Review The Three Musketeers: Milady: Suguhkan Aksi-Aksi Seru dan Mendebarkan
Mungkin banyak dari sobat nonton yang sudah tidak asing lagi dengan cerita tentang The Three Musketeers atau Trio Musketeer. Yap, kisah fiktif tentang Trio Musketeer legendaris yang berperan besar dalam keberlangsungan pemerintah Prancis ini memang sangat populer dan sudah sering diadaptasi pada sejumlah film. Terakhir, pada akhir November 2023 lalu, kita telah disuguhi oleh film The Three Musketeers: D’Artagnan.
Dan pada tahun ini, sambutlah The Three Musketeers: Milady yang akan kembali membawa kita ke era Prancis yang penuh intrik, di mana empat sahabat sejati, D'Artagnan, Athos, Porthos, dan Aramis, harus berhadapan dengan ancaman yang lebih besar dari film sebelumnya.
Film The Three Musketeers: Milady sendiri mengisahkan tentang D'Artagnan (François Civil) yang harus bekerja sama dengan Milady (Eva Green) untuk menyelamatkan Constance (Lyna Khoudri), yang diculik tepat di depan mata D'Artagnan. Sementara itu, perang telah diumumkan dan Athos (Vincent Cassel), Porthos (Pio Marmaï), serta Aramis (Romain Duris) turut bergabung di garis depan.
Ketika Raja (Louis Garrel) semakin dipengaruhi oleh Kardinal Richelieu (Eric Ruf), D'Artagnan dan para Musketeer menjadi benteng terakhir sebelum kekacauan melanda. Namun, karena terseret dalam plot yang mengancam negara, maka mereka pun harus dihadapkan pada pilihan sulit. Lantas, apakah mereka rela mengorbankan orang-orang yang mereka cintai demi menyelesaikan misi mereka?
Seperti yang sudah sedikit disinggung di atas, bahwa film ini merupakan kelanjutan dari The Three Musketeers: D’Artagnan yang juga kembali disutradarai sineas Martin Bourboulon. Maka tak perlu waktu lama bagi Martin untuk dapat membangun konflik film ini secara padat dan rapi sedari awal durasi, hingga ke bagian endingnya.
Seperti film pertamanya, maka di film keduanya ini kita akan kembali disuguhkan oleh berbagai adegan aksi pertarungan yang menarik di sepanjang film. Dengan latar tahun 1627, tiap adegan pertarungan didominasi oleh adu pedang yang didukung koreo ciamik sehingga terlihat realistis.
Selain itu, sobat nonton juga akan menemukan beberapa aksi tembak-tembakan dalam film ini. Berbeda dari latar film aksi modern, senjata di film The Three Musketeers: Milady justru menggunakan jenis mini-shotgun yang hanya bisa ditembakkan satu kali.
Tak hanya menguatkan kesan tradisional pada film ini, kombinasi adu pedang dan adegan tembak-tembakan tadi juga menjadi aksi yang mendebarkan. Hal ini pun membuat pertarungan menjadi lebih seimbang dengan karakter utama yang tidak melulu dominan.
Dalam aspek visual, sobat nonton juga akan diajak untuk merasakan suasana kerajaan ala Eropa dengan bangunan-bangunan khasnya. Kostum yang digunakan pun terasa sangat mencerminkan kehidupan masyarakat kala itu dengan cukup detail, dengan jubah, rompi, dan topi berbulu di bagian atasnya.
Secara garis besar, The Three Musketeers: Milady sanggup menjadi tontonan yang cocok bagi sobat nonton penggemar film petualangan bertema kerajaan dengan cerita yang padat dan intens. Dan film ini juga sukses menjadi penutup yang sempurna bagi dwilogi The Three Musketeers karya Martin Bourboulon.