Review In the Lost Lands: Sajikan Adegan-Adegan Laga dengan Aksi Spektakuler
Nama sineas Paul W. S. Anderson pasti sudah lekat dengan berjilid-jilid seri Resident Evil. Kini, ia kembali dengan karya terbarunya berjudul In the Lost Lands. Tapi, berbeda dengan seri Resident Evil yang memaksakan jalinan kisah kompleks tanpa dibarengi penulisan memadai, In the Lost Lands sejak awal seperti diniati untuk menjadi tontonan yang murni menjual dongeng klasik. Di luar dugaan, hal tersebut malah mengingatkan pada awal karir sang sutradara, kala melahirkan deretan judul brainless yang menyenangkan.
Kisah dalam In the Lost Lands akan berpusat pada Gray Alys (Milla Jovovich), seorang penyihir tangguh yang diminta oleh seorang ratu untuk menemukan kekuatan yang bisa mengubah manusia menjadi serigala. Misinya lantas membawanya ke Lost Lands, sebuah wilayah penuh bahaya yang belum banyak dijelajahi. Ia juga ditemani oleh Boyce (Dave Bautista), seorang pejuang misterius dengan masa lalu yang kelam.
Sepanjang perjalanan, mereka menghadapi berbagai tantangan, dari mulai makhluk aneh, jebakan berbahaya, hingga permainan politik yang bisa mengubah segalanya. Lebih dari sekadar pencarian kekuatan magis, perjalanan ini juga akan menguji batas kepercayaan dan tujuan hidup mereka berdua.
Salah satu hal yang paling menonjol dari film ini tentu saja adalah visual efek yang luar biasa serta dunia fantasi yang imajinatif. Bayangkan, Paul W. S. Anderson Dunia coba menggambarkan dunia Lost Lands bagaikan dunia post apocalyptic yang menciptakan suasana yang mendalam dan memikat. Sobat nonton benar-benar akan terbawa ke dalam dunia ini, merasa seolah-olah mereka juga berada di sana bersama Gray dan Boyce.
Sebagai sebuah film action, In the Lost Lands juga tampil tidak mengecewakan dalam hal aksi dan pertarungan. Film ini menyajikan adegan-adegan laga yang penuh dengan aksi spektakuler. Pertarungan jarak dekatnya benar-benar dibuat secara intens dan penuh dengan ketegangan, yang akan membuat sobat nonton duduk terpaku di tepi kursi sepanjang film.
Namun, di sisi lain, karakter dan cerita dalam film ini masih terasa agak dangkal dan kurang dikembangkan. Selain Gray dan Boyce, karakter-karakter lain dalam film ini tidak memiliki latar belakang yang kuat atau pengembangan yang memadai. Mereka cenderung menjadi stereotip dan kurang menonjol sebagai pribadi-pribadi yang unik.
Plot ceritanya juga masih terasa agak sederhana dan klise. Meskipun konsep dunia Lost Lands divisualisasikan dengan cukup menarik, namun plot utama film ini masih terasa cukup datar dan kurang menawarkan kejutan atau twist yang menarik. Beberapa plot hole juga terlihat sehingga meninggalkan beberapa pertanyaan tanpa jawaban yang memuaskan.
Meskipun memiliki kekurangan dalam pengembangan karakter dan cerita, In the Lost Lands tetap memiliki pesan moral yang cukup kuat. Film ini menekankan pentingnya kerja sama serta keberanian dalam menghadapi tantangan. Ketika Gray dan Boyce dihadapkan pada dunia yang asing dan berbahaya, mereka harus belajar untuk saling bekerja sama dan bergantung satu sama lain untuk tetap dapat bertahan hidup.