Loading your location

Review M3GAN 2.0: Suguhkan Elemen Sci-Fi yang Lebih Kental

By Ekowi26 Juni 2025

Yang membedakan antara manusia dengan makhluk lainnya tentu saja adalah perasaan. Lantas, apa jadinya jika ada perangkat buatan manusia yang bisa memiliki “perasaan” itu? Itulah yang kembali ditawarkan oleh M3GAN 2.0, sebuah sekuel dari film horor yang begitu viral dua tahun yang lalu.

Film M3GAN 2.0 bersetting dua tahun setelah peristiwa mengerikan yang terjadi di film pertama. Kini, Gemma (Allison Williams), sang pencipta robot M3GAN, mengalami transformasi menjadi penulis terkenal dan advokat untuk regulasi pengawasan kecerdasan buatan (AI).

Gemma saat ini memang sedang menghabiskan waktunya untuk memperjuangkan perlunya regulasi yang ketat dalam pengembangan teknologi kecerdasan buatan, mengingat trauma akibat kejadian yang menimpa dirinya sebelumnya. Namun, ancaman baru muncul ketika teknologi yang mendasari M3GAN dicuri oleh seorang kontraktor pertahanan bernama Christian (Jemaine Clement), yang kemudian menciptakan robot militer bernama Amelia (Ivanna Sakhno).

Amelia tidak hanya canggih, tetapi juga mulai mengembangkan kesadaran diri, serta menjadikannya ancaman yang lebih besar dibandingkan sebelumnya. Dalam menghadapi situasi ini, Gemma terpaksa berkolaborasi dengan M3GAN (Jenna Davis), yang ternyata belum sepenuhnya mati. Keduanya harus bersatu untuk menghadapi Amelia dan mencegah bencana yang lebih besar.

M3GAN 2.0 memiliki cerita yang terbilang sangat unik sebagai sebuah film horor. Sebab, film garapan Gerard Johnstone ini juga mengandung elemen fiksi ilmiah alias sci-fi. Malahan, elemen sci-fi dalam film ini terasa jauh lebih kental ketimbang genre horornya, karena konflik utama ceritanya memang berkaitan dengan dunia artificial intelligence (AI).

Namun, film ini tampaknya memang terlalu asyik dalam membangun elemen fiksi ilmiah dalam ceritanya. Sebab, genre horor yang seharusnya menjadi fokus utama dari film ini justru hadir lumayan telat. Malahan, kengerian M3GAN 2.0 sebagai villain baru benar-benar terasa di sekitar babak kedua durasi berjalan.

Tapi tenang saja, hal tersebut seharusnya tidak terlalu menjadi masalah besar bagi filmnya. Karena sobat nonton dijamin masih tetap akan bisa terhibur lewat jalan ceritanya yang sama sekali tidak terasa membosankan sedikitpun. Artinya, film ini tidak hanya mengandalkan elemen horor, seperti jump scare, untuk membuat penontonnya terhibur, melainkan lewat jalan ceritanya juga.

So, bagi sobat nonton yang berekspektasi bahwa film ini akan penuh dengan momen jump scare dan gore seperti waralaba Chucky misalnya, maka sobat nonton mungkin akan sedikit kecewa. Namun, bagi kalian yang lebih mementingkan kualitas cerita ketimbang elemen horor yang tersebar pada tiap adegan untuk sekadar menakut-nakuti penonton, maka M3GAN 2.0 pastinya akan terasa seperti film horor yang terbilang cukup sempurna.

Selain itu, eksekusi yang tepat dari sang sutradara serta penulis naskahnya juga membuat momen komedi yang dihadirkan film ini tak terasa cringe. Penokohan M3GAN 2.0 sebagai robot dengan kepribadian random juga berperan dalam membuat keabsurdan tersebut menjadi sesuatu yang menyenangkan. Hasilnya, selain sebagai sajian horor, film ini justru menjadi lebih terasa seperti tontonan black comedy yang mengasyikkan dan penuh satir.

Secara keseluruhan, film M3GAN 2.0 lagi-lagi mampu membawakan pengalaman menonton di luar ekspektasi layaknya film pertamanya. Menggabungkan komedi satir dengan horor yang berlandaskan fiksi ilmiah, film ini ingin mencoba mereka ulang tentang dampak ketergantungan manusia dengan teknologi.

Sobat nonton, jangan lupa bagikan tulisan ini ya!

NOW PLAYING

Bring Her Back
28 Years Later (2025)
Arwah
M3GAN 2.0

COMING SOON

Star Wars: The Mandalorian and Grogu
Breathe
The Woman in the Yard
High Rollers