Loading your location

Review Kampung Jabang Mayit: Suguhkan Horor Mencekam dari Awal hingga Akhir

By Ekowi26 Juli 2025

Pekan ini, bioskop di tanah air kembali kedatangan satu lagi film horor terbaru yang berjudul Kampung Jabang Mayit. Film kolaborasi Kucing Hitam Pictures bersama Spasi Moving Image dan BEN Film ini diangkat berdasarkan utas viral yang ditulis oleh Teguh Valuvie. Sebelumnya, utas tersebut sudah lebih dahulu dipopulerkan dalam format serial tayangan YouTube berjudul sama.

Kampung Jabang Mayit sendiri menceritakan tentang model ternama yang sedang menikmati masa kejayaannya yang bernama Weda (Ersya Aurelia). Namun, hidupnya berubah drastis setelah terjerat dalam skandal besar bersama sang kekasih, Bagas (Bukie B. Mansyur).  Didorong oleh rasa putus asa, keduanya memutuskan untuk meninggalkan kehidupan kota yang penuh tekanan dan melarikan diri ke Desa Rangkaspuna, sebuah tempat terpencil yang dikenal dengan kisah mistis dan ritual mengerikan.

Di balik keangkeran Rangkaspuna, ada sosok dukun paraji bernama Ni Itoh (Atiqah Hasiholan). Ia percaya bahwa dengan mengorbankan nyawa bayi, dapat memperpanjang umur. Keyakinan sesat inilah yang mendorongnya melakukan ritual gelap menggunakan bayi-bayi yang telah meninggal sebagai tumbal, demi mengejar keabadian yang kelam.

Pelarian Weda dan Bagas yang sebelumnya dimaksudkan untuk penyelamatan, malah memperburuk keadaan. Weda justru terseret semakin dalam ke dalam pusaran kutukan kuno yang lapar akan tumbal. Setiap langkah yang diambil seolah membawa dirinya lebih dekat dengan ritual kematian yang mengintai. Weda diambang keputusasaan, situasinya semakin memburuk. Sebuah perjalanan gelap yang tidak pernah dipikirkan sebelumnya.

Dari sudut pandang orang awam yang belum pernah membaca utas aslinya, kita mungkin akan berpikir bahwa Kampung Jabang Mayit adalah sebuah film horor biasa. Kenyataannya, film ini tidak hanya bercerita tentang makhluk gaib yang dipanggil melalui ritual gelap untuk mencuri dan melahap bayi-bayi yang belum siap lahir dari perut seorang wanita.

Bisa dibilang, adaptasi ini sangatlah menarik, terutama bagi mereka yang telah mengikuti sumber aslinya. Namun, salah satu hal yang membuat film ini menarik dan berbeda dari film horor Indonesia lainnya adalah temanya yang sedikit mengingatkan kita pada film Midsommar yang sama-sama mengeksplorasi ritual pemujaan berhala, yang digambarkan dalam film ini melalui patung-patung hitam besar yang melambangkan dewa-dewi kesuburan yang sering dijumpai dalam mitologi kuno.

Pada paruh pertama film, memang tonenya cenderung ke arah suspense thriller ketimbang horor. Latar belakang singkat tentang Desa Rangkaspuna juga dijelaskan, begitu juga dengan identitas Ni Itoh yang mendapat cukup porsi di bagian prolog. Setelah itu, film mulai bergerak maju di mana narasi berfokus pada Bagas dan Weda, serta kesulitan yang mereka alami yang membawa mereka ke Desa Rangkaspuna.

Dari situ, jumpscare pun mulai muncul satu per satu, dan semakin intens saat keduanya tiba di Rangkaspurna. Bagi beberapa penonton, pace yang relatif lambat mungkin akan membuat film ini sedikit membosankan, terutama karena konflik baru meningkat pada paruh kedua, dengan berbagai jumpscare yang muncul di beberapa adegan.

Secara keseluruhan, sebagai sebuah film horor yang berlatar belakang ritual paganisme, Kampung Jabang Mayit sangatlah menarik dan cukup berbeda dibandingkan dengan film horor Indonesia pada umumnya. Film seperti ini jarang sekali ada, apalagi dengan sentuhan kearifan lokal, yahg membuat visualnya sangat berbeda dengan film dengan tema serupa. Pace yang relatif lambat mungkin akan membuat sobat nonton sedikit bosan. Namun percayalah, suasana horor yang mencekam dari awal hingga akhir akan membawa kalian ke dalam atmosfer yang penuh dengan rasa takut.

Sobat nonton, jangan lupa bagikan tulisan ini ya!

NOW PLAYING

Gak Nyangka..!!
Ultraman Arc The Movie: The Clash of Light and Evil
BERTAUT RINDU: SEMUA IMPIAN BERHAK DIRAYAKAN
Assalamualaikum Baitullah

COMING SOON

MaXXXine
The Passion of the Christ: Resurrection - Chapter I
Iyus Jenius
THE SUN GAZER: CINTA DARI LANGIT