Loading your location

Review Land of Happiness: Akting Jo Jung Suk Juara!

By Ekowi06 September 2024

Park Chung Hee merupakan seorang jenderal dan politikus yang pernah menjadi presiden ketiga Korea Selatan dari tahun 1963 hingga kematiannya. Masa pemerintahannya selama 18 tahun berhasil menghasilkan ekspansi ekonomi yang sangat besar, meskipun mengorbankan kebebasan sipil dan kebebasan politik kala itu.

Naasnya, Park Chung Hee dibunuh pada tanggal 26 Oktober 1979 saat sedang makan malam. Ada banyak kontroversi seputar motif pembunuhan tersebut, karena masih belum bisa dipastikan apakah tindakan tersebut merupakan bagian dari rencana kudeta atau hanya tindakan impulsif belaka.

Sineas Choi Chang Min lalu terinspirasi dari kisah di atas tadi, dan menuangkannya dalam film terbarunya yang berjudul Land of Happiness. Namun, Choi Chang Min coba mengemas kisah tadi menjadi cerita baru tentang seorang pengacara bernama Jung In Hoo (Jo Jung Suk). Diceritakan, Jung harus menghadapi salah satu persidangan politik paling kontroversial sepanjang sejarah Korea Selatan ketika membela Park Tae Joo (Lee Sun Kyun).

Tae Joo sendiri merupakan sekretaris utama Badan Intelijen Korea yang diduga terlibat dalam pembunuhan presiden. Jung In Hoo lantas berjuang tanpa henti untuk memastikan persidangan tadi berlangsung secara adil. Sebab, ia dan kliennya menghadapi banyak ujian karena hukuman untuk Tae Joo seperti sudah diputus sebelum sidang akibat status militernya.

Well, bisa jadi, film ini akan sangat dikagumi bagi para kalangan pengagum sosialis. Bagaimana tidak, Land of Happiness sanggup menyajikan drama yang sangat kuat membentang dan akan mengubah pola pikir penontonnya tentang sikap apatis akan ketidaksetaraan hak-hak asasi manusia.

Akting Jo Jung Suk sebagai seorang pengacara terlihat sangat all out. Pun ia sangat solid dalam menciptakan emosi yang seakan enggan terbendung. Di sini, ia juga dipercaya untuk mengeluarkan celetukan-celetukan komedi ringan yang lumayan menghibur sehingga menjadikan film ini tidak terasa membosankan sama sekali.

Selain itu, production design serta sinematografi dalam film ini juga berada di atas level rata-rata. Belum lagi penggunaan scoring di setiap sequence-nya yang mampu membangkitkan rasa haru tanpa sekalipun terkesan dipaksakan. Dari sinilah semestinya sineas-sineas Indonesia tidak malu untuk berguru dengan sineas-sineas asal negeri gingseng tersebut.

Hanya saja, tidak dapat dipungkiri, bahwa suguhan konflik cerita yang dihadirkan di sini terasa cukup rumit dan agak berat. Jadi, sobat nonton perlu untuk sedikit fokus karena lengah sedikit saja maka sobat nonton akan dibuat kebingungan dengan semua narasi tragedi yang sedang berlangsung di filmnya.

Namun, Land of Happiness secara keseluruhan tetaplah sebuah tontonan wajib bagi sobat nonton penggemar drama yang menitikberatkan pada isu-isu politik yang menjabarkan tentang kekuasaan dan hukum. Saking sensitifnya kandungan film ini, penulis lantas semakin memiliki trust issue atas dunia hukum yang membelit di seluruh belahan dunia manapun.

Sobat nonton, jangan lupa bagikan tulisan ini ya!

NOW PLAYING

Dirty Money
Amazon Bullseye
Tebusan Dosa
Wicked

COMING SOON

Pabrik Gula
Air Mata Mualaf
24 Jam Bersama Gaspar
The Conjuring: Last Rites