Loading your location

Review Pulung Gantung: Pati Ngendat: Horor Mencekam dengan Sentuhan Budaya Lokal yang Kental

By Ekowi07 Februari 2025

Sutradara Chiska Doppert kembali menghadirkan karya terbarunya berjudul Pulung Gantung: Pati Ngendat, sebuah film horor yang menggali mitos Jawa tentang fenomena pulung gantung. Pulung gantung sendiri merupakan mitos yang berkaitan erat dengan fenomena bunuh diri.

Pulung Gantung digambarkan sebagai cahaya kemerahan yang jatuh dari langit dan menimpa atap rumah. Warga yang rumahnya kejatuhan cahaya tersebut dipercaya akan segera mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.

Film Pulung Gantung: Pati Ngendat akan berkisah tentang seorang pemuda bernama Ryan (Andrew Barrett) yang mendapatkan kabar duka mengenai kematian ayahnya. Ryan dipaksa untuk kembali ke kampung halamannya di Gunungkidul, Yogyakarta, tempat di mana dia akan menghadapi kenangan masa lalunya.

Dalam perjalanan pulang tadi, Ryan tidaklah sendiri karena ada beberapa teman baiknya yang ikut menemani. Namun, perjalanan mereka tersebut tidak berjalan mulus. Tanpa mereka sadari, perjalanan ini membawa mereka ke dalam situasi yang berbahaya. Mereka segera menyadari bahwa desa asal Ryan ternyata telah diselimuti kutukan yang bernama pulung gantung.

Keberadaan kutukan tersebut lalu memicu ketegangan dan teror yang akan menimbulkan pertanyaan, mampukah mereka melarikan diri dari ancaman yang mengintai tadi?

Melalui karya terbarunya ini, Chiska Doppert berhasil membangun atmosfer mencekam yang konsisten di sepanjang film. Penggunaan elemen tradisional Jawa, seperti ritual dan kepercayaan lokal, makin menambah kedalaman cerita. Namun, masih ada beberapa adegan yang terasa klise dan dapat diprediksi, sehingga sedikit mengurangi intensitas ketegangan.

Dari segi akting, Andrew Barrett berhasil memberikan penampilan yang solid sebagai Ryan. Andrew mampu menggambarkan konflik batin antara rasa bersalah hingga keinginan untuk mengungkap kebenaran. Nadia Bulan Sofya yang berperan sebagai Alana juga mampu menunjukkan kemampuan akting yang mumpuni, terutama dalam adegan-adegan emosional serta menantang fisik.

Unsur sinematografi film ini juga patut diapresiasi, dengan pengambilan gambar yang menyoroti keindahan sekaligus keangkeran pedesaan di Jawa. Penggunaan pencahayaan redup dan palet warna gelap menambah nuansa horor yang efektif. Desain produksi yang detail, mulai dari setting desa hingga properti ritual, seolah menunjukkan komitmen sang pembuat film terhadap autentisitas budaya yang ditampilkan.

Music scoring yang digunakan pun berhasil meningkatkan suasana tegang dan mencekam tadi. Efek suara, seperti bisikan dan suara-suara alam, digunakan dengan tepat untuk menambah elemen supranatural. Walaupun, masih ada beberapa momen di mana musik terasa berlebihan dan mengurangi keheningan yang seharusnya menambah ketegangan.

Tapi apapun itu, Pulung Gantung: Pati Ngendat tetap berhasil menawarkan perspektif menarik tentang mitos Jawa yang jarang diangkat ke layar lebar. Meskipun memiliki beberapa kelemahan dalam hal alur dan karakterisasi, film ini tetap mampu menyajikan pengalaman horor yang mencekam dengan sentuhan budaya lokal yang kental. Bagi sobat nonton penggemar horor dan tertarik dengan mitos yang berkembang di pelosok-pelosok Indonesia, maka film ini tak boleh dilewatkan begitu saja.

Sobat nonton, jangan lupa bagikan tulisan ini ya!

NOW PLAYING

Iblis dalam kandungan 2: Deception
Dark Nuns
You Are the Apple of My Eye
Nosferatu

COMING SOON

Air Mata Buaya
Pengepungan di Bukit Duri
Ghost Soccer: Bola Mati
IVE THE 1ST WORLD TOUR in CINEMA