

Bukan sebatas “jangan masuki ruangan terlarang itu!” atau “jangan langgar pantangan ini itu!”, film ini mencoba menguliti persoalan perundungan (bullying) yang memang marak terjadi di kalangan remaja berseragam putih abu-abu, bahkan belakangan merambah ke dunia maya. Perundungan menjadi cikal bakal munculnya sederet teror bernuansa supranatural yang menghiasi sepanjang durasi Teman Tidur.

Teman Tidur berkisah tentang siswa bernama Amanda (Givina Lukita Dewi) yang baru saja pindah ke sekolah barunya dan ia harus tinggal di asrama bersama siswi lainnya. Bukan tanpa tujuan, Amanda tinggal di asrama tersebut untuk mempersiapkan olimpiade biologi. Sayangnya, sekolah baru Amanda dikenal sering terjadi perundungan. Perundungan ini juga terjadi kepada Amanda yang mengalami bullying dari geng sekolahnya yang jahat.

Suatu hari, ia bertemu dengan Adam (Baskara Mahendra) dan gengnya yang melindungi para korban bullying dari siksaan kelompok tersebut. Amanda semakin dekat dengan geng Adam. Di sisi lain, Davin (Rafael Tan) tidak suka melihat kedekatan Amanda dan Adam. Davin curiga bahwa Adam dan kelompoknya adalah dalang di balik alasan salah satu siswa bernama Kelly (Mutiara Sofya), sahabat Davin, bunuh diri.

Kelly memutuskan untuk bunuh diri setelah video erotisnya tersebar luas. Kala itu ia sangat depresi dan Davin meyakini bahwa penyebar video tersebut adalah Adam. Arwah Kelly kemudian menghantui pelakunya. Kelly datang lewat teror video chat untuk menuntut keadilan atas perlakuan yang ia terima.

Teman Tidur sejatinya memiliki potensi besar untuk menjadi tontonan yang menjanjikan. Di separuh awal durasi, si pembuat film lebih banyak menekankan pada elemen drama yang menyoroti dampak perundungan, dan Teman Tidur pun mampu tampil menggigit. Performa sangat baik dari Givina membuat penonton dapat bersimpati kepadanya. Kita pun berharap misi Amanda untuk memberangus perundungan mencapai titik hasil, kita juga berharap dia berhasil menundukkan para anggota geng pembully.

Namun, setelah itu, seperti kebanyakan masalah pada film horor Indonesia lainnya, film ini jatuh ke tipikal film horor yang terlalu mengumbar penampakan-penampakan dan musik yang terlalu berisik, dan itulah yang terjadi di paruh kedua film ini. Hal tersebut diperparah lagi dengan timing jumpscare yang sungguh tidak pas dan sosok arwah penasaran Kelly yang sama sekali tidak menyeramkan.

Padahal pada paruh pertama, nuansa horornya cukup lumayan, walau kebanyakan hanya membuat penonton kaget saja. Apalagi ada drama dan pesan tentang bullying yang cukup menarik dengan akting dari beberapa aktornya yang cukup menghayati. Bagaimana dampak bullying dapat mengakibatkan peristiwa bunuh diri pada korban, dan malah setelah bunuh diri pun pelaku bullying menganggap bunuh diri yang dilakukan si korban sangat berlebihan. Tentu hal-hal ini sesuai dengan realita yang ada.

Namun sayangnya hal di atas tadi masih terasa kurang matang penggarapannya untuk bisa dibandingkan dengan film-film bullying lainnya seperti Bully (2001), Mean Girls (2004) atau serial tv drama 13 Reason Why (2017). Sayang sekali, lagi-lagi film ini harus masuk ke dalam deretan film horor berkualitas pas-pasan yang dirilis tahun ini.

Sobat nonton, jangan lupa bagikan tulisan ini ya!

NOW PLAYING

Badarawuhi di Desa Penari
The Roundup: Punishment
Keluar Main 1994
The First Omen

COMING SOON

The Strangers: Chapter 1
Arcadian
Tarot
Pee Nak 4