Review Hijack 1971: Suguhkan Situasi Ekstrem Pembajakan di Pesawat
Apa jadinya ya jika pesawat yang harusnya membawa sobat nonton ke tempat tujuan mendadak dikuasai oleh seseorang yang berbahaya lengkap dengan senjata mematikan? Tentu mencekam dan pastinya tak mau sobat nonton alami, kan?
Nah, pada tahun 1971 silam, dunia aviasi Korea Selatan sempat dihebohkan oleh sebuah peristiwa pembajakan pesawat terbang yang dilakukan oleh seorang penumpangnya. Kisah tersebut kini lantas diangkat ke layar perak dengan judul Hijack 1971.
Sesuai judulnya, Hijack 1971 berkisah tentang Yon Dae (Yeo Jin Goo), seorang penumpang dari Korea Utara yang membajak pesawat yang dikemudikan oleh pilot bernama Tae In (Ha Jung Woo). Yon Dae mengancam akan meledakkan bom jika pesawat tidak diarahkan ke Korea Utara.
Sebenarnya, Tae In adalah seorang mantan pilot pesawat tempur. Ia pun berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan dirinya dan para penumpang. Di tengah situasi yang penuh bahaya tersebut, nasib para penumpang pun kini dipertaruhkan.
Well, beberapa tahun terakhir, perfilman Korea Selatan rupanya sudah mulai beradaptasi dengan gaya film internasional khas Hollywood. Bukan cuma itu, untuk pemilihan cerita yang diangkat pun juga jauh lebih kompleks. Seperti yang diketengahkan oleh film ini.
Berhubung Hijack 1971 diangkat dari sebuah kisah nyata, tentunya kita semua memiliki ekspektasi bahwa film ini akan menghadirkan drama yang benar-benar hidup. Baik dari segi penggarapan cerita dan juga setting adegan. Dan tampaknya, film yang disutradarai oleh Kim Sung Han ini cukup menjawab ekspektasi dari para penonton tersebut.
Mungkin sebelumnya kita akan underestimate karena ini adalah film produksi non Hollywood. Namun jika membandingkan dengan film yang mengangkat tema pembajakan pesawat lain seperti Flight Plan ataupun Non Stop, film ini memang tidak banyak menawarkan plot-twist yang membingungkan. Namun, karena film ini diangkat berdasarkan kisah nyata, adegan yang ditampilkan pun jadi terasa lebih natural.
Untuk setting lokasi yang hanya berkutat di dalam pesawat, tentunya juga lebih memudahkan dalam proses penggarapan film ini. Hanya saja, Hijack 1971 masih kurang merepresentasikan waktu dari kejadian di masa lampau tersebut. Sinematografinya masih terasa modern, tidak terasa vintage untuk menggambarkan kejadian yang terjadi di era 70-an.
Begitu pula dengan busana dan gaya yang digunakan para pemainnya juga kurang terlihat menggambarkan kesan lawas. Rasanya memang cukup sulit untuk membawa unsur tersebut dengan puluhan pemeran figuran yang berada di dalam pesawat sebagai penumpang.
Tapi Hijack 1971 justru bisa lebih dinikmati sebelum sobat nonton mengetahui kisah aslinya ini dari sejarah di internet. Akan ada bagian-bagian yang justru memberikan kejutan saat menyaksikan film ini, terutama di bagian akhir film. Jadi, jika sobat nonton akan memutuskan untuk menyaksikan film yang satu ini, sebaiknya tidak perlu mencari informasi apapun tentang latar belakang sejarah yang dikisahkan di film ini.
Pada akhirnya, Hijack 1971 ini akan lebih banyak membawa pesan moral dan pelajaran tentang keberanian sekelompok orang dalam menghadapi sebuah masalah. Tak elak pula jika film ini akan membawa penontonnya hanyut dalam kesedihan karena cerita yang dikisahkan juga cukup menyentuh. Film ini layak ditonton untuk semua usia, meskipun tentunya perlu bimbingan orang tua bagi penonton di bawah umur.