Loading your location

Review Assalamualaikum Beijing 2: Lost in Ningxia: Salah Satu Drama-Romansa Religi Lokal Terbaik dalam Beberapa Tahun Terakhir

By Ekowi20 Juni 2025

Salah satu trend yang masih berkembang di perfilman Indonesia dalam beberapa waktu belakangan ini adalah film drama percintaan berhiaskan nuansa keagamaan (dalam hal ini, agama Islam) yang pekat dengan penceritaan mengambil latar tempat di negeri orang. Salah satunya ialah sebuah film berjudul Assalamualaikum Beijing yang pernah tayang pada 2014 silam.

Berbekal kesuksesan judul tadi, kini dihadirkan kembali sebuah sekuelnya yang berjudul Assalamualaikum Beijing 2: Lost in Ningxia. Disutradarai oleh Guntur Soeharjanto, film ini rupanya masih mempertahankan tema drama religi yang menyentuh, namun dengan cerita yang lebih mendalam dan berlatar belakang budaya yang kaya di Ningxia, Tiongkok.

Assalamualaikum Beijing 2: Lost in Ningxia berkisah tentang perjalanan seorang jurnalis televisi bernama Aisha (Yasmin Napper), yang memutuskan memeluk Islam demi mengikuti cinta sejatinya, Arif (Emir Mahira). Untuk menyusul Arif yang tengah menempuh pendidikan di Ningxia, Tiongkok, Aisha pun lantas terbang ke sana.

Namun, setibanya di Ningxia, Arif tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Pencarian Aisha pun dipenuhi dengan berbagai tantangan. Meskipun Ningxia dikenal dengan komunitas Muslim yang kaya budaya, Aisha merasa asing dan tidak tahu harus memulai pencarian dari mana.

Aisha juga harus menghadapi berbagai rintangan, baik fisik maupun emosional, untuk menemukan kekasihnya yang telah menantinya di ujung sana. Dalam proses pencarian tersebut, Aisha juga dibantu oleh Mo (Baskara Mahendra), seorang pemuda keturunan Tionghoa-Indonesia yang tinggal di sana. Perjalanan mencari Arif inilah yang akan membawa Aisha pada pengalaman spiritual dan refleksi diri yang mendalam sebagai seorang yang baru mengenal Islam.

Menilik pada sinopsis di atas tadi, mungkin akan mudah bagi siapapun, khususnya bagi mereka yang terlanjur alergi terhadap film percintaan berbasis agama, untuk menempatkan serendah mungkin ekspektasi bahkan cenderung meremehkan, karena apa lagi yang bisa ditawarkan film semacam ini selain jalinan kisah menye-menye berlatar pemandangan indah?

Jika sobat nonton ada yang beranggapan demikian, maka bisa jadi akan dibuat kecele saat memutuskan untuk melahap film ini di bioskop. Tanpa dinyana-nyana, si pembuat film ternyata berhasil menghidangkan sesuatu yang lezat untuk disantap. Tuturan ceritanya terasa menggugah selera, tanpa berpanjang-panjang dalam kecengengan dan cukup informatif menjelaskan segelintir kebudayaan di Tiongkok, yang berdampak pada munculnya ketertarikan untuk mengikuti film sedari awal hingga credit title akhir bergulir.

Porsi pada sisi melankolis diberikan secukupnya dengan skoring musik mendukung yang tidak kelewat mendikte penonton untuk beruraian air mata, namun justru menjadi trik efektif dalam mengaduk-aduk emosi. Akan tetapi, hal tadi tentu saja akan berlalu begitu saja tanpa meninggalkan kesan apabila tidak ditunjang oleh performa dari pemainnya.

Guntur Soeharjanto benar-benar beruntung memiliki sederet pelakon yang bersedia menyumbangkan kontribusi lebih kala berperan; Yasmin Napper bermain cemerlang sebagai perempuan tangguh yang kalem, sementara Baskara Mahendra secara mengejutkan juga mempertontonkan akting yang sangat baik dalam memerankan pemuda keturunan yang menaruh hati kepada Aisha.

Akhir kata, Assalamualaikum Beijing 2: Lost in Ningxia memang jelas masih jauh dari kata sempurna. Akan tetapi, dengan segala kesederhanaannya, film ini masih bisa disebut sebagai salah satu drama-romansa religi lokal terbaik yang pernah dibuat dalam beberapa tahun terakhir ini.

Sobat nonton, jangan lupa bagikan tulisan ini ya!

NOW PLAYING

Narik Sukmo
Jalan Pulang
How to Train Your Dragon (2025)
Elio

COMING SOON

The Friendship Game
Mama: Pesan Dari Neraka
Darah Pemuja Setan
Yudhra