Loading your location

Review Now You See Me: Now You Dont: Produk Hiburan yang Menyenangkan

By Ekowi12 November 2025

Bukan sebelumnya tak ada film tentang sulap atau ilusionis, namun dalam genre ataupun subgenre film ini, selain jarang, apa yang dimunculkan oleh Summit Entertainment dengan Now You See Me di tahun 2013 silam memang merupakan hal yang baru.

Menjual parade heist sebagai sajian blockbuster bertabur bintang, kesuksesannya pada akhirnya mengantarkan film ini ke ranah waralaba yang diperhitungkan dengan kemunculan sekuel terbarunya tahun ini yang diberi judul Now You See Me: Now You Don’t.

Melanjutkan kisah sebelumnya, setelah masing-masing menjalani hidup mereka dan menyatakan pensiun, Danny Atlas (Jesse Eisenberg), Merritt McKinney (Woody Harrelson), Jack Wilder (Dave Franco), dan Henley Reeves (Isla Fisher) harus kembali lagi. Mereka bukan lagi sekadar pesulap yang melakukan aksi panggung spektakuler. Mereka kini adalah sekelompok ilusionis yang paham betul cara memainkan persepsi, ritme, dan pandangan publik.

Namun, kembalinya mereka bukan tanpa alasan. Mereka semua harus kembali karena adanya panggilan, sebuah panggilan untuk mengungkap sebuah kasus penting. Termasuk para konglomerat yang dimanfaatkan oleh seseorang yang memiliki sebuah akses tambang dan kekayaan.

Target mereka kali ini adalah Heart Diamond, sebuah permata besar super langka dengan uang yang tidak akan bisa mereka bayar sepeserpun. Namun, bukan Heart Diamond ataupun konglomerat yang jadi target mereka, melainkan sesuatu yang lebih besar. Apakah itu?

Kursi penyutradaraan yang kini berpindah ke Ruben Fleischer memang menaikkan levelnya lewat tampilan yang lebih wah, action yang lebih seru, serta twist yang meski berulang namun dilebarkan lebih jauh dengan turnover karakter yang meski bisa tertebak, tapi tetap terjahit cukup rapi. Walaupun tetap ada sedikit resiko memang di nuansa magis detil-detil sulapnya yang jadi tak sekuat film pertama atau keduanya.

Ya, alih-alih menyuntikkan hal baru, Ruben Fleischer sedikit banyak justru memaksa kisah klisenya hadir serumit mungkin lewat konspirasi berlapis penuh kejutan alur tanpa dasar yang bakal membuat mayoritas penonton tersesat kebingungan, termasuk twist menjelang akhir yang kentara sekali tidak direncanakan sedari penulisan cerita film sebelumnya.

Bicara tentang trik sulap yang muncul, film ini masih memiliki beberapa momen yang membuat penulis berdecak kagum, namun ada juga kalanya dibuat kecewa. Saat menonton The Prestige karya Nolan dahulu, penulis berhasil dibuat terpesona dengan berbagai macam trik sulap yang kelihatannya benar-benar ajaib namun ternyata punya trik yang begitu sederhana.

Akan tetapi, penulis kecewa juga dengan pemakaian sedikit unsur science-fiction di dalam film tersebut, meskipun sci-fi yang ada punya dasar yang kuat. Karena bagi penulis, sebuah pertunjukkan sulap akan makin luar biasa jika aksinya makin terlihat sederhana namun menghasilkan sebuah "sihir" yang mempesona.

Nah, Now You See Me: Now You Don’t juga meninggalkan kesan yang sama pada penulis. Beberapa trik sederhananya justru mampu membuat penulis berdecak kagum. Namun, sesuai ciri khas film-film sebelumnya, beberapa momen sulap tersebut dihasilkan dengan teknik CGI dan bukannya memakai trik sulap secara nyata. Hal itulah yang membuat kesan ajaib yang ada menjadi berkurang, walaupun masih mampu terasa menghibur.

Pada akhirnya, Now You See Me: Now You Don’t memang sedikit meninggalkan kekecewaan karena tidak sebagus ekspektasi penulis. Namun, secara keseluruhan, ini adalah sebuah produk hiburan yang menyenangkan. Karena menonton pertunjukan-pertunjukan sulap dengan skala besar seperti dalam film ini pastinya akan menjadi sebuah keasyikan tersendiri.

Sobat nonton, jangan lupa bagikan tulisan ini ya!

NOW PLAYING

Danyang Wingit: Jumat Kliwon
Pengepungan di Bukit Duri
Tukar Takdir
The Running Man

COMING SOON

BTS 2016 & 2017 CONCERT MARATHON
The Alto Knights
Dilan ITB 1997
Crime 101