Review The Super Mario Bros. Movie: Penuh Keceriaan dan Keseruan yang Nostalgik

Ketika penulis masih duduk di bangku sekolah dasar, penulis kerap mencuri-curi waktu untuk bermain ding dong di bioskop usai jam sekolah. Sampai akhirnya penulis dibelikan satu set mainan Nintendo oleh orang tua kala itu, sehingga penulis tidak lagi keluyuran dan membuang-buang uang jajan. Dan, Nintendo ini boleh dibilang berjasa merekatkan hubungan antar anggota keluarga.

Salah satu game yang dimainkan oleh para pemilik mainan Nintendo kala itu ialah Super Mario Bros. Rupanya, game legendaris ini telah ada sejak tahun 1985 silam untuk platform Netertainment System (NES). Dan kali ini, Nintendo berkolaborasi dengan Illumination, sebuah studio animasi yang tenar karena menelurkan karakter Minions, untuk mengangkat kisah petualangan Mario dan Luigi ke dalam bentuk film animasi panjang berjudul The Super Mario Bros Movie.

The Super Mario Bros Movie akan menceritakan Mario (Chris Pratt), si tukang ledeng yang kali ini harus berusaha menyelamatkan Luigi (Charlie Day), yang diculik oleh Raja Koopas berpenampakan kura-kura dan bernafaskan api yang bernama Bowser (Jack Black) saat sedang bekerja di bawah tanah.

Tidak sendiri, Mario melakukan petualangannya di Kerajaan Jamur bersama Princess Peach (Anya Taylor-Joy) dan Toad (Keegan-Michael Key) si jamur. Mampukah Mario dan teman-temannya menuntaskan misi dan mengalahkan Bowser yang ingin menguasai dunia? 

Dasar cerita yang dipakai dalam film ini sebenarnya tidaklah spesial, di mana kisah tentang orang jahat yang berusaha menguasai dunia bukanlah sesuatu yang benar-benar baru dalam film. Tapi bagaimana kisah tersebut dipadukan dengan dunia video game menjadikan film ini terasa segar dan menyenangkan untuk ditonton. Para penggemar game tentu akan puas dengan berbagai referensi yang muncul dalam film ini.

Naskah olahan Matthew Fogel ini memang cenderung sederhana dalam menyampaikan kisah. Namun, yang menjadi kunci sukses dari film ini adalah kecermatan sang penulis dalam bertutur ditambah penanganan sutradara yang cekatan, sumbangan suara yang merasuk ke dalam jiwa setiap karakter, tim animasi dengan daya imajinasi yang tinggi, serta pemilihan soundtrack yang tepat guna.

Selain keceriaan dan keseruan yang mutlak dimiliki oleh setiap film animasi untuk keluarga, The Super Mario Bros Movie juga tidak luput disuntik ‘serum’ kehangatan layaknya film-film animasi lainnya belakangan ini. Pesan moral yang masih berkisar tidak jauh-jauh dari kekeluargaan dan persahabatan disampaikan secara halus tanpa ada kesan menggurui. The Super Mario Bros Movie pada akhirnya berhasil mengombinasikan sebuah petualangan yang seru dengan komedi cerdas dan drama menyentuh secara padu. Baik penonton cilik maupun penonton dewasa akan mudah jatuh cinta kepada film ini.

Ketika penonton cilik bergembira menyaksikan visual yang penuh warna dan petualangannya yang menghibur, maka penonton dewasa bersorak sorai karena humornya yang amat lepas, serta banyaknya referensi terhadap budaya pop serta nostalgia yang diusungnya. Dan, bila sobat nonton mendengar suara tawa penonton yang membahana kala menyaksikan referensi-referensi tersebut muncul di layar, maka sobat nonton pastinya bisa menebak dengan mudah berapa usia penonton tersebut.

Sobat nonton, jangan lupa bagikan tulisan ini ya!