Loading your location

Review Civil War: Suguhkan Action yang Seru, Megah, dan Brutal

By Ekowi30 April 2024

Meskipun namanya cukup asing di telinga beberapa pecinta film di Indonesia, Alex Garland adalah sosok di balik beberapa film sci-fi yang cukup tersohor. Mulai dari The Beach (2000), 28 Days Later (2002), Never Let Me Go (2010), Ex Machina (2014), dan Annihilation (2018) adalah contoh portofolio dari penulis skenario sekaligus sutradara asal Inggris tersebut.

Kini, ia mencoba untuk mengangkat tema yang lebih humanis, yakni tentang sisi profesi jurnalis dalam sebuah film berjudul Civil War. Civil War akan mengikuti perjalanan seorang jurnalis foto perang senior bernama Lee Smith (Kirsten Dunst) dan dua jurnalis tulis senior Joel (Wagner Moura) dan Sammy (Stephen McKinley Henderson) untuk berburu berita dan kutipan langsung dari Presiden AS ke pusat perang sipil di Washington DC.

Menjelang keberangkatan ke Washington DC, seorang perempuan muda yang menyukai fotografi, Jessie Cullen (Cailee Spaeny) memutuskan turut serta dalam perjalanan tersebut, setelah sebelumnya diselamatkan oleh Lee dalam sebuah peristiwa ledakan bom.

Di tengah suasana perang, tentu saja perjalanan mereka berempat tak mulus. Mereka harus sangat berhati-hati terhadap serangan dari dua arah, dari masyarakat atau dari tentara Western Forces (WF). Namun, sejalan dengan tujuan mereka, meliput perang saudara tersebut, di perjalanan mereka juga turut terlibat dalam pertempuran dengan para penembak jitu, yang membuat mereka harus menyaksikan para pejuang perang mati di depan mata dan harus merekamnya dengan kamera mereka.

Pada dasarnya, semua premis dan riwayat peristiwa yang menyebabkan terjadinya perang sipil di dalam film ini tidak dijelaskan secara gamblang, namun disisipkan secara smooth melalui world building dan percakapan para karakternya sepanjang mengunjungi berbagai tempat di amerika. Menurut penulis, alangkah sangat menarik apabila “dunia” di film ini dikembangkan lebih lanjut lagi.

Fenomena-fenomena yang terjadi di film ini juga bagaikan metafora yang menggambarkan kejadian di dunia nyata saat ini. Begitu satir dan membuat kita semua pada akhirnya akan berpikir lebih jauh mengenai banyak hal, dari mulai peperangan, foto-jurnalisme, kepedulian, sampai rasa kemanusiaan.

Di samping itu, kita juga akan dibuat tenggelam dalam ceritanya. Sampai-sampai saat penulis menonton film ini dengan beberapa penonton lainnya, seisi bioskop dibuat meriah oleh tepuk tangan di suatu bagian. Malah di bagian yang lainnya, penonton lain turut berteriak akibat melihat suatu kejadian yang dialami oleh karakternya.

Walaupun film ini boleh dibilang bergenre thriller, namun banyak celetukan-celetukan yang dijamin akan membuat ngakak. Nick Offerman yang berperan menjadi presiden saja nampaknya sudah menjadi parodi tersirat. Humor di film ini juga muncul dari ironi dan dark comedy yang dihadirkan di antara scene-scene brutal.

Civil War sendiri disebut-sebut sebagai film produksi A24 dengan budget terbesar sejauh ini. Mahalnya produksi film ini memang terlihat dari penggunaan instrumen militer yang gila-gilaan. Dari senjata, tank, hingga helikopter semua digunakan di film ini. Belum lagi adegan action-nya yang tidak tanggung-tanggung kala diperlihatkan di layar.

Pada akhirnya, Civil War sukses menjadi film war-thriller yang sarat social commentary yang walaupun memiliki premis politis, namun lebih fokus terhadap fenomena perang, hubungan antar manusia, dan tetap menampilkan unsur action seru nan brutal. Sebuah film yang patut ditonton di layar sebesar-besarnya.

Sobat nonton, jangan lupa bagikan tulisan ini ya!

NOW PLAYING

Badarawuhi di Desa Penari
Kingdom of the Planet of the Apes
Challengers
Civil War

COMING SOON

Scream VI
Pee Nak 4
Alien: Romulus
Elio