Review Death Whisperer 2: Seram dan Menakutkan dari Awal sampai Akhir
Mungkin di antara sobat nonton telah familiar dengan sebuah film berjudul Death Whisperer yang dirilis di Thailand pada tahun 2023 lalu. Ya, Death Whisperer merupakan sebuah film yang fenomenal, karena film tersebut merupakan film pertama produksi Thailand yang dirilis dalam format Imax dan berhasil meraih angka box office.
Kini, hanya berselang setahun saja, sebuah film sekuelnya siap diluncurkan dengan judul Death Whisperer 2. Kisah dalam filmnya sendiri merupakan kelanjutan dari film pertamanya, yakni tiga tahun setelah kematian Yaem (Rattawadee Wongthong) pada 1975. Saudara Yaem yang bernama Yak (Nadech Kugimiya) pun masih terobsesi atas kematian Yaem. Yak tidak hanya berduka, tetapi juga bertekad untuk menemukan kebenaran dibalik kematian saudaranya itu.
Dalam pencariannya, Yak mulai menyelidiki berbagai kejadian aneh dan kematian misterius yang terjadi di desanya. Salah satunya adalah sebuah kabar tentang bayi baru lahir yang kemudian meninggal. Yak merasa hal itu mungkin terkait dengan roh jahat yang telah merenggut nyawa Yaem.
Meski keluarganya menyuruh Yak untuk berhenti, Yak tetap memutuskan untuk menyelidikinya lebih dalam. Dia khawatir apabila roh jahat itu akan kembali mengancam keluarganya. Lantas, berhasilkah Yak untuk menguak tabir kematian Yam?
Sebagai sebuah film horor, Death Whisperer 2 ini cukup tampil baik dalam merangkai kisahnya. Sejumlah eksposisi ditampilkan secara proporsional agar penonton tidak terlalu bingung ketika mengikuti film ini. Narasinya memang menarik, dan ada beberapa twist yang diselipkan, yang akan membuat sobat nonton kesulitan dalam menebak akhir film ini akan seperti apa.
Seperti film pertamanya, Death Whisperer 2 kembali menghadirkan sejumlah elemen teknis yang di atas rata-rata. Sinematografinya terbilang baik, walaupun saat di bagian prolog dan menjelang konklusi terlampau shaky sehingga membuat beberapa penonton tidak begitu bisa melihat dengan jelas adegan yang ada di layar.
Namun tenang, karena sedikit kelemahan tadi masih dapat ditambal oleh dukungan skoringnya yang mampu membangun nuansa keseraman menjadi jauh lebih intens, dan konstan terjaga di sepanjang film. “Bisikan maut” yang menjadi nilai jual dari film ini juga terdengar sangat menakutkan.
Jumpscares-nya pun terasa natural dan tidak dibuat-buat. Walaupun, ekspresi beberapa pemainnya kadang terlihat terlalu lebay, tapi itu hanyalah masalah minor dan tidak berdampak secara keseluruhan terhadap isi film.
Akhir kata, Death Whisperer 2 merupakan sebuah tontonan yang bisa menjadi pilihan sobat nonton di pekan ini. Karena secara keseluruhan, film ini juga sangat dekat dengan penonton film Asia dengan kulturnya dan adegan-adegan pada setiap alur ceritanya.